Chapter 14 - END

4.6K 764 52
                                    

Untuk yang terakhir aku akan berlari kearahnya.

Untuk yang terakhir aku akan menggenggam tangannya.

Untuk yang terakhir aku akan mendengar apa yang dikatakannya.

Untuk yang terakhir aku akan mengatakan kepadanya tentang perasaanku yang sebenarnya.

Untuk yang terakhir dia akan merasakan ketakutanku, dan ini yang terakhir berada satu tempat dengannya.

//


"Apa hubungannya dengan kita kemari?"

Taehyung menaikan bahunya. Ia memberikan sepotong pizza kepada Nara. Dan mengambil potongan lainnya untuk dirinya sendiri. Taehyung melanjutkan makannya tanpa memerdulikan Nara yang memerhatikannya dengan berbagai pertanyaan yang berputar-putar di kepala gadis itu.

Sesekali pandangan Taehyung keluar melewati jendela melalui cela yang tertutup tirai memerhatikan ranting yang daunnya mulai berguguran. Saat akan memasukan potongan pizza lain ke dalam mulutnya, Taehyung terbatuk. Ia memukul-mukul tengkuknya sendiri, sementara tangannya mencoba meraih kantong plastik yang berisi soju.

"Pelan-pelan saja," kata Nara.

Gadis itu memberikan sebotol soju kepada Taehyung. Sekali lagi kening gadis itu berkerut.

Apa enaknya makan pizza dengan soju? Batinnya.

Taehyung berbalik menghadap Nara. Ia mengeluarkan seluruh isi kantong plastik itu, yang sebenarnya hanya berisi dua botol soju dan selembar struk belanja. Melihat struk belanja yang juga tergeletak di lantai, Taehyung buru-buru memasukannya kembali kedalam plastik. Ia membereskan kotak pizza yang masih berisi tiga potong pizza.

"Kau sudah selesai makan."

Jelas, itu bukan sebuah pertanyaan karena saat mengatakannya, Taehyung malah sibuk dengan aksi beres-beresnya dan bahkan lawan bicaranya belum menjawab lelaki itu sudah beranjak lalu meletakan bekas kotak pizza dan kantong plastik itu di meja yang berada di dalam kamar itu. Nara hanya memerhatikan setiap gerakan yang dilakukan Taehyung. Kemudian ia kembali ketempatnya tadi, duduk di dekat Nara.

Taehyung meraih botol soju yang berada di sebelahnya. Tidak meminumnya, ia hanya memainkan botol soju itu dengan cara mengetuk-ngetukannya dengan lantai.

"Itu milikmu," kata Taehyung.

Nara paham betul "Itu" yang dimaksud Taehyung adalah sebotol soju yang berada di sebelahnya yang menjadi pembatas antara dirinya dan Taehyung. Nara tidak menolak, tidak juga menerima botol soju itu. Ia hanya menggesernya kira-kira lima senti lebih dekat dengan dirinya.

"Ku dengar alkohol bisa membuat kita lupa dengan masalah kita...," Taehyung melirik ke sisi di sebelahnya.

"Ada yang salah dengan pendengaranmu," ejek Nara. "Tapi tidak bisa menyelesaikan masalahmu, tidak."

Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

Taehyung meraih tangan Nara yang berada di pangkuan gadis itu. Nara menarik tangannya yang tiba-tiba digenggam Taehyung karena terkejut. Tapi tidak berhasil melepaskan genggaman itu. Taehyung menggeser tubuhnya sedikit lebih dekat dengan Nara. Pergerakannya membuat botol soju yang berada diantara mereka terjatuh dan menggelinding ke bawah ranjang karena tangannya yang masih terulur ke arah Nara. Beruntung botol itu tidak pecah.

"Taehyung."

Nara mencoba menarik tangannya lagi, tapi Taehyung mengeratkan genggamannya.

"Nara-ya...," kata Taehyung matanya menatap lurus keluar jendela melalui cela-cela yang tertutup tirai menatap langit Daegu yang sudah menggelap. "Kau ingat malam itu?" ia meneguk botol sojunya lalu melanjutkan, "Aku baru saja menerima panggilan dari hyung ku, ia akan menikah seminggu lagi dengan gadis yang dicintainya, mereka saling mencintai...,"

[AKAN DIREVISI] SOMEBODY TO LEAN ON • KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang