Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sekembalinya dari acara pernikahan Ino, Sakura tidak berbicara sama sekali. Sasuke sudah menduga setiap kali mereka bertemu dengan teman-teman mereka, Sakura pasti pulang dengan wajah cemberut. Sasuke hanya bisa menghembuskan nafas, akhir-akhir ini Sakura sedikit sensitif.
.
.
.
Sarapan pagi mereka begitu hening, sepertinya Sakura masih bete. Sasuke tidak terlalu memikirkannya nanti juga sembuh sendiri.
"Baiklah aku berangkat" Ucap Sasuke berdiri setelah selesai dengan sarapannya.
Sakurapun ikut berdiri dan mengantar Sasuke sampai depan rumah "berhati-hatilah" ucap Sakura. Sasuke mencium kening Sakura sebelum berangkat. "Ya aku pergi".
Setelah Sasuke pergi Sakurapun segera bersiap-siap pergi kerumah sakit, pagi ini jadwalnya sangat padat.
Setelah sampai dirumah sakit Sakura harus mengecek pasien yang akan ia tangani.
"Sakura" Neji memanggil Sakura.
"Ya??" Sakura menoleh kearah sumber suara.
"Kau harus membantuku, ada pasien yang harus segera dioperasi" Ucap Neji tergesa-gesa. Tanpa berpikir panjang Sakura langsung berlari bersama Neji menuju ruang operasi.
Hampir 8 jam ia berada diruang operasi dan syukurlah operasinya berjalan dengan lancar. Peluh keringat bercucuran, Sakura mendudukkan dirinya diruang dokter dengan pasrah.
"Ini" Neji memberinya minuman dingin.
"Terimakasih" tanpa aba-aba Sakura langsung meneguknya hingga habis.
"Haaah leganyaaa"
"Kau ini , seperti orang yang tidak minun selama sebulan"
"Berada diruang operasi selalu membuatku tegang Neji. Aku memujimu kau selalu terlihat tenang" puji Sakura.
"Kalau kita panik bagaimana operasinya akan berjalan lancar" Jawab Neji.
"Ya kau benar, huh aku lelah aku ingin istirahat beberapa menit" baru saja Sakura mengatakan ia ingin istirahat tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Masa bodo ia tidak peduli, tapi ponselnya tidak mau berhenti berbunyi. "Lebih baik kau angkat daripada terus berbunyi seperti itu" Saran Neji.
Dengan kasar Sakura menggeser layar ponselnya "Sakura sudah mati jangan menelpon lagi" ia langsung mematikan ponselnya lalu membantingnya keatas meja. Ponsel yang malang.
.
.
.
Ditempat lain Sasuke mencoba menghubungi Sakura tapi tak kunjung ada jawaban. "Kemana sih dia" gumamnya. Ia mencoba sekali lagi, masih tidak dijawab, tidak menyerah Sasuke terus mencoba menelponnya sampai Sakura mau menjawabnya.
Tersambung, akhirnya Sakura mau menjawabnya, baru saja ia akan membuka mulutnya "Sakura sudah mati jangan menelponnya lagi"
Tuuut tuuut tuuut
"Apa-apaan dia" Sasuke mencoba menelponnya lagi. Ia tidak akan menyerah sampai tujuannya tercapai.
.
.
.
Ponselnya kembali berbunyi. Arrrgh Sakura benar-benar frustasi benar-benar yang menelponnya ini ingin mati.
![](https://img.wattpad.com/cover/57008670-288-k91105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Rahasia
RomanceDisclaimer naruto : Masashi kishimoto sasuke dan sakura adalah musuh sejak lahir tapi bagaimana jika orang tua mereka malah menjodohkan mereka bahkan menyuruh mereka untuk segera menikah di usia mereka yang baru kelas 3 SMA bagaimana kelanjutan hid...