Lelaki itu tersenyum.
Menatap layar ponselnya yang sedari tadi terus berdering.
Jarinya tengah sibuk saat ini, membalas pesan masuk dari seseorang yang baru saja dikenalnya beberapa hari yang lalu.
Mungkin ini terlihat aneh. Tersenyum pada sebuah benda mati.
Ia melirik arloji ditangannya. Pukul 02.00KST.
Satu jam lagi, pikirnya.
Waktu berjalan begitu lama baginya. Menunggu satu jam saja terasa seperti satu hari. Ia nampak gusar. Sesekali lelaki itu menekan nomor diponselnya dan menempelkan ponsel itu di telinganya.
Tutt.........
Tutt.........
Terdengar seperti tidak ada jawaban dari sebrang sana. Apa dia sudah sampai, pikirnya.
Ia mencoba menghubungi orang itu lagi. Berharap ada jawaban dari sebrang sana.
Tak lama ponselnya bergetar.
"halo?"
Deg. Jantung Wonwoo berdebar kencang. Suaranya begitu lembut.
"halo, wonwoo?"
"ah iya..."
"kenapa?"
"lo dimana?"
"eh, masih dirumah.."
"gue kira udah jalan"
"belum, gue lagi siap-siap ini. Kenapa? Lo ngga sabar ya ketemu gue?"
Bibir Wonwoo membentuk seutas senyuman. Jantungnya berdebar makin kencang. Mungkin jika ia menempelkan ponsel itu di dadanya, gadis disebrang sana pasti dapat mendengar debaran jantungnya ini.
"geer lo"
"buktinya ini lo udah nanyain mulu gue dimana"
"kan gue khawatir bego, takut lo nyasar gitu"
"dikira gue anak kecil apa gini doang nyasar"
"emang lo masih kecil kan, ngga sadar sama badan"
"itu cuma di foto, aslinya gue tinggi kok......."
Wonwoo terbahak kali ini. Berdebat dengan seorang gadis merupakan hal yang menyenangkan baginya. Apalagi dengan kamu. Ia merasakan hal yang berbeda. Kamu bukanlah seperti gadis kebanyakan yang dekat dengannya, kamu tidaklah berkata manis, justru lebih terkesan blak-blakan. Wonwoo jadi semakin penasaran.
"kita liat aja nanti, udah dulu ya, gue mau jalan kesana. Lo hati-hati dijalan. Kalo nyasar jangan lupa cari post satpam, jangan nangis dipinggir jalan"
"sial........awas lo ya!"
Wonwoo mematikan sambungan telefonnya. Ia beregegas mengambil kunci motornya dan berlalu pergi. Ia tak ingin kamu menunggu lama.
---
Kamu nampak gusar kini. Beberapa kali kamu melihat pantulan dirimu dicermin. Sudah sempurna atau belum? Ah. Apa yang kamu pikirkan. Ini hanya pertemuan biasa. Pertemuan dengan teman baru.
Kamu melirik ponselnya. Pukul 03.00KST. Lebih baik kamu pergi sekarang sebelum lelaki bernama Wonwoo itu menunggu lama.
----
Wonwoo menatap pintu sebuah caffe yang saat itu tengah terbuka. Wajahnya nampak begitu khawatir. Sudah hampir setengah jam, tetapi kamu belum tiba juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
סיפור קצרㅡImagine 'bout you and Seventeenㅡ ⓒStoryline by Jeuliets. 2016