Hari-hari Oca kembali normal seperti dulu, jauh sebelum ia mengenal Rival dan Raka. Ia kembali menjadi single dan tanpa si pengganggu, Rival.
Terakhir Oca bertemu dengan Raka dan kak Lea adalah saat syukuran anak mereka. Sedangkan dengan Rival, ia belum bertemu lagi setelah ia menangis di kostannya Rival. Mungkin Rival sedang sibuk dengan ujian sekolahnya atau mungkin mereka tidak akan pernah bertemu lagi, mengingat sekarang tidak ada alasan bagi mereka untuk bertemu.
☆
"Selamat atas kelulusan kalian anak-anak. Semoga bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Selamat juga untuk Rivaldy Brianta telah mendapatkan beasiswa ke Jepang. Selamat siang," ucap Bu Dewi setelah membagikan surat kelulusan.
"Yeeeee.... Yuhuiiii...." anak-anak bersorak atas kelulusannya. Beberapa diantaranya sudah menyemprotkan filox ke baju temannya, walaupun masih berada di lingkungan sekolah.
"Wihh hebat lo Val!"
"Selamat ya Val."
"Ciee yang pergi ke negeri doraemon."
Dan berbagai ucapan selamat yang diterima Rival dari teman sekelasnya.
"Konvoi kemana kita nih?" tanya Bayu.
"Keliling kota aja biar seru," jawab Rangga berpendapat.
"Yah kan gue gak bawa motor, motor gue masuk bengkel," ucap Fajar.
"Nebeng aja tuh sama si Rival," jawab Bayu.
"Rival sama gue," ucap Iqbal datang menghampiri.
"Nebeng ke siapa kek. Kan temen kita yang bawa motor banyak."
"Udah gak ada lagi. Semuanya udah ada yang nebeng." jawab Fajar dengan wajah yang ditekuk.
"Yaudah lo reptil dulu aja sama si Bayu tuh. Nanti gue cariin motor." ucap Rival dengan santai.
"Mau cari motor dimana? Mau ngebegal lo val?" tanya Fajar.
"Ah lo gitu banget otaknya. Masa gue yang dapet beasiswa ke Jepang harus ngebegal motor orang sih. Udah lo ikut aja dulu," jawab Rival sambil berjalan keluar kelas yang diikuti dengan teman-temannya.
☆
"Kok lo berhenti disini val? Aduh mana gue reptil lagi. Malu gue sama cewek tripu." celoteh Fajar. Melihat Rival menghentikan motornya di warung dekat SMA Tri Putri.
"Lo itu ya cerewet banget. Udah nurut aja!" ucap Bayu yang duduk di tengah-tengah antara Rangga dan Fajar.
"Lo pada gak mau turun? Gue gak kebagian duduk nih." Kata Rangga yang duduk paling depan. Fajar pun turun yang diikuti dengan Bayu.
"Tuh kan apa gue bilang. Si Rival tu mau ngebegal!" kata Fajar menunjuk ke arah Rival.
Olvacya Aida P.O.V
Ckiiiitt
Aku mengerem motorku tiba-tiba setelah melihat orang melintas didepan motorku.
"Hai!" sapa seseorang yang berdiri didepan motorku. Aku melihat orang yang berdiri didepan motorku.
"Aarrgggghhh!!!" aku berteriak marah, kesal dan shock diwaktu yang bersamaan. Bagaimana tidak, dia menghentikan motorku dengan tidak wajar. Dan ini bukan yang pertama kalinya dia melalukan seperti ini. Iya dia. Siapa lagi kalau bukan Rival.
"Bisa gak sih ngberhentiinnya pake cara baik-baik!" bentakku kesal.
"Reaksinya sampe segitunya," dia hanya terkekeh. Dan itu membuatku semakin kesal dan marah. Aku menatap matanya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai You!
Teen FictionHidup itu seperti labirin, kalau tidak ya riddle, berbelit-belit dan penuh teka-teki. Cinta itu seperti perang. Ada yang memperjuangkan, diperjuangkan, dan dikorbankan. "Bermain cinta di sebuah labirin dengan riddle sebagai surat cinta."