16. Awal Baru

903 52 5
                                    

FLASHBACK

Tiba-tiba Itachi duduk ditepi meja belajar adiknya, padahal jelas-jelas adiknya sedang meletakkan kepalanya di atas meja tersebut.

"Sepertinya kau ada masalah"tanyanya melihat wajah aneh adiknya.

"Hn" jawab Sasuke tidak jelas.

"Kalau kau ada masalah kau bisa cerita padaku" lanjutnya.


.

.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Mungkin aku menyukai ..." belu selesai Sasuke bicara, Itachi sudah memotongnya.

"Wah kau menyukai seorang gadis?! Akhirnya... kukira kau tidak normal. Jadi apa kau sudah menjalin hubungan? Memangnya dia siapa?" Potong Itachi semangat.

"Hah... Dia teman sekelasku, Hyuuga Hinata. Dia terlalu dingin" jawabku malas.

"Sejak kapan kau mencintainya?"

"Entahlah awalnya aku hanya sebatas menyukainya"

"Kalau begitu kau harus mengikuti saranku"

"Hn" gumamku ragu.

FLASHBACK END.

Keesokan harinya.

Terlihat koridor sekolah yang sepi, sengaja aku datang pagi untuk memikirkan pendekatan normal tanpa saran Baka Anikiku.

'mungkin diawali menyingkirkan sainganku... Hm... Sasori, Gaara' pikirku menyingkirkan mereka berdua.

'Mungkin sedikit bantuan dari fansgirlku tak masalah, lagipula siapa yang menolak mereka berdua, merekakan juga mostwanted' pikirku duduk di bangku kelasku yang masih sepi ini berniat menjalsnkan ide 'sedikit' licikku.

"Uchiha"

"Ah, Hn" Wah, sejak kapan Hinata ada di sebelahku, cepat-cepat ku kembalikan raut terkejut dan menormalkan detak jantungku.

"Kau mau aku mencintaimu?"

Tanyanya datar, "Ya" jawabku senormal mungkin, bagaimana bisa dia bertanya hal seperti itu dengan datar.

"Memangnya kau mencintaiku?"

"Ya" Jawabku setenang mungkin, inilah saat paling mengerikan, pikiranku mendadak bermasalah, jantungku berdetak sangat cepat semoga saja dia tidak mendengarnya.

"Mungkin kau akan mengalami masalah, jika aku mengiyakan permintaanmu kemarin, kau sanggup?"

Uh, Aku tersinggung seakan dia baru mengatakan kesalahan terbesarku adalah mencintainya "Apa yang salah? Aku berani mengatakannya, maka berani bertanggung jawab"

"Aku bermasalah dengan cinta pertamaku, Dia hanya mempermainkanku"

"Aku tidak akan mempermainkanmu" Jawabku tegas, mendengar adanya sedikit nada terluka dari suaranya. Sepertinya memang sangat sulit.

.

.

.

.

"Baiklah ajari aku mencintaimu"

.

.

.

Jawabnya final, dengan suara pelan. Aku sangat bahagia, bagaimanapun ini adalah percakapan terpanjang kami dan dia 'menerima'ku. Lagipula dia cinta pertamaku.

.

.

.

.

TBC

)\D

Makin Pendek, maafkan akan direvisi soalnya.

mohon Voment, Tamatnya mungkin nanti aneh jadi jangan bully author ya *_*

Arigatou.

Jaa ne...

Bila Idul Fitri adalah lentera, izinkan membuka tabirnya dengan maaf agar cahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437H

Buku HariankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang