Chapter 14

174 22 4
                                    


"Ya! Dengan muka sejelek ini mengalahkan malaikat cantik itu, kau pikir bisa!?" seruku kesal.

"Bisa! Jeonghan-hyung saja bisa mengalahkan yeoja itu!"

Aku mengepalkan kuat tanganku. Kemudian berdiri dari kursiku.

"Ya! Kalau kau bilang Jeonghan-ssi bisa mengalahkannya, minta tolong saja padanya!" aku berusaha melangkah pergi.

"Seon Mi-ya! Aku meminta tolong padamu karena aku tahu!" seruan Hoshi menghentikan langkahku.

"Tahu apa?" tanyaku dingin tanpa berbalik menatap Hoshi.

"Neo yeppeuda,"

Aku terbatuk, keselek angin! Benar-benar merinding bulu kudukku mendengarnya. Serasa ada yang menggelitikiku.

Gombal? Nggak lah! Dia sengaja bilang gitu pasti supaya aku bisa bantuinnya UNTUK kepentingan dirinya sendiri, lagian seumur hidupku, belum pernah ada namja yang bilang aku cantik selain keluargaku, batinku.

"HAHAHAHAHA ...!" aku kembali duduk di kursiku. "Ya! Terima kasih telah menghiburku, mungkin hari ini aku sedikit badmood karena kurang tidur," lanjutku.

Hoshi hanya diam kemudian mengalihkan pandangannya dariku. "Menghibur?" gumamnya pelan.

"Ya, ya, ya! Berhenti memanggilku seperti itu! Kau tidak pernah pacaran apa? Kalau ketahuan kamu itu pacar palsu aku gimana? Bakalan hancur aku," kata Hoshi.

"Ne! aku belum pernah pacaran! Jadi ajarin semua ilmu pacaranmu padaku, HOSHI-YA," jawabku dengan menekankan kata terakhir.

"JADI kenapa kau ketawa kemaren?!"

"Aku cuma kebawa suasana ... habis aku besar di lingkungan 'siapa yang jomblo diketawain' ..." jawabku santai. Tiba-tiba sebuah ingatan muncul di benakku.

"Ani! Aku pernah pacaran!" seruku sambil menggebrak meja.

Hoshi menatapku menunggu keterangan lengkap dariku.

"Tapi gak sampai 2 menit," lanjutku.

"Yeoja gila," Hoshi menopang dagunya kemudian menatapku kesal.

"Ya! Aku gak akan di ejek kalau aku pernah pacaran, pabo!" jawab Hoshi.

"Mwo?! Kalau gini kita bakal ngapain biar keliatan pacaran sungguhan!?" tanyaku.

Tiba-tiba ide brilian muncul di kepala Hoshi. Dengan cepat dia mengambil ponselnya kemudian searching tentang 'pacaran'.

"Seon Mi-ssi, maksudku Seon Mi-ya! Baca nih!" Hoshi menyerahkan ponselnya padaku. Kemudian aku langsung membaca sebuah artikel tentang pacaran.

1 menit ... 3 menit ... 5 menit ..., akhirnya aku selesai membacanya dag dig dug.

Gila! Ma-masa sih begini!? Pikirku setelah membaca artikel tersebut.

"Andwae!! Gak usah diikuti kata-kata di artikel itu!"

"Waeyo ... cha ... cha ... chagiya?" tanya Hoshi terbata-bata, hanya untuk mengucap satu kalimat itu, entah mengapa keringat langsung mengucur di wajahnya.

Serasa seseorang sedang menamparku. Apa yang barusan Hoshi bilang? Chagiya?! Di-dia sudah mulai menuruti langkah-langkah di artikel tadi.

"Pabo! Jangan katakan di sini! Merinding tahu!"

"Cha ... cha-chagi! Aku juga nggak mau tahu! Tapi kalau tiba-tiba keceplosan pas di sana gimana?!"

Iya juga. Mengingat sifatku yang seperti ini, kalau aku tak membiasakan sesuatu dengan paksa, pasti mustahil bagiku.

My Annoying NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang