Pagi ini, Renata sengaja memasang alarm jam 05:00 tepat. Tujuannya agar ia tidak akan bangun kesiangan. Setelah semalam ia harus tidur hampir jam setengah dua belas. Renata yakin ia akan bangun kesiangan tanpa alarm itu. Dan hasil nya sangatlah memuaskan. Renata dapat bangun jam lima tepat dan menyiapkan dirinya untuk berangkat ke Sekolah sebelum jam setengah tujuh."Udah sms Julio belum?" Tanya Grace sambil membawakan susu coklat untuk Renata.
Renata yang mengambil susu tersebut dan meneguknya sehingga menyisakan setengah. "Belum bu" ucap Renata sambil meletakkan susu diatas meja."Sms dulu, kalau gak dibalas. Berarti dia lagi otw kesini" Grace beranjak dari duduk nya dan beralih kedapur.
Renata mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan ibunya tadi. Segeralah ia mengambil ponsel dan mengetik sesuatu disana.
Renata :
Lio lelet, Ena udah lama nunggu nih. Lo udah dimana? Jadi jemput gue kan?
gadis itu mengirim sms tersebut lalu menghembuskan nafasnya pelan, berharap ada balasan atau setidaknya Julio yang sudah muncul didepan rumahnya. Lima menit menunggu, tapi tetap saja tidak ada balasan, tidak ada suara motor Julio. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk berangkat ke Sekolah dengan taksi. Ada perasaan kesal sekaligus kecewa yang tentunya dirasakan Renata sekarang.
Syukurlah Renata dengan cepat dapat menemukan taksi. Memang, Renata sudah terbiasa memakai taksi sebagai transportasi nya ke Sekolah. Tetapi semejak kelas 10, kebiasaan itu menghilang karena Julio mendadak menjadi ojek pribadinya."Nih pak, makasih" ucap Renata sambil memberi upah bagi supir taksi itu.
Sekolah tampak masih ramai, pertanda baik bagi Renata. Lagi-lagi Renata bersyukur karena dirinya tidak terlambat pagi ini. Renata menatap seluruh motor yang ada diparkiran halaman Sekolah. Dan benar dugaan nya, motor Julio sudah berada diSekolah. Hanya saja orang nya yang belum dilihat oleh Renata. Gadis itu berjalan menuju kelas nya, terlihat jelas dari tatapannya, gadis itu sedang tidak bergairah. Dan penyebabnya hanyalah satu,..Julio.
"Pagi Ren, pengen denger gue nyanyi gak?" Dipagi begini, Renata sudah disambut oleh Yuda yang sudah siap dengan gitarnya. Dan yang pastinya lagu Ayu ting ting yang akan keluar dari mulut Yuda.
Renata tidak merespon melainkan berjalan lurus menuju bangku nya. Bahkan teman-teman sekelas nya bertanya-tanya apa yang membuat gadis seceria itu tiba-tiba seperti mayat hidup.Yuda megedikkan bahunya lalu mulai bernyanyi, "sambala sambala sambalado terasa pedas tera-.."
"Yuda stop! Ini masih pagi, jangan mulai nge-konser deh lo!" Axel memperingati. Yudapun langsung menurut dan duduk dibangku nya dengan raut wajah datar.
Renata tidak bergeming, daritadi gadis itu hanya menjatuhkan kepalanya diatas meja tanpa mengatakan sepatah katapun. Membuat Kesi dan Lala bertanya dalam diam.
"Kes, itu Renata kenapa?" tanya Lala tanpa suara sambil menunjuk cewek yang menjadi pembicaraan nya.
Kesi menggeleng pelan, "gue gak tau La" ucapnya pelan. Kemudian Kesi memberanikan dirinya untuk menyentuh pundak Renata. Disentuhnya pundak gadis itu, "Ren, ada masalah ya?" Tanya Kesi kalem.
Renata hanya menggeleng pelan, "gak ada" ucap nya singkat, padat, dan jelas. Kesi menghembuskan nafasnya pelan. "Jangan bohong Ren, gak bagus loh. Lagian gue sama Lala siap denger kok curhatan lo" ucap Kesi yakin. Dua menit Renata masih belum merespon. Namun akhirnya cewek itu mengangkat kepalanya menoleh pada Kesi dan Lala yang memang sudah menunggu nya bercerita daritadi.
"Gue lagi sebel sama Julio" pernyataan Renata membuat kedua teman nya ini mengerutkan dahi.
"Sebel kenapa Ren? Dia nyatikitin lo? Dia gak jemput lo? Dia ninggalin lo kemaren? Atau?" Tanya Lala tidak sabar. Kesi menepuk pelan pundak Lala, "ya sabar kali Lala. Nih Renata juga baru mau ngomong, lo udah main nerobos aja" ucap Kesi lalu menatap Renata lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Like You (Selesai)
Teen FictionRenata tidak pernah menaruh perasaan nya pada Julio, tapi Renata tidak suka melihat Julio sedih, bagi Renata, kebahagiaan Julio adalah kebahagiaan nya juga. Namun, ketika keduanya tidak saling memiliki, tentang perasaan yang lama dan kembali lagi, m...