Pt.9 : Hurt&sick

65 14 3
                                    

Yoongi POV

Aku berlari lari kecil menuju gerbang sekolah. Aku kesiangan karena harus membuat lagu sampai tengah malam lagi. Hanya itu yang bisa aku kerjakan untuk tidak terus terusan memikirkan masalahku.
Huft, untung saja belum telat. Aku melihat layar handphoneku 'Masih sekitar 10 menit lagi masuk.' Pikirku

Aku melewati koridor dengan santai. Tapi tiba tiba

*Brakk*

Ah sialan. Siapa ini yang mengganggu jalanku. Untung saja tidak sampai terjatuh

Dan begitu terkejutnya aku saat melihat siapa orang yang menabrakku ini

Hwang Kyungri

Aku membelalakkan mataku dan membuka sedikit mulutku. Satu bulan aku bersekolah disini, baru pertama kali aku melihatnya. Maksudku apa benar itu dia?

Benar benar bodoh. Aku hanya menghabiskan waktu di rooftop atau taman. Ya hanya tempat tempat yang sepi.

"Suga, apa kabar?" Ucap kyungri dengan senyum manisnya sambil mengangkat tangannya

Aku semakin terkejut saat dia memanggil namaku. Memang benar itu dia

Aku melihat penampilannya. Dia sungguh berubah. Lebih cantik dan, err- seksi

"Kau baru melihatku kan? Aku sudah sering melihatmu dari pertama kali kau disini. Apa adikmu tidak bilang?" Tanya kyungri lagi

Apa ini? Aish, dia benar benar tau tentangku.
Tuhan, kenapa dunia ini begitu sempit. Kupikir aku akan bertemu dengan orang baru yang akan membuatku bahagia.

Aku masih diam dan menatapnya sinis "Suga-ya aku merindukanmu" ucapnya sambil memelukku

Aku diam dan tak membalas pelukannya. Sedetik kemudian aku melepaskannya dengan kasar

"Mau apa kau?" Tanyaku dingin

"Suga-ya, kau sudah melupakanku?" Tanyanya dengan mata sendunya.

Tch. Itu hanya dibuat buat. Aku tidak akan percaya dengan kata katanya lagi

"Memang. Kau ini sok kenal sekali" ujarku melaluinya tapi dia langsung memegang tanganku

"Kau amnesia? Kau lupa dengan kenangan kita? Kau tidak ingat bahwa akulah cinta pertamu" tanyanya bertubi tubi.

Aku menatapnya sinis dan menepis tangannya kasar.

"Suga-ya, aku ingin bicara" ucap kyungri lagi

"Ya! Min suga!" Teriaknya

Aku tidak mempedulikannya tapi tiba tiba aku bertemu dengan guru jung yang membuatku berhenti dan menunduk untuk mengormatinya dan langsung berjalan lagi tanpa melihat wajahnya

"Anak pindahan! Kemari" ujarnya dengan tegas

Aku sudah tau, jika dia memanggil anak anak seperti ini pasti anak itu punya masalah. Tapi apa masalahku?

"Nde ssaem" ujarku sopan dan segera nenghampirinya

"Dimana dasimu!" Tanya guru jung sambil mengetuk lidi panjangnya di kerah bajuku.

"Ada di tas ssaem. Sebentar aku ambil" ucapku lalu menggeledah tasku. Huh, untung saja aku tidak lupa meletakkannya bisa mati aku

"Cepat pakai" ujarnya

"Dan satu lagi, jika ada yang memanggilmu, jangan seperti itu" dia berhenti sebentar dan mendekatkan bibirnya telingaku

"Apalagi dia itu gadis paling seksi disini" ucapnya dengan berbisik dan menepuk pundakku lalu berjalan lagi.

Destiny.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang