Chapter 4

6.3K 1K 73
                                    

Dari jendela yang terbuka, cahaya matahari merambat masuk ke dalam ruangan. Nara menggeliat dalam tidurnya, matanya terbuka perlahan membiasakan dengan bias cahaya yang masuk.

Punggungnya terasa pegal. Bagaimana tidak? Dia semalaman tertidur di sofa. Iya, Nara ingat betul semalam ia berbaring di sofa. Kecuali seseorang memindahkannya ke ranjang.

Tunggu. Ranjang.

Nara langsung melompat dari tempat tidurnya, menyadari kalau sekarang ia sedang berbaring di ranjang. Matanya mengerjap berkali-kali.

Saat ia sudah sepenuhnya tersadar, Nara tidak menemukan siapapun di dalam kamar.

Jungkook, dia, bukankah dia yang semalam terbaring di ranjang. Sekarang kemana perginya anak itu, pikir Nara.

Nara berjalan ke arah pintu kamar yang terbuka.

"Kau sudah bangun?"

Nara mencari sumber suara yang didengarnya, dan di sana ia menemukan Jungkook yang sedang asik menonton televisi dengan sebelah tangannya yang memegang makanan ringan.

"Yak, kau." Nara yang sudah mengambil posisi disebelah Jungkook merebut snack yang berada ditangan anak itu.

Jungkook hendak merebut kembali makanan yang sudah berpindah tangan itu. Tetapi.

Tuk.

Nara menjitak kepalanya. "Sudah kubilang jangan terlalu banyak memakan ini, perhatikan amandelmu."

Jungkook mengangguk pasrah.

"Kau sudah baikkan?"

"Hmm," gumam Jungkook yang masih menggerutu dalam hatinya karena makanannya direbut.

"Kau yang memindahkanku ke ranjang?"

Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya, "Bukan aku, kau berat Noona."

Kening Nara berkerut, meminta jawaban lebih.

"Temanmu yang semalam kau bawa."

Teman. Nara memutar kembali ingatan pada kejadian kemarin malam.

"Kemana dia sekarang?" tanya Nara yang sudah mengingat kalau dirinya semalam datang bersama Taehyung.

"Dia sudah pergi, sebelum kau bangun tadi," jawab Jungkook, "Um, Noona omong-omong kau mengenalnya dari mana? Aku tidak ingat kau punya teman setampan dia." Selidik Jungkook, kemudian ia berdeham, "Kecuali aku."

"Noona kau mau kemana?" tanya Jungkook lagi yang melihat Nara bangkit dan mengambil tas selempang yang tergeletak di lantai.

"Karena kau sudah membaik, jadi sebaiknya aku pulang," jawab Nara yang sudah bersiap pergi. "Dan, satu lagi. Kau harus berhenti memakan itu." Nara menunjuk ke arah bungkus snack yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. "Atau kau," sambung Nara, ia memperagakan gerakan memotong leher.

"Tapi, Jimin akan kesini."

"Aku harus pergi ketempatku bekerja." Nara berjalan ke arah pintu, saat sampai di ambang pintu ia berbalik dan menatap Jungkook, "Sampaikan salamku padanya. Aku sangat merindukannya."

"Yak, Noona kau keterlaluan," umpat Jungkook saat melihat Nara menghilang dibalik pintu apartment miliknya.

🍃

Ponsel Nara bergetar.
Dua pesan masuk ke ponselnya, ia membuka pesan yang berada didaftar pertama yang baru saja diterimanya beberapa detik lalu.

[AKAN DIREVISI] SOMEBODY TO LEAN ON • KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang