Bokuto Kotaro

4.3K 339 69
                                    

Kamar berhias bunga-bunga berwarna merah muda pastel menghias sudut dan beberapa furniture di dalam kamar bernuansa putih, memberikan nuansa yang suci dan lembut untuk menyambut acara penting yang akan dihadiri oleh (name) sebagai salah satu orang penting dalam acara.

Surai (H/C) dijalin lalu dililit ke sekitar kepalanya dengan sedikit hiasan pita dan manik, bajunya pun serba putih walau ada sedikit sentuhan warna merah muda di dekat kerah dan ujung gaunnya yang mencapai lutut. Heels merah muda yang ia gunakan tanpa sadar terus ia ketuk ke lantai karna perasaan gugup.

(name) menghela nafas kasar dan mencoba mengalihkan pandangannya ke jendela untuk menghilangkan semua perasaan negatif. Jendela besar tepat berada di samping kanan badannya yang menampakkan langit mendung dibalik tirai putih yang membayang.

Cuaca itu malah memberikan perasaan makin buruk pada wanita yang sedang duduk didepan cermin lonjong dengan meja riasan yang serba putih didepannya. Selain cuaca itu ia juga dapat melihat dengan jelas panggung serba putih dan beberapa meja juga kursi telah ditata di depan panggung oleh beberapa orang dengan setelan hitam. (name) mencoba memasang senyum melihat pemandangan itu walau dengan cuaca yang gelap.

ini adalah hari pernikahan. Aku tak boleh sendu seperti ini, hari penting ini akan menjadi acara yang menyenangkan. Seakan dengan perkataan itu pandangan yang (name) lihat berubah lebih cerah, seakan ada yang meniupkan gelembung dengan pantulan cahaya yang menghasilkan pelangi lalu meletus membentuk buih yang memberi kilauan ke manik (E/C)nya.

Perasaan negatifnya hilang dan bunyi ketukan pun berhenti digantikan senyum manis dan helaan nafas lega. Ia pun berdiri dari duduknya lalu berputar-putar sambil menari dengan kedua telapak tangan menggenggam erat gaunnya dan bersenandung kecil.

Tak lama setelah itu ia berhenti di depan kasur yang diatasnya terdapat kue coklat tiga tingkat yang dihiasi lelehan coklat berwarna putih juga pink pastel. Diatas kue hiasan patung berbentuk pengantin wanita dan lelaki yang bertautan tangan berdiri ditengah. (name) menatap hiasan itu seakan tersihir. Dengan senyuman yang masih melekat di wajah, tangannya tanpa sadar terangkat dan mencoba menyentuh hiasan tersebut.

"(name) ! kau masih disini ?!" Suara feminim diikuti nada yang terdengar resah muncul setelah bunyi pintu yang dibuka cepat dan kuat membuat (name) tersentak di tempat.

"kau sedang apa dengan kue pernikahan ? apa kau lapar ?, haha aku juga sedang lapar. Tenang, setelah kita selesai membantu yukie kita bisa makan bareng !"

Telunjuk (name) yang mengambang di udara dan berhenti beberapa inci dari wajah hiasan patung pengantin lelaki kembali ke samping badan (name) dengan cepat, panik.

"kaori ! kau mengejutkan ku.., ada apa ?" (name) menghadap ke arah kaori yang masih berdiri di depan pintu yang dibuka oleh tangan kaori sendiri dengan senyuman.

"aku butuh bantuan mu untuk menata rambut yukie. Jika aku melakukannya bisa-bisa aku malah membuatnya kusut"

"oh.. ya, haha kaori gugup sih"

"siapa bilang ?! ish kamu ini menggoda ku saja. Ayo bantu aku"

Tanpa basa-basi gadis bermarga suzumeda menarik tangan (name) yang masih sedikit melamun keluar dari kamar dimana tempat mereka untuk beristirahat.

(name) seperti disiram air dingin dari atas kepalanya sampai ke ujung kakinya secara tiba-tiba, perasaan negatif dia memang ada benarnya. Karna itu bukan hanya sekedar perasaan, tetapi realita.

Bunyi pintu terbuka secara halus dan aura dingin menerpa badan (name) membuat ia yang masih mencoba menahan gelembung yang sempat bertiup ke matanya, gagal melakukannya. Penglihatan yang sempat cerah dan perasaan ringan menguap dari badan (name) ketika ia kembali dari lamunannya selama perjalanan dan setelah sadar ia berada di kamar yang berbeda.

HAIKYUU ! X Reader OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang