[-12]. Celine dan Dongeng Terlarang

10.1K 1.2K 28
                                    

Alkisah diceritakan, tentang seorang malaikat maut terkuat di dunia malaikat. Malaikat maut bertugas untuk membantu tugas malaikat kematian menjemput jiwa manusia, hanya saja, tugasnya lebih kejam daripada kedengarannya.

Tugas malaikat maut adalah 'mencelakakan' manusia sesuai takdirnya.

Tidak semua malaikat bisa menjadi malaikat maut. Malaikat itu harus mempunyai keberanian, kemampuan dan kepekaan yang tinggi terhadap sekitarnya.

Malaikat maut terkuat itu adalah seorang laki-laki, dengan sayap hitam tanda duka dan ukuran sayapnya yang lebih lebar dari malaikat biasa sebagai tanda pemimpin. Tidak ada siapapun yang bisa mengalahkan kekuatan sihir dan kemampuannya di dunia malaikat, bahkan malaikat keseimbangan sekalipun.

Suatu hari, seorang malaikat berbincang padanya, Malaikat itu mengatakan bahwa manusia selanjutnya yang harus diserang maut adalah seorang gadis yang akan menjadi kesalahannya. Agar tidak ada yang menyesal dikemudian hari, malaikat itu meminta malaikat maut terkuat itu untuk mencelakakannya dengan kedua tangannya sendiri.

Sang malaikat maut terkuat itu pun menyetujuinya.

Singkat cerita, malaikat maut itu mendatangi manusia yang dimaksud malaikat tadi. Tetapi disaat itulah, kesalahan mulai terjadi. Malaikat maut itu mencintai gadis itu hanya sekali pandang saja.

Malaikat maut itu kembali tanpa melakukan tugasnya dengan baik, lalu meminta malaikat maut lain untuk mengantikan hal yang seharusnya dilakukannya.

Tapi ..., malaikat maut itu tidak bisa merelakannya. Malaikat maut itu merubah takdir dengan menyelamatkan gadis itu. Selain itu, keseimbangan dunia juga terancam musnah disaat bersamaan. Semua karena itu, rasa cintanya pada gadis manusia itu.

Demi menjaga gadis itu, malaikat maut itu senantiasa berada disisinya. Malaikat maut itu akan melakukan apa saja untuk membuat rencana malaikat lain melukai gadis itu gagal. Jabatannya sebagai malaikat maut terkuat pun dilupakannya begitu saja. Malaikat maut itu tak peduli, dia memutuskan untuk menyamar menjadi manusia dan hidup bersama gadis itu.

Malaikat maut itu tidak ingin gadis itu melupakannya. Jadi dia memutuskan untuk merahasiakan identitasnya—selamanya.

Tapi cinta tanpa kejujuran takkan bisa bertahan selama itu.

-Fin

.

.

.

Celine terdiam saat membaca buku cerita yang ditemukannya di gudang rumahnya.

Tadinya, rencana Celine ke gudang hanyalah untuk mencari toples kosong untuk meletakan glitter sisa miliknya, namun dia tak menyangka akan menemukan buku itu.

Buku dongeng itu—Celine merasa tidak pernah membacanya. Saat dia kecil dulu, Ibunya sering menceritakan dongeng setiap malam sebagai pengantar tidur Dyne dan dirinya. Celine takjub, dia tidak tahu ada seseorang yang akhirnya menulis kisah cinta antara malaikat dan manusia, meski tampaknya cerita itu memiliki akhir yang membuat semua orang bertanda tanya.

Celine baru saja berniat mengintip siapa nama penulisnya, namun tiba-tiba saja buku itu ditarik dengan cepat oleh angin dan menghilang begitu saja dari pandangannya.

"Ibu?"

Ibunya datang mengenggam buku itu dengan ragu, tatapannya seperti tampak begitu terganggu dengan buku itu. Kini Celine menduga bahwa Ibunya mungkin saja memang berencana menyembunyikan buku itu.

"Bu?"

"Kamu sudah membacanya?" Tanya Ibunya dengan sedikit hati-hati, membuat Celine mengangguk penuh curiga. Celine belum bisa mengalihkan pandangannya dari buku itu. "Itu kumpulan buku dongeng yang ditulis oleh teman-teman seumuran Ibu dulu," terangnya.

Celine mengangguk termangut. "Bu, memangnya malaikat maut terkuat itu tidak ada, ya?"

Ibunya tersentak mendengar pertanyaan Celine. Seharusnya dia sudah bisa menceritakan alasannya, mengapa hanya malaikat maut terkuat yang tidak diberikan jabatannya kepada siapapun. Seharusnya dia sudah menyiapkan jawabannya, bukannya malah membatu seperti itu di depan anaknya.

"Bu?"

"Ibu tidak tahu," Jawabnya singkat. "Karena itulah Charlos berniat menjadi malaikat maut terkuat, kan? Ibu dengar, semua laki-laki boleh mencalonkan diri untuk menjadi malaikat maut terkuat, dan Ibu rasa ..., Charlos bisa."

Celine menatap ke lantai gudangnya, menyadari bahwa Ibunya mencoba menganti topik. Sementara Ibunya mendesis dalam hati. Dia ingat persis cerita itu terdapat pada halaman terakhir. Bagaimana mungkin Celine bisa kebetulan membuka lembaran terakhir?

"Uhm, apa kita punya toples bekas?" Tanya Celine pada akhirnya. "Glitter-ku masih bersisa banyak,"

Ibunya menunjuk sudut, "Disana."

Celine melangkah ke sudut dan keluar dari gudang tanpa berkata apa-apa, pikirannya melayang-layang memikirkan akhir cerita tadi.

Pasti bukan akhir yang indah.

*

Celine selalu memutar musik pada snowglobe dan memperhatikan ballerina yang berputar setiap hendak tidur. Dyne tidak merasa terganggu, sebab musik itu memang mirip dengan lullaby yang biasa dia dengan sebelum ia tidur.

"Dyne,"

"Hm?"

Celine menatap langit-langit kamarnya, ditemani musik yang mengalun dari snowglobe-nya. "Apa kamu pernah jatuh cinta?" Celine merasakan pergerakan yang janggal dari arah Dyne, yang membuatnya menoleh ke Dyne.

Dyne menatapnya dengan tatapan aneh. "Aku? Aku kan normal, tidak sepertimu. Tentu saja aku pernah."

Celine merasa direndahkan oleh adiknya sendiri.

"Apa dia lelaki yang hebat?" Tanya Celine nampak ingin tahu. "Apa aku mengenalnya?"

Dyne meringis.

Kira-kira bagaimana reaksi Kakaknya kalau tahu kalau ternyata selama ini dia menyukai Charlos—lelaki yang mencintai Kakaknya itu?

"Memangnya berapa banyak lelaki yang kamu kenal di dunia malaikat, huh?" Ledek Dyne dengan sinisnya. "Sudahlah, aku tidur dulu. Lama-lama kamu kepo."

Celine menganga tak percaya. Dia merasa adiknya itu benar-benar menginjak dirinya. Lalu Celine memejamkan matanya, membayangkan hal-hal yang indah.

Malam itu dia bermimpi tentang dirinya dan lelaki itu, berdansa dibawah hamparan bintang diatas air berefleksi bintang. Keduanya mempunyai sayap putih di belakang punggung mereka, seperti yang diharapkan Celine. Jika saja lelaki itu punya sayap seperti dirinya, semuanya pasti tidak akan sesulit ini.

Di mimpi itu, mereka sama. Itu mimpi yang indah.

Tapi sayangnya, itu hanyalah mimpi belaka.

***TBC***

21 September 2016, Rabu.

A.N

LOL.

Perasaan saya suka banget ya, selipin dongeng ditengah-tengah cerita?

Well, anggap saja itu dongeng dari kepala saya yang tak pernah tertumpahkan #eak~

Ada banyak dongeng dalam cerita di dalam kepala saya yang masih belum pernah saya umbarin. Ada banyak ide cerita yang ga bisa saya tuangin, karena kebanyakan cerita saya bergenre Slice of Life-Fantasy, dan saya tahu, ga pantas banget saya lemparin ntu cerita ke fantasy semua.

Jadi, akan ada beberapa ide cerita itu yang bakalan saya press jadi dongeng dalam cerita. So I'm not wasting cover, time and plot either.

Eh, atau mending saya taro aja semuanya di Full of Fools?

Eh, jangan deh. Galau jadinya aduh.

Oh, bad news. Cerita ini malah duluan tamat di ms word dibandingkan DN atau Air Train. Miris ya? Haha.


Cindyana

The Lost Memories [Telah Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang