Gadis itu berjalan dibawah angin pagi musim semi dimana bunga sakura yang sangat terlihat jelas di pohon sedang bermekaran dengan baik.
Masih dapat dirasakan bahwa angin musim dingin sedikit berhembus. Gadis itu memakai jas sekolah dengan rapi dan rok diatas lutut serta rambut gelombang panjang yang terurai bebas dan poni depannya, tak lupa sepasang headset yang selalu bertengger di telinganya itu berjalan santai melewati komplek rumahnya.
"Ahh... bau campuran udara musim semi dan udara musim dingin, memang menyenangkan" ia menarik nafas panjang untuk menikmati udara sambil mengayunkan tangan dan berjalan menuju halte bus didepan
Srek
Srek
Srek
Suara langkah kaki sepertinya sedang mengikuti langkahnya. Gadis itu menambah kecepatan berjalan dan langsung melihat kearah belakang
"Yak! Kau mengikutiku?" Ucapnya pada seorang laki laki yang berdiri dibelakangnya tak jauh dari ia berdiri
Laki laki itu memincingkan matanya "Mwo! Aku mau kehalte bodoh!" Jawab laki laki itu datar dan segera mendahuluinya berjalan
"Nde?" Gadis itu tersentak kaget merasa sangat malu sekarang
"Dia memakai seragam yang sama sepertiku? Omo! Apa dia satu sekolah denganku" ucap gadis itu pelan sambil mengikutinya di belakang
"Bodohnya aku!" Ucap gadis itu lagi dan laki laki didepannya tiba tiba berhenti
Duk
Gadis itu menabrak tas belakang laki laki seusianya itu, ternyata mereka sudah sampai halte tujuannya
"Aih, sakit" ucap gadis itu dan memegang kepalanya
Sebelum gadis itu membuka mulut untuk mengucap sumpah serapahnya, laki laki itu mengatakannya duluan
"Kalau jalan yang benar! gunakan matamu untuk melihat, gunakan kakimu untuk berjalan, dan gunakan otakmu untuk berfikir, kemana kau harus melangkah!" Ucap pria itu setengah membentak
"Yak! Ka-" ucapan gadis itu terputus saat mendengarnya berbicara lagi
"Kecuali jika kau memang tidak punya semua itu" ucapan terkhirnya dan segera meninggalkan gadis itu karena bus yang mereka tunggu sudah datang
"Apa apaan itu! Yak! Siapa laki laki ini. Konyol sekali dia berkata seperti ini" teriak gadis itu dalam hati.
Ia merapikan poninya dan segera naik kedalam bus yang sama dengan pria tadi. Tetapi dia mengambil pintu belakang agar tidak sama dengan laki laki yang naik dari pintu depan
"Sial! Ramai sekali" ucap gadis berdesakan dengan banyak orang yang ingin berangkat bekerja atau kuliah. Dan sialnya, gadis itu berada di belakang dengan banyak laki laki paruh baya disekelilingnya
"Mati aku!" Ucap gadis itu ketakutan
Dan benar seorang laki laki dibelakangnya kini telah meremas bokongnya. dan laki laki disebelah kirinya sudah mengelus paha kirinya. Gadis itu hendak meminta bantuan, tapi sayangnya semua orang sibuk dan ia hanya bisa menggigit bibir bawahnya menutup matanya dan berharap cepat sampai di halte sekolahnya
"Hentikan-hhh kumohonhh" ucap gadis itu lirih saat mengetahui tangan salah satu laki laki itu menyibak rok nya dan hendak memegang bagian paling sensitive dari gadis itu. Gadis itu hanya pasrah dan menitikkan air matanya
"Tuhan, bantu aku" ucapnya dalam hati dan masih pada posisi yang sama
Seseorang melihat itu langsung menuju bagian belakang dengan susah payah, setelah itu dia menarik tangan gadis itu memencet bel dan segera turun dari bus dengan gadis itu
"Gomawo" ucap gadis itu membungkukkan badannya dan menahan isakannya
Laki laki itu tidak membalas dan segera melalui gadis itu.
"Dan benarkan seragammu itu, kau terlihat menyedihkan" ucapnya terakhir kali dan benar pergi dari hadapan gadis itu untuk menaiki bus yang lain
Gadis itu sangat kaget dan melihat dirinya yang berantakan. Dia segera merapikan seragamnya dan menghapus sisa air mata dipipinya. Siapa lagi kalau bukan laki laki yang tadi pagi ia temui.
"Ternyata dia punya sisi penolong juga" ucap gadis itu
Gadis itu naik dengan bus lain untuk melanjutkan ke sekolah, dia sengaja memilih bus yang lumayan sepi karena dia terlalu takut akan kejadian tadi. tempat ini masih sangat jauh dengan sekolahnya
Setelah 20 menit berjalan dengan bus itu akhirnya dia sampai di sekolahnya. Namun dia tidak melihat laki laki itu disana.
"Sebenarnya, siapa dia" ucap gadis itu
Gadis itu segera ke toilet sekolahnya, dan memandang dirinya melalui pantulan cermin
"Akhh!" Teriaknya frustasi
Dia segera memasuki toilet dan duduk disana. Ia mulai terisak lagi saat mengingat kejadian yang baru saja terjadi
"Brengsek! sialan! Apa salahku!" Umpatnya sambil terisak sendiri didalam toilet
Ia mendengar suara bel masuk dari toilet. Gadis itu segera keluar dari toilet dan beranjak ke kelas nya.
"Yejung- ah" panggil gadis lain saat yejung sampai dikelasnya sambil melambaikan tangannya ceria
"Heung" hyejung membalas sapaan gadis yang duduk sebangku dengannya itu
-----------
Prolog nya -.- maafkan dd jika ini tak berbentuk prolog. Dd tak jago bikin prolog /plak *author alay bgt njys
Thank you for andyani2000 because helping me to make this story ^^
Ada yang mau baca ga ya? Mau kek mau, kesian nih cuma jadi draft doang.
Vomentnya ya :*
Salam istrinya suga
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny.
Romance"Sedekat dekatnya aku dengannya, jika memang aku hanya ditakdirkan untukmu, dia bisa apa?" -MYG "Aku bisa saja menjauhimu, tapi jika aku memang ditakdirkan untuk selalu disisimu, apa aku akan menolaknya? Tentu saja tidak" -SYJ "BECAUSE YOU'RE MY DES...