Ekstra Part

166 18 18
                                    

Aku tidak yakin kalian masih menyimpan ceritaku di library😔 Eksta part ini aku dedikasikan buat kalian yang setia menunggu eksta part ini. Thanks ya😉
Happy Reading!

Ddrrrttt... ddrrrtt... ddrrrtt

Ponsel Oca bergetar diatas nakas, menandakan alarm berbunyi.

Oca bergerak malas di dalam selimutnya. Matanya masih sangat mengantuk, karena 4 jam yang lalu ia baru tidur.

Ddrrrtt... ddrrrtt...

Ponsel Oca kembali bergetar.

Rival bergerak dari tidurnya, mengambil bantal lalu menindihkannya ke telinga, "Hhhhh berisik sekali! Bisakah kau mematikan ponselmu,"  gerutu Rival dengan mata tertutup.

"Hhhhh..."

Oca menggeliat di dalam selimutnya. Ia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, membiarkan dinginnya ac menyentuh kulitnya.

Oca berguling ke samping. Ia sedikit bingung karena melihat gundukan selimut putih di samping ranjangnya. Oca mengucek matanya untuk memperjelas penglihatannya.

Oca menarik gundukan selimut tersebut dan menemukan Rival yang sedang tidur meringkuk.

Oca bangun dari tidurnya lalu melihat ke sekeliling. Pakaian lengkap.

Fyuhhh masih selamat. Batin Oca.

Oca berkacak pinggang sambil menatap Rival geram, "Ya! Kenapa kau tidur di ranjangku?" Teriak Oca.

Rival bergerak dari tidurnya lalu beringsut mendekati Oca, "aku kedinginan," kata Rival sambil menarik selimutnya.

"Kenapa kau tidur di ranjangku?" Teriak Oca lagi.

Rival sedikit membuka matanya, "sudah kubilang, aku kedinginan," jawabnya ketus.

"Tapi kenapa kau tidur di ranjangku, kau kan bisa tidur di sofa!"

Rival mendesah kesal, "karena kau sumber kehangatan satu-satunya."

Oca menatap Rival dengan bingung, pikirannya sudah bercabang kemana-mana.

"Perapiannya mati karena kau menyalakan ac-nya, dan aku malas menyalakannya lagi. Makanya aku tidur disampingmu," ujar Rival.

Pipi Oca merona karena ia telah membayangkan hal yang tidak-tidak.

Rival menarik Oca untuk berbaring di sampingnya, "Ayo tidur lagi. Ini masih terlalu pagi," ujar Rival.

Oca berusaha untuk bangun, tapi tangan Rival dengan cepat melingkar di perut Oca, "Tapi 2 jam lagi kita harus take off," jawab Oca.

Hari ini mereka akan liburan ke Indonesia, makanya Rival menginap di apartment Oca.

"Ayolah... izinkan aku tidur sambil memelukmu, satu jam saja," bisik Rival.

Oca tampak berpikir. Sejak mereka berpacaran, mereka memang belum pernah tidur seranjang. Tidak seperti teman-temannya disini, mereka selalu menghabiskan hampir setiap malamnya bersama kekasih. Sedangkan Oca dan Rival, mereka masih menghargai kebudayaan dan adat Indonesia, tidak ada seks sebelum menikah.

"Hanya memeluk!"

"Memangnya kau berpikir aku akan melakukan apalagi hm?" goda Rival tepat di telinga Oca.

Oca bergidik ngeri mendengar pertanyaan Rival, "Aku tidak berpikir apa-apa," elak Oca. Walaupun di dalam pikirannya terdapat banyak imajinasi liar.

"Sudahlah, ayo tidur," Rival menarik selimut lalu menyelimuti Oca dan dirinya.

"Selamat tidur sayang,"

Cupp

Rival mencium pipi Oca sebelum terlelap. Pipi Oca kembali merona. Entah kenapa ia selalu merona jika mendapat perlakuan manis dari Rival, padahal ini bukan pertama kalinya Rival menciumnya.

