Rival bersama keempat sahabatnya berjalan menuju parkiran sekolah dan menghampiri motornya masing-masing. Parkiran sekolah masih sangat ramai, mengingat sekarang adalah jam pulang sekolah.
"Woi!" seseorang menepuk bahu Rival dari belakang.
Rival menoleh dan menemukan Dirga dibelakangnya.
"Eh lo, Ga," kata Rival.
"Iya nih, gue mau tanya tadi resepsionis bilang ada yang nyariin gue. Siapa Val?"
"Ohh iya, ampir aja gue lupa. Tadi ada anak tripu nyariin ketua drumband kita, karena elo lagi ujian praktek, dia datengin gue. Dia ngasihin proposal ini. Gue belum kasih keputusan, kan lo ketuanya." Rival mengambil proposal dari dalam tasnya kemudian memberikan proposal yang diberikan Oca tadi.
Dirga menerima proposal tersebut kemudian membuka lembaran demi lembaran.
"Yaudah terima aja. Kita lagi free juga kan," ucap Dirga kemudian menutup proposal tersebut.
"Oke. Nanti gue kabarin ke anak tripunya."
"Oke. Gue balik ya."
"Yo."
☆
Oca berjalan keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk, kemudian duduk di tepi ranjang.
Line!!!
Oca menghentikan aktifitasnya kemudian mengambil hpnya dari atas meja belajar.
Raka Pratama : Hai de☺
Olvacya Aida : Hai juga kak☺
Raka Pratama : Lagi ngapain de?
Olvacya Aida : Lagi ngeringin rambut nih. Kenapa gitu?
Raka Pratama : Nggak salah tuh malem-malem gini keramas? Nggak, cuman nanya aja😀
Olvacya Aida : Nggak deh kayaknya wkwkk. Ohh Kirain ada apa.
Oca menyimpan hpnya di atas kasur kemudian melanjutkan mengeringkan rambut.
Line!!!
Notifikasi line kembali masuk kedalam hp Oca. Oca kembali mengambil hpnya kemudian membuka notifikasi tersebut.
Rivaldy Brianta : OKE bisa.
Oca mengerutkan keningnya.
"Siapa ya? Bisa apa?"
Olvacya Aida : Bisa apa?
Rivaldy Brianta : Hamilin lo!
Mata Oca membulat membaca balasannya.
"Dihh? Apaan sih ni orang. Gak jelas banget!"
Line!!!
Rivaldy Brianta : Ya keputusan buat kolaborasi 'lah -___- kamu belum dapet keputusannya 'kan?
"Kok aku bisa lupa ya? Malu lagi deh." Gerutu Oca.
Olvacya Aida : Oh. Iya. Oke.
Oca menyimpan untuk handuk lalu mematikan lampu kamar. Kemudian naik ke atas kasur dan berbaring kemudian menyelimuti dirinya, tanpa menyelesaikan mengeringkan rambutnya yang masih basah.
Diliriknya jam weker yang ada diatas meja samping tempat tidurnya.
20.25
"Hoaaamm... waktunya tidur." Oca mematikan lampu tidur kemudian menarik boneka Doraemon kesayangannya ke dalam pelukannya. Oca memejamkan matanya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai You!
Novela JuvenilHidup itu seperti labirin, kalau tidak ya riddle, berbelit-belit dan penuh teka-teki. Cinta itu seperti perang. Ada yang memperjuangkan, diperjuangkan, dan dikorbankan. "Bermain cinta di sebuah labirin dengan riddle sebagai surat cinta."