"Gue pengen dairy milk, delfi, sama chunky bar. Em masing-masing lima" ucap Renata seakan menuntut.Setelah tadi menunggu Julio mandi terlebih dahulu, kini Renata terlihat gembira karena apa yang di inginkan nya sudah didepan mata.
Julio menatap nya melongo, "gila ini anak, kecil-kecil cabe rawit ya lo! Lo makan atau berdagang sih?" Ucap Julio dengan nada yang agak tinggi.
Membuat beberapa orang disekitar mereka menatap Julio dengan tatapan aneh.Renata menoleh pada mereka dan tersenyum kaku, "em maaf ya, ini bukan teman saya kok, saya juga gak kenal. Kalian bisa ngusir dia kok" ucap nya sambil berjalan menuju ke rak yang lainnya.
Tiba-tiba Julio muncul di samping Renata, sambil membawa lima dairy milk.
"Lo kok itu doang?" Tanya Renata kecewa.
Julio menatap nya sengit, "ini hukuman karena gak nganggap gue sahabat lo tadi!" Ucap nya ketus lalu meninggalkan Renata menuju kasir.
"Hmm dia ngambek" ucap Renata sambil tertawa pelan.
Setelah tadi membayar belanjaan, kini Renata dan Julio sudah sedang berjalan menuju tempat parkir.
"Lio lelet" ucap Renata dengan nada sedikit manja."Hmm?" Gumam Julio sambil menaruh belanjaan di jok motor.
"Temenin gue lagi yahhh" ucap Renata dengan sedikit membujuk.
Ya, kalau di lihat-lihat, Julio masih ngambek akibat peristiwa tadi. Bahkan Renata tidak berpikir kejadian nya akan mengakibatkan Julio ngambek seperti ini. Tidak seperti biasanya kalau Julio ngambek.
"Temenin kemana?" Tanya Julio sambil memakai helm nya tanpa menatap Renata yang masih juga memakai helm.
"Ke Gramedia, gue pengen beli novel. Ya ya yaaa" ucap nya memelas.
Julio menghembuskan nafasnya pelan, "iyadeh"
Dalam perjalanan, mereka hanya diam. Sampai akhirnya merekapun tiba di tempat tujuan. Dimana semua buku ada disana, dimana semua orang yang mendapat julukan 'kutu buku' berada disana.
"Masuk yuk!" Ajak Renata sambil menarik tangan Julio.
Julio masih tetap dalam posisinya, tatapan nya seakan mengatakan gue-disini-aja. Mengetahui arti tatapan itu, Renata memutar kedua matanya.
"Ayolah Julio Lio Lelet sahabat terbaiknya Renata" ucap Renata dengan harapan Julio akan mengikuti keinginan nya kali ini.
Julio menatap Renata pasrah, "Ena kok tega banget bikin gue gak tega liat lo pasang raut wajah gitu" ucap Julio lemas.
"Hhe,.Lio gak tega kan sama Ena. Yaudah yuk masuk. Ntar gue tunjukin buku-buku favorit gue deh" tawar Renata dengan semangat.
Merekapun memasuki gramedia. Renata langsung menyerbu rak-rak lemari dimana novel-novel teenfiction berada disana. Renata sangat menyukai novel-novel remaja apalagi yang mengisahkan cerita masa putih abu-abu. Entah mengapa jika membaca novel, dunia Renata seperti ada didalamnya.
"Suka banget sama novel?" Tanya Julio tiba-tiba, "eh! Bukannya Lo emang suka novel dari dulu yaa!" Ucap Julio lagi ketika menyadari hal tersebut.
Renata menyapu dadanya pelan, "ihh Lio! Apaan sih daritadi suka muncul secara tiba-tiba jantung gue nih kasian bisa lompat tiba-tiba. Lama-lama lo Kayak hantu gak!" Ucap nya lalu kembali menatap novel-novel didepan nya.
"maaf deh, lagian kenapa jantung lo? Suka lompat ya kalo gue muncul?" Tanya Julio membuat Renata tertawa geli.
"Apaan sih! Mana ada jantung lompat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Like You (Selesai)
Novela JuvenilRenata tidak pernah menaruh perasaan nya pada Julio, tapi Renata tidak suka melihat Julio sedih, bagi Renata, kebahagiaan Julio adalah kebahagiaan nya juga. Namun, ketika keduanya tidak saling memiliki, tentang perasaan yang lama dan kembali lagi, m...