"Selamat tidur juga. Sayang," jawab Oca dengan pelan sebelum ia pun ikut terlelap.

Tanpa Oca ketahui, Rival tersenyum mendengar jawaban Oca.

"Aku pulaaaang," teriak Oca saat ia baru saja turun dari taxi di halaman rumahnya.

"Berisik!" Tegur Rival yang merasa terganggu.

Oca mendelik kesal ke arah Rival, "siapa suruh turun disini, udah sana pulang aja!" Kata Oca kemudian berjalan sembari menggusur kedua kopernya.

"Dihh gitu aja marah," cibir Rival.

Oca menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Rival dengan tatapan tajamnya.

Rival segera menghampiri Oca sembari tersenyum takut, "yuk masuk. Kita perlu istirahat, nanti sore kan kita akan mengunjungi Lea," ujar Rival sambil menggandeng Oca masuk.

Dasar cewek. Moodnya gampang berubah. Tadi pagi minta di peluk, sekarang ngasih tatapan maut. Gerutu Rival.

Rival, Oca, Lea, dan Raka saling berbagi cerita sambil berjalan santai di komplek perumahan Lea. Tidak ada lagi api permusuhan diantara Rival dan Raka, permusuhan di antara mereka sudah dipadamkan oleh seorang anak. Siapa lagi kalau bukan Bilqies, anak Lea dan Raka. Sedangkan hubungan antara Oca dengan Raka bisa disebut menjadi canggung. Tapi Raka bersyukur karena Oca tidak sampai membencinya.

"Bagaimana kuliah kalian disana?" Tanya Lea.

"Baik," jawab Oca dan Rival bersamaan.

Lea tersenyum melihat kekompakan mereka.

"Lalu bagaimana dengan hubungan kalian?" Tanya Lea lagi.

Oca dan Rival saling melempar pandang mendengar pertanyaan Lea.

"Sayang, bisa tolong ambilkan botol susu Bilqies di tasmu?" Panggil Rival yang sedang berdiri dengan kereta anaknya di depan sebuah warung.

"Iya sebentar," jawab Lea lalu menghampiri suami dan anaknya.

Oca dan Rival kembali saling melempar pandang ketika ia menyadari sesuatu.

"Apa kau masih ingat tempat ini?" Tanya Rival sembari menatap Oca.

Oca tersenyum sebelum menjawab, "tentu saja, dulu waktu SMA aku selalu melewati tempat ini jika pulang sekolah. Warung dekat Tripu,"

"Hanya itu saja yang kau ingat?" Tanya Rival lagi.

Oca tampak berpikir, mencoba mengingat apa yang dimaksud oleh Rival. Sedetik kemudian wajah Oca merona mengingat apa yang dimaksud kekasihnya.

"Sudah mengingatnya hm?" Goda Rival saat melihat pipi merona kekasihnya.

Oca tersenyum malu dan mencoba menutupi wajahnya. Rival melihat ke sekeliling sebelum menarik tubuh Oca ke tubuhnya sambil tersenyum. Senyum yang penuh arti.

"Aku harap kau tidak melakukannya lagi," kata Oca ketika menyadari senyum mencurigakan Rival.

"Kau terlambat sayang," jawab Rival sebelum akhirnya ia mencium bibir Oca. Di tempat pertama kali ia menciumnya.

"Aku rasa hubungan mereka pun juga baik," komentar Lea saat ia melihat kakaknya mencium Oca.

"Sangat baik," tambah Raka yang tersenyum melihat Raka dan Oca berciuman cukup lama.

Bahagia. Itulah yang sekarang mereka rasakan. Cukup sepadan dengan apa yang sebelumnya mereka rasakan bukan? Mereka merasa kehilangan, kesepian, terkhianati, dan sakit sebelum mendapat kebahagian.

Selesai!
Terima kasih^^

Hai You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang