Part. 13

97 13 11
                                    


Dear Hyora,

Hyora,, pasti saat kau membaca surat ini aku sudah tidak disampingmu lagi,, mian ne,, aku tau mungkin berat bagimu, tapi aku tidak ingin kau terus menerus berlarut dalam kesedihan ne? Mungkin aku memang bukan takdirmu.. tapi perlu kau ketahui, kecelakaan ini terjadi karena aku yang menarik-narik baekhyun untuk fokus padaku, saat itu aku sedang browsing di google tentang perusahaan rekaman musik, dan saat itu aku dapat perusahaan yang cocok untuk aku dengannya, lalu aku memaksanya untuk melihat ke arah ponselku, lalu terjadilah kecelakaan itu.. mengapa aku ingin aku dengannya masuk bersama dalam perusahaan musik itu? Kau ingat lagu yang kunyanyikan untukmu? Sebenarnya itu bukan murni ciptaanku.. Baekhyun juga ikut menciptakan lagu itu,, maap saat itu aku tidak berkata jujur, karena aku ingin terlihat hebat dimatamu, tapi aku sadar sekarang kalau tindakan aku itu salah, walau saat itu aku menganggapnya hal sepele.. dan soal donor jantungku,, aku tidak ingin baekhyun meninggalkan eomma dan appa,, selain itu aku sendiri juga sudah tidak kuat lagi menahan sakit akibat kecelakaan itu,, jadi lebih baik aku mendonorkannya untuk baekhyun, adikku sendiri, dan hyora.. Baekhyun itu menyukaimu.. sudah sejak lama, hanya saja ia tidak mau mengatakannya padaku, apalagi padamu. Cobalah untuk menerimanya,, aku yakin dia adalah namja yang tepat untukmu.. bahkan kadang jika aku lupa hari ulang tahunmu, baekhyun selalu mengomel padaku karna melupakan hari ulang tahunmu.. dia sangat perhatian padamu.. dan aku mohon jangan menyalahkan baekhyun atas kematianku.. dia tidak salah apa-apa.. ini permintaanku, dan kuharap kau bisa memenuhi nya.. aku ingin melihat kau bahagia dengan Baekhyun.. karna aku yakin dia adalah takdirmu,, tapi jika kalian bukan jodoh aku tidak akan memaksa.. sekali lagi mian ne Hyora-ya.. gomawo selama ini telah hadir mengisi hari-hariku.. Saranghae~

With Love,

Luhan

***

"Mwo?! Jadi... astaga,, apa yang sudah kulakukan?! Kau bodoh Hyora!!" Hyora menangis sejadi-jadinya setelah membaca surat dari luhan.

"Seharusnya dari dulu aku membaca surat dari luhan oppa.. aku sudah jahat pada baekhyun.. aku sudah jahat pada orang yang tulus mencintaiku.. kau memang pabo hyora.." hyora memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya

**

Yora sedang gundah di kamarnya.. perasaannya bercampur aduk,, bingung, senang, tapi tidak juga(?) ,, yora merasa senang saat chanyeol mengajaknya jalan berdua ke toko buku.

"Tapi kenapa aku senang? Ah tentu senang karna dia mengajak aku ke toko buku.. aku kan suka toko buku hehe.." tepis yora namun hatinya masih tidak karuan.

Yora melirik jam dinding di kamarnya

"Masih jam 6, aku bosan.. ah lebih baik aku ke minimarket dulu.. sambil menunggu jam 7 nanti" yora bergegas mengambil tasnya dan pamit pada eommanya

Di jalan ia bertemu dengan sosok yang dikenalnya sangat baik namun terlihat aneh.

'Sepertinya aku tau namja itu.. seperti,, baekhyun oppa..'

"Tapi kenapa ia terlihat sempoyongan dan seperti orang yang sedang mabuk ne?" Gumam yora pelan.

Saat sudah dekat yora sangat jelas melihat namja itu bahwa memang namja itu adalah baekhyun.

"Eoh? Baekki oppa?? kenapa denganmu?? Kau baik-baik saja??" Tanya yora cemas
"Hmmmm? Kau? Siapa yaa~" baekhyun memutar" telunjuknya disamping kepalanya
"Ah ne.. kau yora,, hahahaha woo kau cantik sekali malam ini.." baekhyun membelai pipi yora, namun yora menepis pelan tangan baekhyun

"Oppa.. kau kenapa eoh? Kau mabuk?"

"Anii,, siapa yang mabukk?? Aku tidak mabukk~~" jawab baekhyun dengan suaranya yang jelas-jelas seperti orang mabuk

What Should I Do, So That You Can Forgive Me??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang