Pict as Rafael Pratama Fransisco
Kenapa Nay lo selalu memendam kesedihan dan penderitaan lo seorang diri. Kami disini bersamamu.
********
Author
Setelah melontarkan pertanyaan dan mendengar jawaban dari ketiga sahabatnya, Kanaya pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah kata pun yang keluar dari bibir tipisnya.
Mereka bertiga menatap punggung Kanaya yang sudah menghilang dari penglihatan mereka.
"Kenapa Kanaya berubah. Apa yang menyebabkan Kanaya berubah seperti ini??" tanya Sachi beruntun sambil menatap punggung Kanaya yang sudah menghilang.
"Entah kami juga tidak tahu tapi entah kenapa yang pastinya sejak kepergian Kanaya 5 tahun lebih yang lalu lah yang menyebabkan perubahan drastis di diri Kanaya seperti ada yang disembunyikan oleh Kanaya dari kita kita" jelas Asuka menerka nerka.
"Gue kangen Kanaya yang dulu" lirih Helena kembali mengeluarkan air matanya.
"Kita juga kangen Kanaya yang dulu, Lena" lirih Asuka dan Sachi serentak dengan senyum lirih mereka.
Sejak kejadian 5 tahun lebih yang lalu lah yang menyebabkan perubahan drastis di diri Kanaya. Kanaya yang dulu adalah Kanaya yang periang dan ceria kini berubah menjadi Kanaya yang pemurung dan pendiam bahkan Kanaya yang dulu dengan tatapan cerianya kini berubah menjadi Kanaya dengan tatapan dingin dan datarnya.
********
Saat Kanaya hendak keluar dari toilet tiba tiba tangannya dicekal oleh seseorang. Saat telah sampai di atap sekolah tiba tiba seseorang yang mencekal tangan Kanaya melepaskan genggaman tangannya.
"Siapa lo dan kenapa lo bawa gue ke sini??" tanya Kanaya sambil berontak ingin melepaskan diri.
"Hayy Kanayaku sayang. Bagaimana kabar kamu??" tanya laki-laki itu dengan santai setelah melepaskan cekalan tangannya dari Kanaya.
"LO" ucap Kanaya yang kaget saat mengetahui siapa yang menyeretnya dan membawanya ke atap sekolah. Terlebih lagi tidak memperdulikan pertanyaannya itu.
"Iya ini aku. Kenapa kamu kaget begitu??" tanya laki-laki itu santai dengan senyum yang membuat Kanaya muak.
Bukannya menjawab pertanyaan laki laki itu, Kanaya malah balik bertanya. Ia terlalu kesal dengan orang yang menyeretnya kesini dan terlebih lagi orang itu adalah musuh bebuyutannya.
"Kenapa lo bawa gue ke sini dan ada keperluan apa lo sama gue??" tanya Kanaya tidak sabaran sambil mencoba melepaskan cengkraman laki-laki itu dari tangannya.
"Sabar dong sayang aku bawa kamu ke sini karna aku kangen sama kamu" ucap Rafael yang mencoba untuk memeluk Kanaya.
Yap, laki-laki yang mencekal tangan Kanaya tadi dan membawanya ke atap sekolah adalah Rafael Pratama Fransisco. Pshycopath gila yang terobsesi dengan seorang Kanaya. Pshycopath gila yang selama ini mencari Kanaya dan sudah membunuh banyak orang hanya untuk menemukan gadisnya ini.
"Kangen kepalamu gundul" umpat Kanaya sambil mencoba melepaskan diri dari Rafael.
"Ternyata gadisku ini selama 5 tahun tidak bertemu tambah cantik dan juga bibir mungilnya ini selalu mengeluarkan kalimat kasar ya. Jujur aku makin gemas dan cinta sama kamu" ucap Rafael gemas sambil menyentuh bibir mungil Kanaya membuat Kanaya memundurkan langkahnya menjauh.
Kanaya yang melihat Rafael yang mencoba menyentuh bibirnya segera memalingkan wajahnya kearah yang tidak bisa di jangkau sama Rafael.
"Jangan pernah lo sentuh gue. Gue jijik di sentuh sama lo. Disentuh oleh pshycopath yang sudah membunuh kedua orangtuaku" ucap Kanaya sengit menatap wajah orang di depannya ini. Kanaya mengeluarkan senyum devilnya tapi itu tidak bertahan lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd Gangster
RandomSeorang gadis yang memulai kehidupannya yang baru dengan menjadi seorang nerd untuk menutupi identitas aslinya. Gadis nerd yang dingin dan kejam dari kalangan miskin itulah julukannya. Gadis misterius yang ternyata adalah ketua gengster yang terkena...