"(Y/N)...."
Seseorang mengetuk pintu kamarmu berulang kali. Berharap si penghuni untuk segera membukakan pintu."hmmm... Siapa?" kamu akhirnya menyaut. Sesekali ia merenggangkan otot tubuhmu yang terasa sedikit kaku sehabis bangun tidur.
"Seokmin...."
Kamu terdiam sejenak. Tunggu.... Seokmin? Astaga!
"Ya! Ngapain lo dateng pagi-pagi gini?"
"bukain pintu dulu cepetaaaannn!!!!!"
"gue belom mandi, astaga."
"bodo amat cepet bukain, berat tau"
Berat? Memangnya dia membawa apaan.
"iya sebentar mandi dulu"
"lama"
"ngga....... 30menit"
"kelamaan ya tuhan, 10menit dah"
"gila! Lu kira gue bebek mandi cepet banget"
"tolong..... Gue butuh banget nih"
"Iyeeeeee iyee tunggu!"
Kamu mendengus sebal. Pagi-pagi begini untuk apa kekasihnya itu datang. Menganggu acara tidurmu saja. Ah bukan tidur, lebih tepatnya bermalas-malasan.
Kamu segera bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirimu. Ya, sepuluh menit. Hanya sepuluh menit.----
"kenapa sih pagi-pagi ud--- astaga Seokmin anak siapa itu???????"
Lelaki bernama Seokmin itu langsung saja masuk ke dalam kamarmu tanpa menghiraukan ucapan gadis dihadapanmu. Wajahnya nampak lusuh. Seperti pakaian belum di setrika.
"Ya, jawab Lee Seokmin itu anak siapa??! Jangan bilang kalau....."
"bisa ngga sih ngga pake teriak itu mulutnya?"
Kamu terdiam. Menutup pintu kamarmu, lalu mengikuti langkah kekasihmu itu.
Kamu memperhatikan balita yang kini tengah tergeletak di atas kasurmu, wajahnya tidak mirip Seokmin. Jadi balita itu bukan anak Seokmin sepertinya.
"lo belum jawab pertanyaan gue tadi"
"hmm.. Ini ponakan gue"
"trus ngapain lo bawa kesini?"
"gue disuruh ngejagain nih anak."
"apa hubungannya sama gue?"
Seokmin menyentil dahimu.
"lo kan cewe, pasti ngerti gimana caranya ngurus anak"
"gue kan belom pernah punya anak" singutmu.
"jadi lo mau punya anak?" Seokmin memerkan smirknya kini. Membuatmu bergidik ngeri.
"Jangan macem-macem"
"lagian nantangin. masa iya naluri keibuan lo ngga ada sih"
Kamu terdiam. Nampak berfikir sejenak. Iya juga. Dia kan wanita, mana mungkin naluri keibuannya tidak berjalan sesuai kodratnya.
"yaudah deh. Jadi hari ini kita gagal kencan lagi?"
"sepertinya...... Eh ngga. Kita bisa ajak Chanmi sekalian."
Chanmi? Iya nama balita tadi. Lebih tepatnya Lee Chanmi.
Kamu mengangguk tanda mengerti. Baiklah mengurus anak kecil seusia 4tahun ini bukanlah hal yang sulit. Pasti akan menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
Short StoryㅡImagine 'bout you and Seventeenㅡ ⓒStoryline by Jeuliets. 2016