"Arrggghhhh ! Padahal tadi aku letak disini !" Pekik gadis berambut (H/C) frustasi seraya mengacak-ngacak isi tasnya. (Name) yakin kalau ia meletakkan buku tugas matematika miliknya dimeja, tapi tak ada tanda keberadaan buku tersebut disana.
"Kau mencari ini ?" (Name) menoleh ke sumber suara yang berasal dari kanannya. Lelaki bersurai kuning gading dengan kacamata hitam dibatang hidungnya memegang sebuah buku (F/C) di tangan kanan,tersenyum sinis.
"Tsukishima kembalikan ! Siapa yang menyuruh mu untuk mengambil buku ku ?!"
"Aku hanya meminjam "
"Meminjam apa nya ?! Kau tak mengatakannya pada ku, Kembalikan !"Gadis beriris (E/C) mencoba mengambil buku tugasnya dari tsukishima yang selalu menganggu ia dikelas. Tinggi pemuda itu membuat (name) kewalahan. Ia melompat-lompat untuk mendapatkan benda miliknya.
"Tsukishima !"
"Ayo tangkap kalau bisa ~ "Kaki (name) yang tidak memijak lantai dengan kokoh, terjatuh ke depan. Badan mungilnya mengimpit pemuda ramping didepannya yang mengaduh kesakitan lalu kehilangan keseimbangan, membuatnya ikut terjatuh. Badan tsukishima pun mengenai dinginnya lantai dengan keras.
Teman sekelas mereka yang menyaksikan sejak tsukishima datang menghampiri (name), sebagiannya tertawa kecil dan sebagiannya acuh tak peduli melihat hasil dari pekerjaan usil pemuda itu, yang malah ikut menimpa dirinya.
(Name) yang menutup matanya karna terbawa grafitasi, membuka iris (E/C)nya perlahan.Wajahnya berada di atas dada bidang dan kaku seseorang. Pipinya memerah ketika ia menengadahkan kepalanya,bertemu dengan wajah lelaki yang tak jauh darinya, sedang meringis kesakitan. Sepasang tangan melingkar di punggung dan pinggulnya, hangat.
“ Tsu-Tsukishima !” gadis itu berteriak terkejut sambil menjauh dari tsukishima yang meraih tangan kirinya yang kosong ke kepalanya. (Name) yang sudah berubah posisi, terduduk di kanan tsukishima mengambil buku tugasnya dari tangan kanan pemuda itu lembut.
Pemuda berkacamata itu menghela nafas kasar. Ia mencoba duduk sambil mengelus kepalanya yang pening dengan lembut “ kau merepotkan (name)”
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Berjalan di lorong sekolah karasuno yang sudah sepi di senja hari, (name) menuju tempat dimana loker sepatu seluruh siswa berjejer rapi didepan pintu sekolah.
Kegiatan klubnya mulai sibuk sejak akan adanya lomba di wilayah prefektur miyagi yang akan mereka ikuti, membuatnya pulang terlambat dari biasanya.
Terdengar beberapa langkah kaki dari kanan gadis itu ketika ia sudah berjalan keluar dari gedung sekolah, membuatnya menolehkan kepala ke sumber suara.
"Bye tsukishima ! "
"Hei, jangan ejek dia. Dia kesepian karna yamaguchi tidak hadir hari ini ~ "
"Benarkah ? Pantas saja dar-- "
"Nishinoya, tanaka aku duluan "
"Ennoshita tunggu ! "Segerombolan lelaki dengan jersey hitam mengobrol akrab satu sama lain, mereka dari klub voli putra yang sangat aktif akhir-akhir ini melakukan latihan.
Satu persatu dari mereka menampakkan diri berjalan keluar gerbang, tak menyadari keberadaan (name) yang sedari tadi memperhatikan mereka. Tingkah lucu para pemuda itu membuatnya terkekeh lalu digantikan dengan desisan, terkejut akan tepukan tiba-tiba di bahunya.
"Kau ngapain disini ?"
"Klub ku ada urusan..."
"Pulang sendiri ?"
"Apa peduli mu.." Gadis berambut (H/C) membalikkan badannya, hendak berjalan pergi, tapi tangannya di tarik kebelakang oleh tsukishima"Arah pulang kita sama " Pemuda yang memiliki tinggi berbeda jauh dari (name), membuat gadis itu berjalan disampingnya. Melangkah beriringan sampai keluar gerbang sekolah lalu berjalan menuju arah pulang mereka yang sama.
" Kesambet apa sampai mau pulang bareng ?" Tanya (name) penasaran, jantungnya entah kenapa berdetak kencang selagi menunggu jawaban pemuda bersurai kuning gading disebelahnya.
" Heh, gadis seperti mu sedikit mengkhawatirkan. Bisa saja kamu diculik paman2 karna permen"
"Hei !"Tsukishima tertawa mengejek yang membuat (name) cemberut. Gadis itu merasakan genggaman tangan teman disebelahnya yang masih setia di lengannya, memberikan sensasi hangat yang nyaman disana.
“ sampai kapan mau megang lengan ku ? Aku tahu jalan pulang kok”
“ ah, yasudah”
Tsukishima dengan enggan melepaskan genggamannya dari tangan gadis disebelahnya. Sesuatu didalam dirinya berkata untuk terus merasakan kehangatan dan kedekatan lebih lama lagi, tapi harga dirinya memaksa pergerakan badannya.
Tanpa sadar karna hal sepele tersebut sesuatu terasa menekan suasana disekitar tsukishima. membuat lelaki itu berjalan cepat, meninggalkan gadis yang kebingungan dengan sifat aneh tiba-tiba teman sekelasnya.
“ hei ! Tunggu”
“ makanya jangan jadi pendek”
“ langkah mu juga kecepatan ! Kenapa sih ?” gumam (name) kesal. Ia berlari kecil mengejar tsukishima lalu menggenggam ujung gakuran lelaki tersebut dengan tangan kiri.
Karna (name) yang menggerutu dan menunduk malu. Ia tidak sadar lelaki disebelahnya menyunggingkan senyum tipis dan menyesuaikan langkahnya dengan gadis itu kembali, seperti yang ia lakukan sebelum gadis berambut (H/C) menyuruhnya melepaskan genggamannya.
Tak lama, setitik air menyentuh pipi pucat tsukishima. Membuat ia mendongak dan melihat langit yang kembali gelap seperti di saat pagi lelaki itu menggoda (name). Gadis itu juga mengikuti gerakan lelaki disebelahnya, menatap langit.
"Tch, hujan "
"Ehehe "
"Apanya yang lucu ?" sesuatu keluar dari tas (name) yang kemudian ia genggam di tangan kanan, melepas tangan kirinya dari pakaian teman disebelahnya lalu meletakkannya di pinggang."Jangan harap kau bisa masuk ke payung ini tsukki ~ " tsukishima mendengus sebal.
Hujan yang terus turun perlahan, membuat tsukishima kebasahan dari ujung kepala hingga sepatu. Lelaki itu masih berjalan disamping gadis beriris (E/C), menyesuaikan langkah. (Name) melirik ke arah tsukishima,Kondisinya membuat gadis itu bersimpati pada lelaki bersurai kuning itu.
'Kenapa aku khawatir ?'
"Sepertinya tidak papa membiarkan mu masuk ke payung ini sebentar " ujar (name) memalingkan wajah,malu. Suara kekehan pun menjadi jawaban dari tawarannya yang tulus.
"Heh mana mau aku masuk ke payung kecil dan jelek itu "
"Apa kata mu ?!. Tch , setidak nya terima kasih aku telah berbaik hati pada mu !" (Name) mengembungkan pipinya kesal yang terlihat menggemaskan oleh tsukishima, terdiam memalingkan wajahnya yang memerah."Kalau aku masuk ke payung mu itu, yang ada kau yang kebasahan "
"Eh ?"
"Aku mengatakan nya karna itu kebenaran kalau payung mu kecil dan sudah pasti tidak muat untuk kita. Bukan arti yang lain ,bodoh "
"Hah ?! Siapa yang kau bilang bodoh ?!"Menyadari maksud perkataan tsukishima, (name) menyiku lengan pemuda disebelahnya yang basah pelan, tersipu malu dan salah tingkah. Jantung yang berdetak kencang dan wajah memerah membuatnya semakin susah untuk tenang.
"Kalau begitu jangan sampai demam...."
"Kau bilang apa ? ~"
"Bukan apa apa !"
"Apa tadi kau barusan khawatir ?"
"Aku bilang jangan sampai demam !"
"Itu artinya kau khawatir~"
"Uuugghhh TSUKISHIMA BODOH !!"Di suatu rumah terdapat pemuda yang hanya terbaring di kasur, membuatnya tak bisa hadir ke sekolah. Dia melihat keluar jendela yang sudah sedikit berembun karna hujan,2 sosok yang ia kenal memasuki pandangan. Satunya berpayung dan satu lagi kehujanan.
"Itu tsukki ? Sama sia-- " yamaguchi yang bertujuan untuk membuka jendela lalu menyapa, berhenti ketika mengetahui siapa disebelah teman lelakinya. Tersenyum lembut.
"Sepertinya aku tak perlu menganggu momen tsukki ~ "
Next : Haiba Lev !
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKYUU ! X Reader Oneshot
FanfictionDari yang manis sampai pahit pun ada disini Dari yang bikin teriak fangirl sampai nangis kenceng ada juga disini Cerita kalian bersama para karakter haikyuu yang ditemani hujan ~ Jika kalian mencari ff reader haikyuu disini lah tempatnya ! Picture c...