Chapter 12

168 19 9
                                    


"Kau, daripada kau tinggal di rumah para namja itu, lebih baik kau tinggal bersamaku!"

BRUSSH!!

Hoshi yang tengah meminum minumannya langsung menyemburkan minumannya. Kaget mendengar apa yang barusan kukatakan. Jeonghan hanya terdiam kaget sambil menjatuhkan rotinya. Keduanya menatapku.

"BUAHAHAHA ...!!!" Hoshi tertawa begitu keras. Seakan-akan ada seseorang yang menggeletikinya.

Sementara Jeonghan hanya terkikik sambil berusaha menahan ledakan tawanya.

Setelah tawa mereda, Hoshi menepuk pundakku.

"Hhh ... Seon Mi-ssi, apa maksud dari perkataanmu barusan?" tanya Hoshi sambil mengelap air matanya karena tertawa yang sangat berlebihan.

"Hah? A-aku kan tinggal di rumah sendirian, jadi ... masih banyak tempat kosong di rumahku. Kenapa?" aku balik bertanya.

Sementara Jeonghan hanya menggaruk-garuk pelipisnya yang tidak gatal.

"Ya! Kalau Jeonghan-hyung tinggal bersamamu, entah apa yang dikatakan tetangga yang lain," jawab Hoshi sambil menahan tawanya.

"H-Hyung?!" aku kaget.

Jeonghan hanya menutup mulutnya yang hampir tertawa.

"Je-Jeonghan-ssi ... ja-jangan bilang ... kalau kamu ..." kataku terbata-bata.

"Namja," lanjut Jeonghan.

Glek. Aku menelan ludahku sambil memelototkan mataku.

MATI SUDAH! MAU DI TARUH DI MANA MUKAKU INI!?!?! Pekikku dalam hati.

"HAHAHAHAHAHAHAHA ...!! Hyung! Ternyata masih juga ada orang yang menyangkamu yeoja! HAHAHHAHAAHAH ...!!" Hoshi melanjutkan tawanya dengan keras.

Aku menatap tajam ke arah Jeonghan.

BAGAIMANA MUNGKIN NAMJA SECANTIK INI!??!? Seruku dalam hati. kemudian aku langsung menutup mukaku malu.

"A-aku mau ke toilet," ucapku gugup menahan maluku.

Jeonghan menepuk Hoshi. Menyuruh Hoshi untuk tidak tertawa lagi. Namun keduanya masih saja berusaha keras untuk menahan tawa mereka.

"Hyung! Kapan kau akan pindah ke rumah Seon Mi!" tanya Hoshi sengaja pada Jeonghan. Tujuannya satu, mengejekku.

Namun dengan cepat aku berlari meninggalkan kedua namja itu.

Jeonghan dan Hoshi masih sibuk menahan ledakan tawa mereka.

"Aahh ... padahal aku tak pernah pake make-up," gumam Jeonghan. Hoshi terus-terusan menahan tawa yang menggelitiki perutnya.

"Jangan coba-coba kau pake make-up hyung! Seluruh mahasiswi di sini benar-benar akan iri dengan kecantikanmu! Lagian sih hyung make acara manjangin rambut segala! HAHAHAHAHA si Seon Mi bodoh itu malah mengajakmu tinggal bareng ... mimpi apa aku semalam!!" Hoshi berseru menahan tawanya.

***

Malam harinya ...

Aku menggulung diriku di selimutku. Berusaha memejamkan mataku untuk tidur. Namun aku tidak bisa. Ternyata hal yang terjadi di kantin tadi terus-terusan terngian-ngian jelas di kepalaku. Apalagi ketika Hoshi dan Jeonghan tertawa terbahak-bahak.

Aku terus-terusan menggigit kukuku.

Pabo! Seon Mi pabo! Kau terlalu bodoh! Jelas-jelas kemarin Hoshi bilang 13 namja di rumah itu! Kenapa masih sempat-sempatnya aku berpikir Jeonghan itu yeoja!? Aku menepuk-nepuk kepalaku dan menampar pipiku sendiri.

My Annoying NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang