[-38]. Celine dan Pertemanan Pertama

22.6K 1.8K 28
                                    

Jangan kaget sama minus 38nya. Habis 3, memang langsung minus, kok. Itu tanda flashback. Selamat membaca!

*

Gadis itu meremas ujung rok birunya dengan telapak tangannya yang sudah berkeringat dingin. Entah apa yang ditakutkan oleh gadis itu. Di depannya hanyalah terdapat sebuah gedung besar yang selalu dimasukinya selama enam tahun.

Gedung sekolah SMPnya akan tetap sama dengan gedung sekolah SDnya. Gadis itu memang tidak berencana pindah dari sekolah lamanya. Karena selain jaraknya yang dekat dengan rumahnya, gadis itu juga sudah terlanjur nyaman dengan peraturan dan cara mengajar sekolah itu.

Sekolah itu sangat luas. Sangat luas sampai-sampai seluruh kelas dari SD hingga SMA, bisa diisi dari lantai satu sampai dua. Lantai tiga yang dijadikan tempat menaruh meja-meja rusak pun masih menyisakan banyak tempat. Saking luasnya sekolah itu.

Nama Celine Margaretha tertulis di name tag di sebelah kiri seragamnya. Hari ini adalah hari pertamanya di tingkat sekolah menengah pertama.

Celine berencana mencari teman. Oh, jika kalian mengira Celine mempunyai teman lama dari SD, kalian salah besar.

Celine selama SD benar-benar tertutup total. Jika ada yang berbicara dengannya, Celine tidak akan meladeninya sedikitpun. Bukan, Celine memang tidak bermaksud untuk menyombongkan diri. Tapi, Celine dan mereka sangatlah berbeda.

Bayangkan saja. Seorang anak malaikat berteman dengan seorang ..., ehm, manusia?

Awalnya Celine merasa sedikit 'aneh' jika berteman dengan manusia. Namun setelah Ibunya memberikan teguran kepadanya kemarin malam tentang sifat manusia yang begitu unik, tiba-tiba saja Celine penasaran dan ingin berteman dengan manusia.

Kata Ibunya, tidak semua manusia egois seperti yang sering di dengarkan oleh Celine ataupun malaikat-malaikat lainnya. Tidak semua manusia jahat seperti yang diketahuinya. Tidak semua manusia menyukai peperangan. Masih ada banyak manusia yang baik hati, memiliki simpati dan empati yang tak terkontrol sampai mereka kadang tidak memperhatikan diri mereka sendiri. Banyak manusia yang mencintai damai, mencintai ketenangan.

Karena itulah..., Celine akan mencoba mengubah sifatnya. Demi mendapatkan seorang teman.

Tapi, Celine tidak tahu darimana ia harus memulainya.

Seumur-umur, Celine belum pernah mengenalkan dirinya. Jangankan berbicara dengan orang lain, bersitatap dengan seseorang selama dua detik saja belum pernah.

Aku harus berusaha. Akan kubuktikan pada Ibu kalau perkataannya memang salah.

Setelah bertekad bulat itulah, Celine memasuki gedung itu dengan percaya diri. Celine mencari keberadaan kelas barunya yang berada di 7-1. Tidak sulit menemukan kelas itu, sebab siapapun yang sudah pernah berkeliling di tempat itu pastilah tahu dimana letaknya.

Memang, gedung sekolah ini cukup rumit, namun Celine sudah mengenal gedung ini dengan baik.

Di kelas itu, Celine menemukan beberapa teman lamanya dari SD, tetapi mereka tidak menyapanya. Mungkin mereka takut Celine akan mengacuhkannya seperti yang dilakukannya dulu. Celine tahu dan paham akan itu.

Sampai seorang guru yang dipastikan adalah walikelasnya masuk ke dalam kelas, tidak ada seorangpun yang menyapa Celine.

"Satu-satu berdiri dan kenalkan diri." Adalah hal umum yang terjadi saat baru masuk di tingkat baru.

Celine tidak berada di urutan yang dekat ataupun jauh. Dia yakin dia bisa mempersiapkan dirinya dengan baik. Dia yakin akan mengenalkan dirinya dengan sempurna.

The Lost Memories [Telah Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang