Ternyata.... [Vernon]

2.8K 275 34
                                    

"Lo ntar balik bareng vernon lagi?" Aichan yang baru saja datang langsung mengambil posisi duduk disebelahmu, yang tengah sibuk menyalin catatan matematika minggu lalu.

Kamu mengangguk, menanggapi pertanyaan Aichan barusan.
Ntah kenapa, kamu amat menyukai saat seseorang menyebutkan nama Vernon. Lelaki blasteran indo-amerika yang mencuri perhatianmu sejak semester lalu.
Tubuhnya yang tegap, dengan kulit putih serta rambut blonde menjadi kesan pertama ketika kamu bertemu dengannya.

Ditambah lagi ia merupakan salah satu anggota tim basket disekolahmu. Sempurna bukan?

"Jangan terlalu deket sama dia deh" ucap Aichan sembari memandang wajahmu.

Kamu menghentikan sejenak kegiatan menyalinmu, kemudian bertanya padanya. "Emangnya kenapa?"

"Denger-denger sih doi udah punya gebetan"

Kamu tertawa mendengar jawaban Aichan. "Haha, aichanku..  Kalo misalnya dia udah punya gebetan, ngapain dia repot-repot anter jemput gue tiap hari? Trus perhatian juga ke gue"

Aichan nampak mengernyitkan dahinya. "Iya juga sih. Hm... Yaudah deh terserah lo gimana, itu juga gue denger dari anak-anak doang"

"Iya chan. Heran deh, gue gampang banget ngerasa nyaman sama Vernon"

"Tapi kalo di liat-liat emang iya sih, Vernon deket banget gitu sama lo. Duh, bau-bau bakal ada yang jadian nih.."

Tak di sangka, pipimu langsung bersemu merah karena hal itu. "Apㅡpaan sih lo chan. Udah ah gue mau nyalin lagi..."

"Salting cie....."

"Chan, ih"

"Duh duh pipinya udah kaya kepiting rebus"

"Aichaaaaaannnn"

"Kalo jadian pj ya"

"Siapa yang jadian sihh"

"Ngarep kan tapi? Hahaha" Aichan tertawa makin keras kini.

"Aichaaaannn, minta dicubit"

"Ampun-ampun, maaf hahaha"




----


Kamu menendang beberapa kerikil kecil, sambil menunggu seseorang di depan kelasmu. Sudah lebih dari 20 menit kamu berada disitu, tetapi seseorang yang kamu tunggu tidak muncul juga.

"Mana ya vernon...." kamu bergumam pelan.

Beberapa kali kamu melirik ke arah jam analog yang terdapat di ponselmu.

Lelaki itu belum juga muncul. Padahal mereka sudah janjian disini, sekitar pukul 2 siang.

"(Y/N)!"

Kamu menoleh, mendapati seseorang tengah berlari ke arahmu. Dengan rambut blondenya yang ikut tertiup angin.

"Sorry lama. Tadi abis ke ruang guru dulu" ucap Vernon sembari mengatur nafasnya yang nampak tersengal.

"Iya nggak papa kok. Mau langsung balik kan?"

Lelaki itu nampak berfikir sejenak. "Mau ke toko bunga dulu sebentar, nggak papa kan?"

"Nggak papa sih. Ke toko bunga mau ngapain?"

"Mau beli bunga lah, masa mau beli martabak hahaha"

Sialan.
Kamu merutuki dirimu sendiri untuk kebodohanmu barusan.

"Eh iya ya. Hehehe"

"Yaudah yuk, buruan cus takut kesorean ntar"

Kamu mengangguk, kemudian mengekori langkah vernon menuju parkiran.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang