Chapter 20

307 37 19
                                    

"Mau kemana?" Tanya Rival saat melihat Oca merapihkan isi tas sekolahnya.

"Pulang," sahut Oca tanpa melihat ke arah Rival.

"Kamu lupa, hari ini kita harus bikin laporan drumband buat sekolah," ujar Rival. Ia bersender ke dinding di samping kursi Oca.

"Ini kan udah sore, aku juga udah cape banget," balas Oca sembari melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya yang telah menunjukan jam 5 sore.

"Diserahinnya harus besok,"

"Kenapa nggak dari minggu lalu aja bikinnya?" Oca mendongakkan kepalanya untuk melihat Rival.

"Minggu lalu kamunya nggak ada,"

Oca menghela nafas lalu berdiri, "aku ada acara." Ucap Oca lalu berjalan melewati Rival.

"Acara apa? Kencan?" Sindir Rival.

Oca berhenti lalu berbalik menghadap Rival, "kalo iya kenapa?" tanya Oca sembari menatap Rival.

"Profesional dikit kek, jangan mentingin diri sendiri."

Oca mendengus kesal, "aku udah dijemput."

"Terus?" Tanya Rival sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Ya aku harus cepat pulang," jawab Oca kesal.

"Pulang kalo laporannya udah selesai," tukas Rival.

"Gak bisa,"

"Yaudah, kamu nggak bisa pulang,"

"Kasihan kak Raka udah jemput dari tadi." Kata Oca dengan wajah memelas.

"Terus kamu nggak kasihan aku ngerjain laporan sendiri yang sebenarnya tugas berdua?" Ujar Rival lalu meneliti Oca dari atas sampai bawah.

"Oke fine!" Kata Oca mendengus kesal lalu pergi.

Rival tersenyum menyeringai melihat Oca membatalkan kencannya. Lebih tepatnya karena membuat Raka harus menunggu Oca yang akan mengerjakan laporan dengan Rival, berdua.

Rival tak sabar ingin melihat reaksi Raka. Apa Raka akan marah lalu memukul Rival seperti yang Rival lakukan pada Raka saat Raka menghamili Lea? Atau Raka akan diam saja lalu memutuskan Oca?

Rival tersenyum kecil membayangkannya.

Rival mendengus kesal melihat dua makhluk di sampingnya, Raka dan Oca.

Ternyata dugaan Rival salah, Oca tidak membiarkan Raka menunggu di parkiran, tetapi Oca membawa Raka untuk bergabung bersama mereka.

Menyebalkan! Batin Rival.

Sesekali Oca dan Raka tertawa, Raka mengacak puncak kepala Oca dan Oca cemberut, lalu Raka mencubit ujung hidung Oca, Oca kembali tertawa. Mereka mengulanginya sampai beberapa kali.

"Dasar bodoh!" Umpat Rival yang melihat Raka dan Oca dengan ekor mata.

"Hah?" Sahut Oca.

"Bodoh," kata Rival dengan geram.

"Ohh," sahut Oca biasa saja.

Mata Rival melebar mendapat reaksi biasa saja dari Oca, ia mendengus kesal melihat dua orang bodoh yang berpacaran. Tapi ketahuilah, berada di antara dua orang yang sedang berpacaran jauh lebih bodoh.

Sekarang aku sudah seperti obat nyamuk. Gerutu Rival.

Rival mengetik dengan hentakan yang cepat, sehingga menimbulkan suara berisik.

Hai You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang