Seorang gadis berambut (H/C) berjalan menyusuri jalan becek yang penuh dengan orang banyak dan lumayan jauh dari tempat ia tinggal yang berada dekat sekolah nya , Karasuno.
Dia berencana mendatangi kedai kopi yang biasa ia hampiri ketika dia stress dan hujan tapi, sejak dia kelas 3 dia kehilangan waktu untuk melakukannya.
Kring
Bunyi bel yang khas di telinga gadis bermata (E/C) melihat kalau interior kedai sedikit berubah, ia mencari tempat duduk yang selalu ia huni, disebelah jendela dengan sofa yang nyaman, tempat yang pas untuk melihat rintik hujan berjatuhan dan menjadi embun.
"silahkan menunya nona " seseorang meletakkan menu pesanan di meja, gadis itu menolehkan kepalanya merasa mengenal suara tersebut dan mengarahkan matanya ke seorang pemuda menggunakan baju pelayan.
"Sawamura ! " sapa mu pada lelaki yang juga terkejut dengan kehadiranmu
"(lastname) ! aku terkejut kau ada disini "
"aku tak pernah melihat mu sebelumnya"
"oh aku baru memulai part time job beberapa hari yang lalu " ujar nya sambil memegang tengkuk leher nya malu, (name) tersenyum kecil melihat teman sekelas nya"bukannya melelahkan melakukan pekerjaan dan latihan voli mu ? kudengar kalian sampai malam "
"memang, tapi rasanya aku mulai terbiasa " tawa nya kaku membuat (name) menertawainya ." vanilla latte satu ya " ucap mu lalu memberikan menu pesanan pada lelaki tersebut yang dijawab dengan senyuman. Tak berapa lama minuman (name) dibawakan oleh sawamura yang mengenakan baju sekolah nya.
" eh baju mu.."
" oh aku berencana untuk menemani mu disini lagipula hujan juga tidak berhenti "ujar nya tersenyum meletakkan dagunya di telapak tangan nya duduk di seberang gadis yang memiliki semburat merah di pipinya." aku tidak papa, aku sudah terbiasa disini aku tidak ingin menggangu pekerjaan mu " ujar (name) merasa tak enak pada teman sekelas nya tersebut.
Mereka bukan teman dekat bahkan jarang berkomunikasi di kelas tapi sore itu adalah sore yang paling nyaman dan hangat walau diluar, hujan sedang memandangi dua orang yang sedang bercengkrama tersebut.
Tak mereka sadari hari semakin senja dan hujan sudah berhenti membuat kedua remaja itu bersiap untuk pulang.
"akan kuantar " tawar Sawamura pada (name) yang hendak pulang sendirian, belum sang gadis menolak tawaran nya dia menarik tangan mungil dan halus gadis itu ke tempat dia memarkir sepedanya.
" Kau tahu kan ?, seorang gadis tidak boleh pulang sendirian" kekeh sawamura sambil menaiki sepeda dan menawarkan bangku dibelakang nya untuk diduduki (name) .
Sawamura mengayuh sepeda nya ke tempat (name) tinggal, mereka menjalani jalan yang mendaki karna karasuno termasuk daerah perbukitan, mata (E/C) menyusuri pemandangan dari atas bukit, kota kota dan jalan besar terlihat dari sana membuat sang gadis kagum akan pemandangan itu.
' aku tak pernah menyadari pemandangan ini '
(Name) tersenyum dan melihat punggung teman sekelas nya yang mengayuh sepeda dengan sekuat tenaganya. Lamunan gadis itu terhenti saat sepeda nya melindas batu yang membuat sang gadis memeluk erat figur pengemudi sepeda di depannya yang juga terkejut akan reflex nya.
"Maaf ! sawamura !"
"ahaha salah ku, tidak papa " jawabnya kaku, rasanya aneh jika tiba tiba dipeluk seorang gadis yang bahkan baru akrab beberapa menit lalu memeluknya dari belakang walau itu tidak disengaja." sawamura.. terima kasih sudah memberi tumpangan, aku merepotkan mu "
" tidak masalah lagipula aku yang menawarkan " jawabnya lembut(Name) membuka mata (E/C) nya lebar melihat pelangi di atas pemandangan kota kota yang diselimuti warna matahari tenggelam, sangat indah.
Gadis berambut (H/C) itu terpana lalu memanggil temannya untuk melihat pemandangan yang jarang tersebut.
" indah sekali " puji nya melihat pemandangan itu dan mengayuh sepedanya pelan.
"sawamura boleh aku memeluk mu ?"
" oh "Telinga lelaki itu memerah malu karna permintaan temannya yang tiba tiba tersebut lalu kembali tersenyum" ya.. kau boleh " ujarnya riang, membuat (name) tersenyum senang
(Name) melingkarkan tangannya di figur lelaki tersebut dan menyandarkan kepala nya ke punggung lelaki itu, ia dapat merasakan suhu badan nya yang hangat dan nyaman .
Dia memandangi pemandangan tadi yang semakin lama semakin hilang. jantung nya terasa renyuh saat pemandangan itu akan menghilang.
(name) mengeratkan pelukannya pada lelaki tersebut dan menutup matanya mendengar suara angin dan membiarkan angin menerpa wajahnya.
andai waktu ini berhenti untuk sebentar saja
Yo
udah berapa lama ane gk publish ? :v
Emang masih ada yang baca ini buku ? ah sudahlah
Enjoy guys ~
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKYUU ! X Reader Oneshot
FanfictionDari yang manis sampai pahit pun ada disini Dari yang bikin teriak fangirl sampai nangis kenceng ada juga disini Cerita kalian bersama para karakter haikyuu yang ditemani hujan ~ Jika kalian mencari ff reader haikyuu disini lah tempatnya ! Picture c...