Part. 9

88 13 1
                                    


Luhan menghampiri dan merangkul Hyora dari belakang. Hyora tersentak kaget dan menoleh pada luhan.

"Eoh?? Oppa..?? Kau ada disini??"
"Ne.. aku merindukanmu.. kau juga kan?" Luhan masi merangkul hyora
"Ne tentu... oppaa.. jeball.. jangan pergi lagi ne..?" Hyora mulai merajuk pada luham.
"Hyora.. kau belum membaca suratku ne?? Bacalah... aku ingin kau mengerti dan berhenti menyalahkan baekhyun.. kasian dia hyora.. dia sangat tersiksa dengan perlakuanmu itu...." luhan membelai lembut rambut hyora dari belakang
"Oppaa.. aku tau dia adikmu.. tapi bisa kan jangan bicarakan tentang dia..??"
"Waeyo?? Hyora.. dia tidak salah.. justru akulah yang salah waktu itu...."
"Apa maksudmu oppa??"
"Bacalah suratku... jawabanku ada di surat itu chagi.." Luhan pun mencium singkat kening hyora, lalu Hyora pun terbangun dari mimpinya..

"Hosh.. hosh.. luhan..? Dia datang ke mimpiku...?" Hyora bergumam sendiri. Hyora kemudian melirik sepucuk surat di meja belajarnya yang tergeletak begitu saja di dekat foto Luhan..

Flashback

"Perasaan apa maksudmu??"

"Aku.. aku menyukaimu, sudah sangat lama.. bahkan sebelum kau kenal dengan luhan hyung aku sudah menyukaimu.. aku menyayangimu.. maka itu,, janganlah bunuh diri seperti ini.. aku sudah kehilangan hyungku,, sekarang aku tidak mau lagi kehilangan orang yang kusayang.."

End Flashback

Hyora masih tak percaya kalau baekhyun ternyata selama ini menyukainya.... bahkan ia sudah berlaku dan berkata-kata kasar pada baekhyun..

"Apa sebaiknya aku buka saja surat dari luhan oppa...?" Gumam hyora.

*

Baekhyun sedang menikmati coklat panasnya sambil bermain game di ponselnya, menunggu jam istirahat selesai. Tiba-tiba saja yora duduk di sampingnya.

"Hai oppa.." sapa yora dengan ceria
"Eoh? Hai juga yora.. kau tidak pesan makan??"
"Anio.. aku sudah bawa bekal tadi"
"Hmm.. wahh kau bawa bekal? Kenapa aku tidak di tawarkan?? Heheheh" canda baekhyun
"Eoh? Hmm.. baiklah oppa.. besok akan kubawakan ne untukmu.."
"Ani.. tidak perlu repot-repot kok, aku hanya bercanda.."
"Gwenchana.. sekalian aku ingin tau apa masakanku enak bagi oppa..? Hehehe"
"Arraseo.. kalau begitu besok bawakan aku bekal ne hehe.."

"Oppa..?"
"Hmm?"
"Kemarin oppa bersama siapa??" Tanya yora penasaran, baekhyun terdiam sebentar..

"Hm? Kemarin? Kapan??"
"Kemarin aku melihatmu di taman yang dekat dengan sungai dengan seorang yeoja.." yora tampak sedikit cemberut

"Owh... dia.. dia hyora.. yeojachingunya almarhum hyungku.." "mwo? Namanya mirip denganku..."
Yora nampak berpikir
"Ne.. nama kalian mirip, tapi kalian berbeda.." baekhyun menundukan kepalanya
"Waeyo oppa?? Kau nampak murung setelah aku menanyakan soal yeoja itu...?"
"Ah.. gwenchana.."
"Kemarin,, aku melihat kalian berdua dengan kondisi yang basah kuyup...?" Yora masi penasaran dengan apa yang di lakukan baekhyun dengan yeoja yang bernama hyora itu.
"Hm.. kemarin ia mencoba bunuh diri karena ia ingin bertemu dengan hyung.. lalu aku yang kebetulan melihatnya langsung menolongnya.. itu saja.."
Yora mengangguk-ngangguk
"Sepertinya kau menyukainya yah oppa?? Aku bisa liat dari sorot matamu..." yora menatap baekhyun lekat-lekat
"Mwo? Aku...? Haah... aku memang menyukainya, tapi dia membenciku.." "Waeyo???"
"Karena dia menganggap kalau akulah penyebab luhan hyung meninggal.."
"Mwo?? Apa benar?? aku tidak yakin.."
"Entahlah.. kejadiannya saat itu aku sedang mengajaknya memancing,, lalu kami kecelakaan.. luhan hyung mengalami rusak ginjal dan patah kaki akibat kecelakaan itu.. dan aku mengalami kerusakan pada jantungku,, kalau saja luhan hyung tidak mendonorkan jantungnya untukku, mungkin sampai sekarang ia masih hidup dan hyora tidak akan sedih seperti ini.."
"Lalu?? bagaimana dengan dirimu sendiri oppa..?? Jika hyungmu tidak mendonorkan jantungnya untukmu?" "Yah.. tentu aku akan meninggal.. karena saat itu menurut dokter kondisiku sangat gawat jika tidak secepatnya mendapat donor jantung.. padahal mungkin lebih baik aku saja yang meninggal.."
"Andwaee... kalau kau meninggal, kita tidak bisa bertemu dan jadi berteman seperti ini oppa..." yora menatap baekhyun dengan tatapan sendu. Baekhyun mencoba mencairkan suasana.
"Kalau aku tidak ada, kan masih ada chanyeol yang akan jadi temanmu kan? Kkkk~"
"Ish namja menyebalkan itu?!"
"Jangan bilang seperti itu,, nanti malah jadi kau yang tergila-gila loh olehnya,, chanyeol itu memiliki pesona,, banyak yeoja yang menyukai dan mengincarnya,, yah hanya saja chanyeolnya cuek dan tidak peduli pada mereka, aku belum pernah dengar chanyeol jatuh cinta pada perempuan.."
"Huhh~ dasarr saja dia sombong ituu.. mungkin dia yaoi(?)" Gurau yora
"Hushh~ kau jangan bicara begitu,, untung tidak ada orangnya hahaha..."
"Biarkan saja hahahah...."

>Skip

"Mwo??!! Kau mengatakannya?? Kau tidak sedang bercanda kan Byun Baekhyun??" Chanyeol menatap tidak percaya pada sahabatnya itu.

"Ne.. aku bilang kalau aku menyayanginya... entah mengapa aku ingin berbicara seperti itu padanya.."

"Lalu? Apa reaksinya??"
"Dia.. sepertinya tidak percaya dan langsung pulang kemarin.." baekhyun memandang lurus ke depan.
"Eoh?? Jadi posisinya dia meninggalkanmu??" Chanyeol semakin membulatkan matanya
"Yah.. kurang lebih begitu.." jawab baekhyun cuek.
"Aku jadi penasaran apa yang ada di pikirannya.." timpal chanyeol

>>

Yora berlari-lari kecil memasuki minimarket di dekat rumahnya.
Saat hendak masuk ke pintu minimarket itu dirinya terhimpit oleh tubuh seorang pria yang jangkung

"Eoh Josongham.. neo?!" Yora membulatkan matanya tidak percaya karena lagi-lagi ia bertemu dengan chanyeol
"Aish jinjaa... dari semua yeoja mengapa harus kau yang terhimpit denganku eoh? Minggir aku mau masuk!"
"Ya!! Kau yang menyingkir, karena aku yang lebih dulu mau masuk" Balas yora tidak mau kalah.

Mau tak mau chanyeol pun mengalah dan membiarkan yora masuk lebih dulu darinya,, kemudian entah mengapa arah tujuan mereka pun selalu sama, apa yang mau di beli untuk ke kebutuhan mereka pun hampir sama.

"Yaa..! Kau mengikutiku eoh?!" Tanya yora dengan ketus.
"Mwo?? Siapa juga yang mengikutimu?? Percaya diri sekali kau huh.." bantah chanyeol

Dan lagi-lagi tangan mereka mengambil barang yang sama, refleks mereka saling menoleh.
Namun ada yang beda dengan chanyeol, awalnya chanyeol menatapnya dengan geram, namun perlahan tatapan itu menjadi lembut.

'Yeoja ini manis juga.. aku ingin lihat dia tanpa kacamata..' batin chanyeol.

"Aku mau ambil ini!" Ketus yora lagi

chanyeol sadar akan lamunannya, namun alih-alih kesal justru ia malah memperlihatkan gigi-giginya yang rapi itu :D (?)

"Yaa coba kau lepas kacamata mu.."
"Mwo?? Shireo.. untuk apa??"
"Sepertinya,, kau manis tanpa kacamata.." chanyeol menatap dalam mata yora, seketika yora blushing dan merasa ada yang aneh..

Chanyeol pria yang selama ini tukang ribut dengannya, tiba-tiba saja memujinya manis..

"Hmm.. menurut baekhyun juga begitu.." gumam chanyeol berbohong

"Jinjja??" Yora kembali tegak saat mendengar nama baekhyun.

'Sudah kuduga,, yeoja ini sepertinya menyukai baekhyun.. lebih baik aku melupakannya saja.. sebelum aku terjerat semakin jauh..' bisik chanyeol dalam hatinya.

"Sudahlah lupakan saja.." chanyeol berbalik dengan muka datarnya meninggalkan yora yang masi bertanya-tanya akan kelakuan chanyeol padanya.

TBC~

Mian yh part ini agak pendek,, tapi next part ny author udh pnya ide yg seru(?)
Vote ny slalu yh readers.. gomawo.. #XOXO :* ({})

#for next part :


'Siapa kalian??!!"

'Lepaskan aku!!'

'Bodoh,, kenapa kau menolongku??'

'Eoh? Kau ada disini??'

'Oppa,, aku suka padamu..'

.

.

.

What Should I Do, So That You Can Forgive Me??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang