Chapter 9

4.5K 920 55
                                    

Ada banyak hal yang ingin ku sampaikan sejak dulu.

Tapi sampai hari ini aku belum mengatakannya. Iya, karena apa.

Sederhana saja, karena aku terlalu takut.

Aku tidak biasa menerima penolakan.

Kalau aku mengatakannya, memikirkan bagaimana reaksimu membuat kepalaku berdenyut.

Apakah kau akan mempercayai semua ucapanku?

Apakah kau akan tetap menatap melampauiku?

Diatas segalanya, aku hanya berharap satu hal.

Tetaplah disisiku.

Tidak, aku berbohong.

Maukah kau jatuh cinta kepadaku?


🍃

Langit mulai menggelap. Lampu taman yang bersinar temaram sudah menyala. Angin berhembus cukup kencang. Taehyung mengosok-gosokan tangan di pahanya yang terbalut jeans.

Entahlah sudah berapa kali ia mondar-mandir di tempatnya. Untuk menghangatkan badan.

Taehyung tidak bisa meninggalkan tempat itu. Setidaknya, sebelum Nara mengabarinya. Ia bukan jenis lelaki semacam itu.

Taehyung mengangguk-anggukan kepalanya, "Baiklah."

Sebelum beranjak dari tempatnya. Taehyung melirik ke sisi di sebelah bangku yang di tempatinya.

"Aish," gerutunya.

Taehyung memandangi lampu taman berbentuk bulat yang bersinar temaram. Ia bangkit dari bangkunya. Melangkah ke sebuah kedai yang berada tidak jauh dari sana. Ia membutuhkan sesuatu apapun itu untuk menghangatkan badannya.

🍃

Sudah jam delapan lebih tujuh menit, saat Nara sampai di taman. Matanya memindai mencari-cari keberadaan Taehyung. Nara tidak menemukan siapapun di sana. Taehyung, lelaki itu tidak menunjukan tempat pastinya di mana dia menunggu.

Saat ini taman tidak terlalu ramai. Mengingat, malam ini angin berhembus cukup kencang. Nara kembali berkeliling di sekitar taman mencari sosok Taehyung. Sesekali ia meneriakan nama Taehyung. Tapi, nihil, Taehyung tidak ditemukan dimanapun. Tidak, sampai matanya menangkap sesosok tubuh yang sedang bersandar di bangku taman di bawah pohon oak diterangi cahaya temaram.

Nara berjalan mendekati tubuh itu. Sulit membayangkan jika seandainya itu bukan Taehyung.

Nara semakin mendekat. Dan ia dapat melihat dengan jelas wajah yang tersoroti cahaya temaram. Taehyung. Beruntung, sosok itu adalah Taehyung.

Matanya terpejam dengan kedua tangan menyilang di depan dada yang terselip di ketiaknya. Wajahnya menengadah menatap langit. Taehyung tengah terlelap. Napasnya naik turun teratur.

"Bagaimana bisa kau tertidur dengan udara sedingin ini?" tanya Nara yang sudah pasti tidak akan mendapat jawaban.

Dari tempatnya berdiri. Dengan diterangi cahaya temaram yang menyoroti wajah Taehyung. Nara dapat melihat dengan jelas, bagaimana rahang milik seseorang yang tengah terlelap terpatri nyata di hadapannya. Nara baru menyadari satu hal pada diri Taehyung, lelaki itu tampan. Bahkan sangat tampan. Kenyataan itu membuat Nara menarik sudut-sudut bibirnya.

[AKAN DIREVISI] SOMEBODY TO LEAN ON • KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang