Pagi itu, begitu ramai. Pengumuman penerimaan mahasiswa angkatan baru tahun ini telah terpampang rapih di papan pengumuman. Seoul University, menerima lebih banyak mahasiswa tahun ini dibanding dengan tahun sebelumnya. Disaat calon mahasiswa lain berdesak-desakan ingin melihat isi pengumuman. Kamu justru hanya berdiam diri nampak gusar, bahkan sedari tadi jarimu tak berhenti bergetar.
"Ayolah ini cuma pengumuman......" desismu. Kamu bergeser sedikit dari posisimu tadi. Entah kenapa saat ini papan pengumuman itu menjadi hal yang menakutkan bagimu.
"Gimana kalau hasilnya gue ngga lulus.."
"Mingyu pasti bakalan ngetawain gue.."
"Ah... gimana ini......" kamu mengacak rambutmu frustasi. Memikirkan hasil pengumuman dari tadi, hampir membuatmu mati lemas.
Kamu berdiam diri sejenak. Mencoba mengatur emosimu.
"(Y/N)......!!!!!" Kamu terbelalak kaget. Suara nyaring itu cukup mengganggu pendengaranmu.
Kamu menoleh. Mendapati seorang lelaki berperawakan tinggi berdiri di belakangmu. Lelaki itu membawa selembaran kertas yang entah apa isinya. Senyum manis mengembang sempurna diwajahnya. Yatuhan, kamu tak sanggup. Bagaimana bisa disaat yang seperti ini, lelaki dihadapanmu ini masih bisa tersenyum? Bahkan sangat manis. Semanis kembang gula.
"Hei.... (Y/N)?"
Kamu tersadar dari lamunanmu. Sialan, senyumannya.........
"Gimana hasilnya?" Lelaki itu menengok ke arah papan pengumuman yang masih begitu ramai.
Kamu menggeleng pelan. "gue ngga tau..."
"Lo ngga mau liat emangnya?"
"Ngga, untuk sekarang..."
"Lo ngga penasaran sama hasilnya?"
"Lo ngga lihat papan pengumuman itu penuh sesak. Percuma aja kalo sekarang gue ngeliatnya, gue ngga mau mati terhimpit disana"
Lelaki itu tertawa. Mengacak gemas rambutmu.
"Yaudah.. kalau lo mau nunggu, gue temenin"
"Lo ngga ngeliat hasil pengumumannya?"
"Gue udah..."
"Hasilnya?"
"Gue lulus di jurusan seni"
"Bukannya lo ngambil jurusan pendidikan?"
Kamu menoleh ke arah lelaki disampingmu itu. Lagi-lagi lelaki itu tersenyum. Mendekatkan wajahnya padamu. "Gue ngga bisa jauh dari lo.." sedetik kemudian ia mengecup keningmu.
"KIM MINGYU MATI LO!!"
Lelaki bernama Mingyu itu terbahak. Mudah sekali mengerjai gadis ini , pikirnya.
----
Tak perlu menunggu lama hingga papan pengumuman itu sepi dengan sendirinya. Kamu melirik ke arah ponselmu, pukul 04.00 KST pantas saja.
"Mingyu......"
Kamu menoleh ke arah lelaki disampingmu yang kini tengah tertidur. Dengan perlahan kamu menggoyangkan tubuh Mingyu yang bersandar di kursi.
Seperti anak kecil, pikirmu.
Tak lama lelaki itu pun terbangun. Memperlihatkan segaris matanya yang masih mengantuk. Ia menguceknya perlahan.
"Hmm.. udah sepi ya?"
Kamu mengangguk.
"Kalau begitu ayo lihat pengumumannya" . Mingyu menarik tanganmu. Kamu mengikutinya dengan pasrah. Wajahmu pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
Short StoryㅡImagine 'bout you and Seventeenㅡ ⓒStoryline by Jeuliets. 2016