Chapter 14

7.1K 264 23
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Siang ini tampak cerah, membuat siapapun tergoda untuk pergi jalan-jalan. Kebanyakan orang pergi ke taman bermain, menikmati hari dengan keluarga, membiarkan anak-anak mereka bermain, sedangkan para orang tua saling bertukar kata dan memperhatikan anak-anak mereka.

Berbeda dengan gadis yang tengah duduk di kursi taman, rambutnya yang sangat khas membuat setiap orang penasaran untuk meliriknya. Mata emeraldnya yang indah kini tampak tebal dengan kantung mata, rambut soft pinknya yang indah tampak sedikit kusut.

Semua orang tampak bahagia bersama orang-orang yang mereka cintai, sedangkan gadis itu tampak terluka dan sendiri. Tatapan penuh lukanya membuat cahaya di matanya sedikit redup, tanpa terasa cairan bening kembali meluncur dari mata indahnya.

"Sakura" seseorang menepuk bahunya, membuatnya tersentak dan segera menghapus air matanya dengan terburu-buru, lalu menoleh ke arah orang yang menepuk bahunya dengan tersenyum sebisa yang ia lakukan.

"Hei" sapa Sakura setengah berbisik tapi masih bisa terdengar dengan tersenyum.

"Kau menangis??" Tanya orang itu.

Sakura menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak menangis"

Orang itu mencuil hidung Sakura, dan membuat Sakura terkejut dengan tingkahnya. "sepertinya kau harus banyak belajar nona, kau sangat buruk dalam pelajaran membohongi seseorang"

Sakura memanyunkan bibirnya. "Hey apa aku boleh duduk?"

Sakura menatapnya dan tersenyum. "Tentu saja Gaara"

Orang yang di panggil dengan Gaara itu duduk di sebelah Sakura.

"Sakura"

"Hmm??"

"Menangislah"

"Apa??" Sakura tampak terkejut dengan Ucapannya Gaara.

"Menangislah jika itu bisa membuat beban di hatimu menjadi sedikit lebih baik"

"Bagaimana kau tau kalau hatiku sedang tidak baik Gaara"

"Kau tampak kacau Sakura"

Hening  ..
Setelah kalimat terakhir yang Gaara ucapkan tidak ada lagi yang berbicara, keheningan melanda mereka tapi tak ada yang berusaha untuk memecahkan keheningan itu sendiri.

Tiba-tiba sayup-sayup terdengar sebuah isakan kecil dari seorang gadis yang sangat ia cintai, tangannya terasa gatal ingin menenangkan gadis itu, ia ingin gadis itu menangis di dadanya.

Sebenarnya ia tidak suka melihatnya tersiksa seperti ini, tangannya berusaha menggapai puncak kepala gadis itu, tapi ia menahannya.

"Maafkan aku Sakura, aku yang membuatmu terluka seperti ini, aku tidak tau bahwa kau bisa sangat terluka. ternyata kau masih mencintainya" Hatinya berbicara dan matanya menatap Sakura yang kini sedang terluka, membuat ulu hatinya meringis, menerima kenyataan bahwa dialah penyebab dari semua ini.

.

.

.

.

Sejak kejadian Sakura menangis di taman waktu itu, Gaara terus-terusan memikirkannya sampai-sampai dia tidak melihat jalanan di sekitarnya.

Bruuuk ..

Dia menabrak seseorang, tapi tidak sampai terjatuh.
"Gaara" Ujar seseorang yang di tabraknya.

"Karin" Ucap Gaara datar.

Masih RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang