Hari ini aku akan pergi ke Daegu untuk menyiapkan pernikahan kakakku.
Kumohon datanglah, dengan siapapun itu.
Nara membaca isi pesan Taehyung yang masuk ke dalam ponselnya berkali-kali.
Setelah insiden pagi tadi di dapur, Nara langsung meninggalkan Taehyung sendiri. Masuk ke dalam kamarnya. Dan tidak keluar kamar lagi sampai ia mendengar suara bam dari pintu utama yang tertutup.
Taehyung sudah pergi. Nara membuka pintu kamarnya perlahan. Menyembulkan kepalanya keluar, memastikan bahwa Taehyung sudah pergi.
Saat tidak menemukan Taehyung dimanapun. Nara benar-benar keluar dari kamarnya. Berjalan ke arah dapur.
Ketika sampai di dapur Nara membulatkan matanya. Kaget. Tidak percaya. Bahkan lelaki itu membersihkan sisa makannya. Manis sekali.
.
.
.
🍃
.
.
.Asap mengepul di atas dua cangkir kopi yang dipesan oleh dua orang yang duduk saling berhadapan. Sedikit bergerak-gerak saat sepasang jari bermain diantaranya.
"Apa yang kau lakukan Park?"
"Bermain-main dengan asap."
"Kekanak-kanakan sekali," dengus Nara yang duduk berseberangan dengan Jimin. Ia menangkupkan tangannya di atas cangkir. Membuat asapnya berhenti mengepul.
Tadi pagi setelah kepergian Taehyung dari tempatnya, Nara langsung menghubungi Jimin dan memintanya bertemu di cafe yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal barunya.
"Jadi kau akan pergi kesana?" tanya Jimin setelah mengangkat cangkir miliknya lalu menyesap isinya sedikit. Jimin sempat memejamkan matanya saat panas dari kopi yang disesapnya bertemu dengan lidah.
"Kurasa seperti itu," Nara mengetuk-ngetukan jarinya di meja, "Aku yakin dia tahu sesuatu tentang ibuku."
Tidak perlu waktu lama setelah mengirimi Jimin pesan, Nara langsung menuju cafe yang akan menjadi tempatnya bertemu dengan Jimin. Dan hanya kira-kira sepuluh menit ia menunggu, dari luar cafe Jimin melambai-lambaikan tangan ke arahnya.
Jimin mengambil tempat duduk berhadapan dengannya. Dan setelah itu, Nara langsung menceritakan semuanya kepada Jimin. Kejadian yang dialaminnya semalam. Perihal Taehyung yang mengetahui masa lalu Nara. Minus dibagian Taehyung yang menciumnya dan tertidur di kamarnya.
"Tapi lusa aku harus menjemput abeoji," kata Jimin ada nada penyesalan diperkataannya.
"Aku bisa meminta Jungkook untuk mengantarku."
"Tidak," sergah Jimin. "Aku yang akan mengantarmu."
"Bagaimana dengan paman?" Nara menautkan alisnya.
Percakapan mereka terhenti saat lonceng yang di pasang di atas pintu berbunyi ting. Pintu terbuka, menampakan sepasang kekasih yang masuk ke dalam kedai dan berjalan ke bangku yang berada di sudut ruangan yang berjarak dua bangku dari tempat Jimin dan Nara. Setidaknya Jimin berpikir demikian, karena tangan si perempuan yang terus bergelayut di lengan si pria.
Jimin mengalihkan pandangan ke arah kopinya lagi, "Aku akan bertemu dengannya setelah ia sampai di Seoul."
"Tapi aku bisa meminta bantuan Jungkook."
"Kubilang tidak," Jimin menegakkan duduknya, "Minggu depan dia harus menghadapi ujian."
Jimin menatap gadis yang di depannya dengan tatapan –percayalah padaku. Yang kemudian hanya dibalas anggukan oleh gadis yang ditatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AKAN DIREVISI] SOMEBODY TO LEAN ON • KTH
Fanfiction[completed] Butterfly effect adalah istilah dalam Teori Chaos yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal" di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam k...