Bagian 14 (REVISI)

37.2K 1.6K 5
                                    

Rafael POV

Bertahun tahun aku mencarimu dan bertahun tahun juga kau menghilang tanpa kabar. Sebenarnya kau ada dimana waktu itu Kanaya.

Ya Kanaya...
Gadis bermata hazel yang menjadi saksi pembunuhanku terhadap kedua orangtuanya. Gadis bermata hazel yang menatap nanar jasad kedua orangtuanya. Gadis bermata hazel yang menatapku dengan tatapan membunuhnya.

Tapi siapa sangka gadis bermata hazel itulah yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama.

Ya aku jatuh cinta dengan gadis bermata hazel itu. Bahkan aku bertekad bahwa aku harus memilikinya bagaimanapun caranya.

Hingga setelah kejadian malam itu aku tidak bisa tidur memikirkan gadisku itu. Bahkan aku menjadi stalker untuk mencari tahu semua tentang gadis itu tapi apa yang ku dapat.

Aku tidak mendapatkan apa-apa tentang gadisku itu. Semua informasi tentangnya hilang seakan sengaja di hapus.

Hingga aku tidak sengaja mendengar adikku berbincang dengan temannya di rumah. Mereka berbicara tentang gadisku. Mereka bilang kalau gadisku itu dipindahkan oleh kedua orangtuanya ke Paris.

Lah kok mereka bicara tentang orangtua gadisku sih. Bukannya orangtua gadisku sudah aku bunuh seminggu yang lalu. Aku harus menanyakan ini kepada adikku. Pokoknya harus.

"Dek" panggilku.

"Iya kak. Ada apa" tanya Sachi sambil menatapku dengan wajah lucunya.

Yaps nama adikku Sachi Luciana Fransisco. Dia anak kedua dari keluarga Fransisco.
Kami berdua anak dari Damian Fransisco dan Luciana Peter yang merambat menjadi nyonya Fransisco.

"Kakak mau tanya, apa kamu kenal dengan Kanaya" tanyaku menatapnya harap.

"Kenal, memangnya kenapa kak" tanya Sachi dengan wajah bingungnya.

"Kakak mau tahu Kanaya itu dari keluarga mana ya dek" tanyaku yang membuat adikku keheranan.

"Sejujurnya sih aku tidak tahu kak Kanaya itu dari keluarga mana yang aku tahu sih Kanaya itu dari keluarga Wiranto.

"Bukannya keluarga Wiranto sudah meninggal ya" tanyaku untuk memastikan.

"Iya kak. Kasian ya kak sama Kanaya dan sekarang Kanaya tinggal sama keluarga bundanya di Paris" ucap Sachi dengan wajah sedih yang membuatku langsung memeluknya.

"Oh begitu ya sudah terima kasih ya sayang" ucapku sambil mengelus rambut hitamnya.

"Ya kak sama sama. Oh iya kenapa kakak menayakan tentang Kanaya" tanya Sachi penasaran.

"Tidak apa-apa kok dek. Kakak cuma iseng doang tanya tanya tentang Kanaya" ucapku dengab senyum menawanku.

"Oh ya sudah deh kak. Bye kak" ucap Sachi yang kembali ke mode cerianya.

"Bye sayang" balasku dengan senyuman.

Hingga 5 tahun lebih kemudian aku bertemu lagi dengannya.

Kanaya.....
Gadis yang selama ini aku cari dan aku rindukan. Sekarang ia tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik walaupun tatapan matanya kepadaku tidak pernah berubah tetap dengan tatapan membunuh.

Waktu Miss Alexa membawa Kanaya ke kelas ku. Aku tidak menyangka kalau aku akan sekelas dengan gadisku.

Yang tidak aku habis pikir setelah kepergian gadisku 5 tahun ia sudah banyak berubah dari mulai wajah, cara pandangnya, bahkan cara pakaiannya, sangat sangat berbeda dengan yang dulu.

Ini juga yang membuatku tidak habis pikir di balik sikapnya yang pendiam dengan wajah datarnya disana terselip juga sikap tomboy nya. Aku melihat dengan jelas gadisku meninju Ghina di bagian pipi dan perutnya hingga ia tersungkur dan membentur meja. Tidak sampai di situ aku melihat gadisku menumpahkan minumannya ke atas kepala Ghina sama seperti yang dilakukan Ghina pada Helena. Aku melihat gadisku berbisik di telinga Ghina sambil mengeluarkan senyum devilnya.

The Nerd GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang