Setelah keluar dari ruangan Ketua Yayasan, kini Renata berjalan dikoridor dengan tatapan kosong. Ternyata ini sudah istirahat, Biasanya Renata paling senang ketika istirahat sudah tiba, namun Semua pembicaraan nya dengan Johan, tentu saja masih teringat jelas dipikiran nya, membuat Renata tak bergairah untuk mengisi waktu istirahat nya.Renata segera mengeluarkan ponselnya dari saku, dan mencari sebuah kontak. Setelah mendapatkan nya, gadis itu kemudian mengetik sesuatu pada benda segi empat itu.
Renata :
Lio dimana?
Renata terus menatap ponselnya menunggu balasan dari cowok itu. Hingga beberapa saat kemudian, ponselnya bergetar, pertanda Julio telah membalas pesan nya.
Julio :
Dikantin nek, kenapa? Kangen gue ya? :D
Renata tidak merespon balasan pesan Julio, melainkan ia segera berjalan menuju kantin.
Didepan kantin, matanya menatap sekeliling ruangan itu. agak sulit mencari Julio ditengah ramainya kantin, hingga beberapa menit kemudian Renata berhasil menangkap sosok Julio yang sedang makan dengan kedua sahabatnya dipojok belakang kantin tepat bersebelahan dengan jendela. Renata segera berjalan ke arah meja Julio, namun tiba-tiba seseorang menabrak tubuhnya hingga kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh."Aduh!" Pekik Renata sambil memegang lututnya yang tiba-tiba saja mati rasa.
"Yaampun Ren, sorry banget. Gue gak sengaja" ucap seseorang dengan nada penyesalan.
gak sengaja apanya, lo pikir gue buta? Hello mata gue masih normal woy! - Renata membatin.
Ingin rasanya Renata membentak orang didepan nya ini, karena Renata melihat sendiri orang itu sengaja menabrak nya hingga kini ia terjatuh dan harus menanggung malu didepan teman-teman Sekolahnya. Namun Renata mengurungkan niatnya setelah kini ia melihat Tasya yang sedang menunduk menatap nya.
Renata tersenyum tipis, "iya gak papa kok"
"Ena?" Panggil seseorang yang kini sudah berdiri disamping kanan Tasya. Dan siapa lagi kalau bukan Julio.
Renata hanya memutar kedua matanya, elah nih anak, bukannya nolong, malah pake basa-basi segala - Batin Renata.
"Gimana ceritanya lo sampe duduk situ?" Tanya Julio heran.
"Tadi gue gak sengaja nabrak dia" yang ini adalah suara Tasya.
Julio hanya menatap Tasya sekilas, "yaudah yang pentingkan gak sengaja" ucap Julio kemudian beralih menatap Renata sambil mengulurkan tangan nya.
Renata menerima uluran tangan Julio, namun setelah ia ingin berdiri, kakinya justru kesakitan hingga kini ia terjatuh lagi.
"Gak bisa" keluh Renata.
Baru saja Renata ingin mencoba berdiri lagi, namun tiba-tiba Julio sudah berjongkok didepan nya. Renata megerutkan dahinya, "mau apa?" Tanya nya polos.
Cowok itu melirik punggung nya, dengan maksud Julio ingin mendukung nya. Namun Renata hanya menggeleng, "gak mau"
"Cie gak mau didukung" goda murid-murid yang ada dikantin. Bagi beberapa orang yang sudah tau lama tentang persahabatan Renata dan Julio, bagi mereka peristiwa semacam ini sudah biasa. Namun, bagi beberapa orang yang tidak tau, pasti akan beranggapan bahwa mereka sedang menjalin hubungan.
Renata yang digoda murid-murid didalam kantin, semakin malu jadinya.
"Pengen gue dukung, atau elo tinggal disini kayak suster ngesot?" Tanya Julio yang membuat Renata memilih option yang pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Like You (Selesai)
Teen FictionRenata tidak pernah menaruh perasaan nya pada Julio, tapi Renata tidak suka melihat Julio sedih, bagi Renata, kebahagiaan Julio adalah kebahagiaan nya juga. Namun, ketika keduanya tidak saling memiliki, tentang perasaan yang lama dan kembali lagi, m...