* author pov
Dentuman sendok terdengar di ruang makan kediaman keluarga haera, mereka sedang menikmati hidangan lezat yang telah dimasak oleh nyoya kim.
Bukan hanya keluarga haera saja yang sedang menikmati makan malam saat ini, terdapat yoongi juga yang sedang menikmati makanannya di samping haera.
Sudah satu minggu mereka berpacaran, namun tetap saja, hubungan mereka tidak diketahui oleh orang tua mereka masing-masing.
Yoongi dapat datang ke rumah haera dengan leluasa, karena memang tuan kim- ayah haera - sudah sangat mengenal yoongi sebagai sahabat haera.
Yoongi dan haera terlihat saling melempar senyum. Entahlah apa yang ada di fikiran mereka, tapi terlihat jelas bahwa kebahagiaan sedang menghampiri mereka saat ini.
Makan malam dengan calon keluargaku ooh..itu sungguh menyenangkan - yoongi.
Akhirnya aku dapat dengan bebas bersama orang yang kusayangi didepan appa, untunglah dia tidak tau - haera.
" ehem.." terdengar deheman suara tuan kim.
Yoongi dan haera langsung berhenti meempar senyum. Mereka langsung melihat ke arah makanan masing-masing.
"Kalian berpacaran?" Suara berat tuan kim kembali terdengar.
Yoongi dan haera pun sontak menoleh kearah orang yang saat ini duduk di kursi paling ujung.
"Jangan diam saja, ayo jawab " desak tuan kim.
Haera dan yoongi terdiam sejenak, memikirkan kata kata yang akan dilontarkan agar tuan kim tidak memarahi mereka.
Lalu dengan takut takut haera pun mencoba menjawabnya.
" appa...kami ti--"
" ne..." yoongi memotong ucapan haera.
Dan jawaban yoongi berhasil membuat seluruh penghuni rumah yang berada di sana menoleh kearahnya dengan memasang wajah terkejut, kecuali tuan kim, ia hanya memandang wajah yoongi dengan tatapan datarnya.
" iya paman, kami memang berpacaran" yoongi mengaku. Jujur, hati yoongi saat ini benar benar takut, namun baginya kejujuran lebih baik.
Tuan kim diam belum mau berkomentar tentang pengakuan yoongi.
" kami tau pasti paman dan ayahku akan marah, tapi kami saling ------"
Drt...drt...
" sebentar" bunyi telepon tuan kim membuat yoongi tidak melanjutkan ucapannya.
Semua orang yang ada di situ masih diam, suasana yang semula ramai, kini keteganganlah yang tercipta.
Yoongi, haera sungguh takut. jangankan mereka, haena pun sama takutnya dengan mereka, pasalnya ia tau apa yang akan terjadi jika ayahnya itu tau jika adiknya berpacaran.
Namun berbeda dengan nyonya kim, ia masih sempat sempatnya menikmati hidangan yang ia buat sendiri, tidak ada ketegangan di raut wajahnya.
" halo.."
" ......."
" iya..dia ada di rumahku"
"...."
" yoongi sedang makan bersama kami" tuan kim melirik yoongi sekilas.
" ......."
"Tentu saja, oh iya... aku ingin memberitahukanmu sesuatu"
matilah mereka..
"......."
" mereka berpacaran " Kini tuan kim menatap mereka berada secara bergantian.
Oh tidak.. mau tinggal dimana mereka nantinya.
" ......"
" iya betul itu, sepertinya kita tidak perlu melakukan ide gila kita" Tuan kita tersenyum saat mengatakannya.
Kening mereka berdua berkerut. Tidak mengerti apa yang dikatakan oleh para orang tua mereka.
Kenapa tiba tiba sikap tuan kim berubah?
" ........"
" untuk apa? Toh..rencana kita sudah berjalan dengan sendirinya dan mereka terlihat serasi"
Kini yoongi dan haera berpandangan.
Siapa yang serasi? mereka?
" ya...aku rasa acara perjodohannya akan sangat mudah jika dilakukan"
tuan kim terkekeh."....."
" ya..baiklah baiklah, sampai jumpa di acara pertunangan mereka nanti"
Klek.. telepon pun ditutup.
" kenapa muka kalian tegang begitu?" Tanya tuan kim menatap kearah mereka.
" pe- perjodohan?" Haera terbata bata saat mengucapkan kalimat itu.
" hahaha... " tuan kim malah tertawa melihat anaknya itu kaget setengah mati.
" ne..appa dan appamu sudah merencanakan ini sejak dulu " ia menatap haera dan yoongi bergantian." itu alasan appa melarangmu berpacaran dengan orang lain, lagipula paman dan tuan min sudah menjadi sahabat sejak lama, mungkin dengan hubungan kalian berdua, persahabatan kami akan terus terjalin hingga kami mempunyai cucu, hehe"
Tuan kim terkekeh sejenak." kami pikir kalian akan seperti anak anak lain, yang jika dijodohkan pasti akan kabur kaburan, tapi ternyata ini lebih mudah dari yang kami perkirakan, kalian berpacaran dengan sendirinya tanpa harus ada paksaan. Sebenarnya kami ingin memberitahukan hal ini pada kalian nanti, saat kalian sudah berusia dua puluh tahun, namun dugaan kami salah, kalian sudah memulai semuanya dari sekarang " tuan kim melanjutkan omongannya, menjelaskan semuanya dengan panjang lebar.
" jadi...paman merestui hubungan kami?" Tanya yoongi memastikan.
" tentu saja, tapi ingat, jaga anak gadisku ini dengan baik, mengerti?" Tuan kim bertanya dengan dengan tegas.
" siap bos" yoongi meletakkan tangannya di ujung alisnya, memberikan sikap hormatnya kepada tuan kim.
Mereka pun tertawa bersama saat itu juga.
Berbeda dengan haena yang menatap mereka semua masih dengan wajah terkejutnya.
Perjodohan macam apa ini?
Tbc....
Gimana bonus part nya?
Menjelaskan semuanya bukan?
Apa kabar dengan taehyung? Mari kita lihat di bonus part berikutnya.
See you (*^﹏^*)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ( Ff Suga)
RandomKenapa perasaan ini baru datang setelah kau sudah memilikinya? Kenapa aku bisa menyukaimu?