Chapter 11

165 18 15
                                    



"Kau yakin mau keluar dari kamarku?" tanya Hoshi. Aku mengerutkan alisku dan menoleh ke arahnya.

"Kenapa?"

"Kalau kau keluar sekarang, apa yang akan kau katakan kepada 12 namja di luar sana?"

"Ya! Kau bercanda!? Kenapa kau harus menolongku di kamarmu? Tidak bisakah kau menyeretku ke rumahku saja?!"

"Kau pikir aku tahu passwordmu?"

"Kalau begitu kenapa tidak tanya In Ha saja?"

"Kau pikir aku punya nomor HP nya? Atau kau pikir aku akan pergi ke lantai 2 menyeret-nyeretmu seperti psikopat? Atau aku harus berlari ke rumahnya dan meninggalkan mayat di TKP?!" seru Hoshi kemudian menarik selimutnya dan berbaring di kasurnya.

"Tapi apa kau gila membawaku ke sini sedangkan kau tahu di sini ada lebih dari 10 namja! Mau taruh di mana mukaku ini?!"

Hoshi mengabaikanku kemudian menutup matanya. "Aku ngantuk,"

"Ya! Kau bercanda kan?!" aku berjalan mendekati Hoshi. "Ya! Bangun!" seruku sambil mengguncang-guncangkan bahu Hoshi.

"Mmmhh ..." Hoshi masih memejamkan matanya.

Akkhh!! Sebenarnya ada apa dengan rumah ini! Pikirku kesal dalam hati.

"Ya! Bantu aku!" seruku memohon. Lagi-lagi Hoshi hanya mengabaikanku. Tak bisa! Kalau benar ada 12 namja, aku benar-benar tak bisa keluar dari sini! Seseorang, tolong akuu!!

"Hoshi-ya!"

Tiba-tiba terdengar suara seorang namja memanggil Hoshi dari balik pintu. Jantungku serasa mau copot begitu mendengarnya.

Gawat! Kalau ada yang manggil Hoshi berarti dia akan ke sini! Aku mulai panik, kemudian aku mengguncang-guncangkan bahu Hoshi semakin kuat.

"Ya! Bantu aku sekali ini saja!!" teriakku pelan sambil menatapnya memohon. Hoshi menatapku setengah mengantuk.

***

"Hoshi-ya, di mana kau letakkan bukuku kemarin?" tanya namja itu sambil berdiri di ambang pintu.

"Di atas lemarimu," jawab Hoshi.

"Apa itu?" tanya namja itu curiga kemudian berjalan mendekati Hoshi.

"Guling baruku," jawab Hoshi kemudian memeluk gulingnya itu.

"Oh ..." kemudian namja itu berjalan keluar kamar Hoshi dan menutup pintunya.

...

AAAAAAAAA....!!! Pekikku kaget dalam hati.

Baiklah, biar ku ceritakan ulang kejadiannya.

Ketika mendengar suara namja memanggil Hoshi, aku langsung kaget dan memohon pada Hoshi untuk membantuku. Kemudian Hoshi langsung menarikku ke dalam selimutnya. Karena suasana seperti ini pernah terjadi, aku pun langsung tahu maksudnya. Menyembunyikanku. Sama halnya ketika aku menyembunyikannya.

Kemudian namja yang memanggil Hoshi membuka pintu kamar Hoshi dan berbicara dari ambang pintunya.

Perasaanku saat itu sangat was-was dan jantungku mulai berdetak cepat. Takut namja itu melihatku. Dan ternyata namja itu sadar akan hal aneh di bawah selimut Hoshi. Dia pun mendekati Hoshi dan bertanya.

Saat itu aku sudah tak bisa merasakan tangan dan kakiku yang sudah menggigil mati rasa. Jantungku benar-benar akan copot. Tapi kemudian Hoshi mengatakan bahwa yang di sembunyikannya itu adalah guling barunya dan kemudian dia memeluk gulingnya itu alias memelukku.

My Annoying NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang