Page 11

908 33 0
                                    




Kissya POV

"Kamu cantik banget malem ini Vit" suara Nick menginterupsiku yang tengah menatap ke arah luar jendela. Lalu pandanganku beralih padanya yang tengah terlihat curi-curi pandang kearahku. Lalu sebelah tangannya mencoba menggenggam tanganku.

"Makasi, tapi gak usah pegang-pegang ya Nick." balasku dengan hati-hati takut menyinggung perasaannya. Kulihat tangannya kembali dikemudi dan dia tersenyum kecut. Aku yang melihat itu tertawa pelan. Dan sialnya dia melihatku yang tengah tertawa, "Kenapa ?"

Aku hanya menggeleng pelan sambil menundukkan wajah menatap kedua tanganku yang saling bertautan. "Sorry, mungkin kamu belum siap. Tapi aku bakal nunggu sampai kamu buka hati buat aku." aku yang mendengar suaranya susah payah menelan ludah. Pasalnya aku sedang tidak ingin terlibat sesuatu yang rumit.

Sepanjang perjalanan kami hanya diam sibuk dengan pikiran masing-masing sambil diiringi musik dari radio yang sengaja tadi kunyalakan. Hingga kami tiba di tempat ulangtahun teman Nicko. Saat kami memasuki ballroom, mataku disuguhkan dengan pemandangan yang serba mewah. Tak habis pikir, untuk apa merayakan sesuatu yang malah mengurangi usia hidupnya. Tapi tak apalah jikalau sesekali. Nicko membawaku kepada bintang pesta pada malam hari ini. Seorang pria tampan tengah tertawa bersama beberapa temannya. Saat Nicko berhasil mencuri perhatian si pembuat pesta, lelaki itu menyapa Nicko hangat.

"Dateng juga lo. Gw kira lu beneran gak dateng" sapanya

"Masak gw gak dateng diacara sohib gw sendiri si. Lagian lu kapan balik chel ?" Nicko membalasnya. Aku memperhatikan mereka dalam diam. Mereka terlihat sangat menawan dan tentu saja mataku tak mungkin melewatkan sesuatu yang menarik bukan. Memandangai dua pria tampan. Tunggu, apa aku tadi mengatakan Nicko tamp*n ?? Astaga, aku sudah mulai butuh asupan oksigen sepertinya.

"Gw penasaran sama cewek disamping lo. Jadi dia yang bikin lu semangat dateng diacara gw ?" Suara lelaki yang dipanggil dengan sebutan 'chel' itu mengusikku dan membuatku tersadar.

Astaga apa dia ngeliat aku yang tadi natap dia dengan muka mupeng ya ? Bisa banting harga ni. Payah lu Kiss' batinku dalam hati.

"Ohh kenalin. Vit ini temen aku dulu waktu sekolah di US namanya Marchel. Dan Chel ini Elvita temen gw." Aku menampilkan senyum sopan pada sang bintang dan ditanggapi dengan uluran sebelah tangan dan tangan yang satunya berada dibalik punggung pria bernama Marchel itu. Secara reflek aku menjabat tangannya, namun didetik selanjutnya dia mencium punggung tanganku sambil mengedipkan sebelah matanya padaku. Aku yang melihat hal itu hanya dapat membelalak tak percaya dan pasti dengan wajah tolol mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Dan tanpa kusadari wajahku memanas. Lalu kutarik tanganku kembali.

"Lu tuh ya, main cium aja. Gw aja belum pernah, udah lu duluin aja." suara Nicko kembali terdengar tanda ia protes namun anehnya Marchel hanya tertawa seperti mengatakan 'makanya gercep dong' aku yang paham akan hal itu hanya menghela nafas dan memutar kedua bolah mataku serentak.

"Silahkan nikmati hidangannya. Aku pamit undur diri dulu mau menyapa tamu-tamuku yang lain." Marchel pamit undur diri dan sebelum pergi mengedipkan sebelah matanya padaku lalu dibalas usiran oleh Nicko. Aku yang melihat itu hanya tertawa geli namun kutahan, takut kelepasan.

"Aku ambilin minum dulu yaa atau kamu ingin ikut ?" Nicko memang seorang pria dengan kepekaan ekstra.

Mungkin wanita jaman sekarang akan berebut untuk menjadi kekasih Nicko. Karenakan wanita jaman sekarang selalu menginginkan seorang kekasih yang selalu peka dan sigap atas semua keinginannya, bukan begitu (?) Mataku mencari tempat dimana makanan dan minuman itu disuguhkan. Dan ternyata antrian panjang mengelilingi daerah meja tersebut. Lalu aku menatap Nicko yang ternyata juga melihat antrian panjang tersebut.

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang