"Lio, ambilin bawang putih yang udah gue iris-iris tadi" Renata menyalakan kompor gas sambil menaruh nasi di wajan. Sedangkan cowok yang dipanggil nya tadi masih setia didepan tivi. "Lio!!! Mana bawang putih nya?" Kali ini Renata berteriak. Julio yang berada didepan tivi, langsung mematikan benda segi empat itu dan mengambil mangkuk kecil yang entah apa isinya."Nih, maap nek. Tadi itu filemnya seru banget!" Ucap Julio sambil menyodorkan mangkuk itu. "Ihh! Lio itu mah bawang merah!" Protes Renata sambil menyentakkan kakinya. Julio menatap bawang merah itu kebingungan, "emang tadi lo suruh gue ambil apa?
"GUE SURUH AMBIL LO BAWANG PUTIH DODOL!"
Julio langsung senyum tanpa dosa dan mengambil bawang putih sebelum Renata semakin kesal padanya.
"Nih, kali ini bener. Bawang putih" ucap Julio bangga. Renata mengambil bawang putih yang sudah di iris halus itu dan mencampurnya dengan nasi.
"Ambilin kecap, sambal, garam, sama masako" perintah Renata dengan mata yang masih fokus mengaduk nasi.Julio segera mengangguk, meninggalkan Renata, dan mencari bahan-bahan yang disebutkan Renata tadi.
"Lio lama banget sih!" Teriak Renata karena sudah lima menit cowok itu belum datang dengan bahan-bahan nya.
"Iya Ena sabar dikit napa sih? Kayak tante-tante aja" ucap Julio yang sudah muncul disamping Renata. cewek mendengus kesal, "lagian lo lemot banget!" Ledek Renata. Sedangkan Julio yang mendengar hal itu, hanya menggemas kedua pipi Renata tanpa ampun. Membuat cewek itu meringis pelan, "ishh! Lio ih, ganggu aja! Nih kalo nasi goreng nya gosong gimana? Hah?""Biarin! Itu hukuman karena ngeledek!" Ucap Julio enteng.
Renata segera mencampurkan semua bahan itu dengan rata, aroma wangi mulai tercium.
"Oh iya, kue yang lo kasih ke gue belum gue makan. Nanti kita makan bareng aja bentar" ucap Renata sebelum mengangkat nasi goreng.
Julio hanya mengangguk, sambil berjalan mengekor dibelakang Renata, pandangan nya fokus pada nasi goreng yang sedang di bawa Renata."Ih, kayak anjing pengintai!" Ucap Renata seakan tau apa yang dilakukan Julio dibelakangnya.
"Bodo" ucap Julio enteng.Renata melepaskan mangkuk yang berisi nasi goreng itu di atas meja ruang keluarga. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka, makan bersama diruang keluarga agar dapat menonton tivi.
"Gue duluan! Gue yang bikin juga" protes Renata tiba-tiba.
"Dasar Pelit!"
"Biarin"
Renata mengambil nasi goreng itu dan menaruh nya di mangkuk, setelah itu di ikuti oleh Julio. Renata menyuapkan satu sendok kedalam mulutnya, sedangkan Julio duduk disamping Renata, sibuk mencari channel yang enak ditonton.
"Stop,.stop. Oscar oasis aja, gak usah diganti!" Renata yang masih asik mengunyah nasi goreng, menghentikan aktivitasnya setelah melihat tanyangan Oscar oasis sudah didepannya.
"Gak ah! Mendingan Upin Ipin" ucap Julio sambil mencari channel Upin dan Ipin.
Renata menatap Julio heran.
"Udah tau ganteng, gak usah liat kayak gitu!"
"Anjir lo mah pede nya selangit! Lo sama kak Fari sama aja ya, Upin dan Ipin lovers!"
Julio tersenyum senang sambil mengangguk-angguk, "nah itu tau, Upin Ipin lucu tau! Gak kayak elu,.udah jahat, galak, sensi, uh pokoknya gitu deh!" Julio meledek.
"bodo!" Sebuah bantal kecil berhasil menyambar wajah Julio, syukur saja cowok itu sudah selesai makan, sehingga ia sudah tidak memegang mangkuk. Kalau saja ia masih memegang mangkuk, bisa saja mangkuk itu terjatuh. Julio menatap Renata sambil tersenyum kemenangan, ia berhasil membuat Renata kesal. Entah mengapa ia senang sekali menjahili sahabatnya ini. Renata berdiri dari duduk nya dengan tangan memegang mangkuk, "cuci piring sendiri!" Ucap Renata ketus lalu pergi ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Like You (Selesai)
Teen FictionRenata tidak pernah menaruh perasaan nya pada Julio, tapi Renata tidak suka melihat Julio sedih, bagi Renata, kebahagiaan Julio adalah kebahagiaan nya juga. Namun, ketika keduanya tidak saling memiliki, tentang perasaan yang lama dan kembali lagi, m...