Bagian 9 (REVISI)

38.2K 1.7K 33
                                    

"Bunda, ayah jangan tinggalin, Aya" tangis seorang gadis kecil.

Gadis yang melihat kedua orangtuanya sudah tidak bernyawa lagi hanya bisa diam sambil memandang pembunuh kedua orangtuanya itu tajam.

"Apa yang sudah lo lakukan sama kedua orangtua gue hah" teriak gadis itu murka sambil menatap sang pembunuh orangtuanya tajam.

"Membunuh mereka lah, memangnya apa lagi??" tanya laki laki itu santai.

"Apa motif lo sampai lo membunuh kedua orangtua gue" tanya gadis itu masih menatap tajam sang pembunuh itu.

"Motif gue membunuh orangtua lo karna balas dendam" ucap laki-laki itu tanpa rasa bersalahnya.

"Apa yang sudah dilakukan oleh kedua orangtua gue sampai lo mempunyai dendam dengan kedua orangtua gue" tanya gadis kecil itu dengan nada dinginnya.

"Mereka sudah dengan berani beraninya membunuh orang yang gue sayang" ucap laki-laki itu membuat gadis itu tersenyum miring.

"Gue tidak percaya sama lo. Lo itu pshycopath yang dengan teganya membunuh kedua orangtua gue" teriak gadis kecil itu lagi.

"Terserah lo mau percaya atau tidak sama gue toh tidak ada untungnya buat gue. Berhubung lo sudah tahu siapa gue sebenarnya alangkah baiknya lo juga harus mati supaya lo bisa menyusul keluarga keparat lo itu ke neraka" ucap laki-laki itu dengan seringai yang menakutkannya.

"Kalau lo sampai berani menyentuh tubuh gue. Gue pastikan hidup lo tidak akan pernah bisa tenang" ancam gadis kecil itu sambil berjalan mundur.

"Kenapa lo mundur-mundur. Lo takut sama gue. Tadinya saja lo dengan beraninya mengancam gue dan eh sekarang dengan rasa takutnya lo mundur ke belakang" ucap laki-laki itu sambil terus maju ke arah gadis kecil itu.

Setelah sekian lama gadis itu mundur akhirnya punggung gadis itu membentur sebuah pohon.

"Yah tidak bisa mundur lagi" ucap laki-laki itu meremehkan.

"Jangan mendekat kalau lo berani mendekat gue akan___"

Sebelum gadis kecil itu menyelesaikan ucapannya, laki-laki itu sudah memotong ucapannya.

"Gue akan apa??" tanya laki-laki itu menantang gadis kecil dihadapannya itu.

"Gue akan membunuh lo sama seperti lo membunuh kedua orangtua gue" ucap gadis kecil itu dengan mata yang sudah menatap laki-laki itu tajam.

"Ayo kalau lo berani silahkan lo bunuh gue" tantang laki-laki itu sambil menyerahkan pisaunya pada gadis kecil itu.

"Kenapa lo kasih gue pisau lo" tanya gadis kecil itu bingung meluhat pisau tersebut sudah berpindah tangan ke dirinya.

"Katanya lo mau bunuh gue. Ya gue kasih lo pisau gue supaya lo dengan mudahnya membunuh gue" ucap laki-laki itu menatap manik gadis kecil di hadapannya.

Saat gadis kecil itu ingin menancapkan pisau itu ke dada laki laki itu tiba-tiba saja tangan gadis kecil itu di tangkap oleh laki-laki itu.

"Lo tidak akan pernah bisa membunuh gue karna sebelum lo membunuh gue, gue akan membuat lo menjadi milik gue seutuhnya" ucap laki-laki itu tepat di depan wajah gadis kecil itu.

"Wah enteng benar lo bilang ke gue kalau lo akan buat gue jadi milik lo seutuhnya. Mimpi saja lo sana" ucap gadis kecil itu sengit.

"Gue berjanji atas nama jasad kedua orangtua gue. Gue Kanaya akan membunuh orang yang sudah dengan teganya membunuh kedua orangtua gue dengan keji" janji gadis kecil itu membuat laki-laki di hadapannya ikut mengikrarkan sumpahnya.

The Nerd GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang