"I have to tell you guys something"
"Apa itu Reg?"
"Im-"
"Im pregnant"
"Jesus Christ Regina!"
"REGINA!!"
"Dad gak sangka kamu lakukan ini"
"Im sorry /hiks/"
"Regina its time to you to get outta this house"
"PAPA!! Jangan begitu dulu!"
"Apa sih ma?! Regina belum umur yang pas sudah hamil saja! Kan sudah tidak waras kalau begitu."
"Pah, papa boleh kick aku tapi ijinin aku semalem ini aja buat tidur disini"
"Udah kasih aja, kita omongin ini aja dulu semalem kalo udah deal kita kasih tau regina besok"
"Okay Regina. Kau boleh tidur sini semalam dulu. Tapi besok kamu keluar dari sini!!!!"
"Baik pah"
Lalu Regina hilang dari hadapan orangtuanya.
"Reg?"
Aku sebenarnya mendengar panggilan Olivia, tapi aku tidak hiraukan. Aku sangat depresi.
Aku ingin memuaskan diri dulu dikamar aku ini sebelum aku akan meninggalkan tempat ini.
"Regina?"
"Heyy what happen?"
"Mereka mau kick gue dari rumah ini"
"Really? No they cant do this to you"
"Biarkanlah"
Sekitar 5 menit aku dan Olivia hening.
"Trus lo nanti bakal tinggal dimana?"
"Andrea's.... maybe"
"Lagian sih lo ngapain deh ngelakuin hal bego gini? Lo inget umur lo kan? Lo masih mau belajarkan? I know you will answer no but seharusnya umur segini mau gak mau harus nerapin pelajaran dulu baru berkeluarga"
"Iya Liv, i know"
"Kay lil sist i need to go."
"Where?"
"Party club. Jan bocor ke ma and pa ya"
"K Liv"
Walaupun kakakku ini malas sekali untuk ber-social tapi kalo masalah gini dia jagonya.
I think i need to pack my things before i left. Just in case aja. Masih diomongin ini.
Tapi, harapan gue buat stay disini udah hilang. Feeling gue selalu ngarah ke kick out this house.
Stay strong aja Reg..
Will Regina kicked out?
Or maybe her parents let her stay?
wait and see it on the next chapter! Thanks for reading
(^◇^)