Pengorbanan

302 63 17
                                    

Rival menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

"Rival, sarapan dulu sayang." Kata mama Rival saat melihat Rival menuruni tangga.

"Nggak keburu ma, Rival harus ke kostan dulu buat ngambil buku pelajaran." Rival menghampiri mama dan papanya yang sedang sarapan di meja makan.

"Ini kan masih pagi, Val." Kata papa Rival.

"Kan kostan Rival lumayan jauh dari sekolah pah." Kata Rival mengambil segelas susu dan meneguknya sampai habis.

"Ohh yaudah." Kata papa Rival.

"Lea belum bangun ya ma?" Tanya Rival saat menyadari bahwa Lea tidak ikut duduk bersama mereka.

"Belum. Bukannya Lea tidur sama kamu ya?" Jawab Mama Rival.

"Ohh iya, yaudah Rival berangkat dulu ya ma, pa." Rival mencium tangan kedua orangtuanya dan bergegas ke luar rumah.

"Rival!" Panggil mamanya.

Rival menghentikan langkahnya dan menoleh, "Ya ma?" Jawab Rival.

"Mama harap ini yang terakhir kalinya." Ucap mama Rival dengan wajah memohon.

Rival menghela nafas kemudian menatap ibunya dengan sendu, mata mamanya memancarkan ketakutan dan kekhawatiran.

Ternyata mama tidak percaya. Batinnya.

"Bagaimana caranya agar aku bisa meyakinkanmu, ma?" Tanya Rival sendu.

"Mama hanya takut, sayang." Jawab mama. "Ah sudah siang sayang, mama harus membangunkan Lea." Lanjut mama kemudian berdiri dan naik ke lantai dua.

Rival menatap punggung mamanya yang menaiki tangga, ada rasa sakit saat orang yang kita sayang tidak mempercayai kita.

"Rival berangkat, pa." Kata Rival kepada papanya yang masih menyantap sarapan. Papa Rival hanya mengangguk dan tersenyum.

Rival berjalan keluar rumah dan  menyalakan motornya.

"Oh shit." Kata Rival dengan kesal saat melihat ban motornya kempes.

"Mang, anterin ke sekolah." Kata Rival kepada Mang Sapri yang merupakan sopir keluarga Rival saat sedang mengelap kaca mobil.

"Baik den." Jawab Mang Sapri yang langsung masuk ke dalam mobil. Rival pun segera masuk ke dalam mobil.

20 menit kemudian, Rival sudah sampai di sekolahnya. Rival segera keluar dari mobil dan berlari ke kelasnya.

Sesampainya di kelas, Rival langsung menemui Iqbal.

"Semalam lo kemana, kok nggak ada di kostan?" Tanya Iqbal lebih dulu.

"Gue pulang ke rumah." Jawab Rival ngos-ngosan.

"Oh." Iqbal ber'oh' ria.

"Gue pinjem motor lo dong." Kata Rival.

"Buat apa?" Tanya Iqbal.

"Gue mau ke kostan ngambil buku pelajaran hari ini." Jawab Rival.

"Emang motor lo kemana?"

"Motor gue di rumah. Bannya kempes."

"Lah, bukannya ini buku elo Val?" Tanya Bayu yang sedang sibuk mencatat.

"Buku gue? Mana coba lihat." Kata Rival sambil mengerutkan keningnya.

Bayu menyodorkan buku yang sedang disalinnya kepada Rival.

"Ohh iya ini buku gue. Kok ada di elo Bay?" Tanya Rival heran.

Hai You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang