Chapter 13

7.7K 274 29
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aaaaaarghh" Sasuke menggeram frustasi, dia berjalan menuju meja di kamarnya, lalu membanting semua barang yang ada di atasnya sampai jatuh berantakan.

Merasa masih belum cukup dia mendekati cermin dan memukul cermin itu hingga pecah,  darah segar mulai mengalir dari tangannya tapi dia nampak tidak peduli hatinya jauh lebih sakit dan hancur saat ini.

"Sial!!" Umpatnya, dia mengingat kejadian semalam di mana dia melihat Sakura memeluk Gaara.

*  *  *

Sasuke menerjang derasnya hujan masa bodo esoknya dia akan sakit atau tidak karena hujan-hujanan di malam hari , Sakura sendirian di sana dia pasti benar-benar ketakutan itu yang ada di pikirannya sekarang, dan itu membuatnya khawatir.

Nafasnya memburu lututnya melemas akibat berlarian tadi, dia bersyukur karena telah sampai di gerbang sekolah, aneh dia tidak melihat ada satpam sekolah di pos nya, siapa peduli pikirnya Sakura lebih penting.

Sasuke mencari ke setiap sudut sekolah tidak ada tanda-tanda orang di sana, dan lagi kenapa sekolahnya sangat gelap apa sedang mati lampu, oh sekarang dia benar-benar khawatir Sakura ada di sana sendirian!

Ketika dia akan berlari lagi, Sasuke melihat bayang-bayang di koridor, apa itu Sakura? Pikirnya. Akhirnya dia bisa menemukan Sakura, rasa khawatirnya sedikit berkurang karena dia bisa menemukan Sakura.

Sasuke segara berlari menuju bayang-bayang itu untuk memastikan bahwa itu memang benar-benar Sakura, tiba-tiba kilatan petir menyambar, menerangi keadaan sekolah yang gelap seakan dia ingin memberi tahu Sasuke siapa bayang-bayang yang Sasuke tuju itu.

Dan semuanya terjawab, Sasuke berhenti di bawah guyuran hujan melihat dua orang yang membuatnya khawatir dan orang yang sangat dia benci tengah berpelukan.

Sasuke sangat marah untuk apa dia berlari menerjang guyuran hujan hanya untuk melihat ini, dia sangat marah sekarang tangannya mengepal dengan keras siap untuk menghajar orang yang berani-beraninya memeluk Sakura.

BUGH !!

Tiba-tiba semuanya terasa gelap, seseorang memukul Sasuke dari belakang.

Hanya itu yang Sasuke ingat.

.

.

.

.

Setelah pergi dari rumah Sasuke ,Sakura tidak tau dia harus kemana pikirannya benar-benar kacau sekarang.

"Huaaaaaaa dasar brengsek aku benar-benar membencimu!!" Dia berteriak sambil terisak beruntung dia berteriak di tepi danau yang sepi jadi tidak ada orang yang akan menganggapnya gila.

"Kau!! Kau mengusirku!! Demi gadis sialan itu?? Tch kau benar-benar pengkhianat!! Brengsek dasar siluman ayam terkutuk kau" dia terus saja mengumpat berharap kekesalan di hatinya bisa menghilang.

"Aku ketakutan semalam berharap kau datang Sasuke, aku berharap kau yang datang.... tapi kau malah bersenang-senang dengan gadis lain di rumahnya... kau bahkan tidak mencariku...dan kau malah menyebutku murahan??"
Sakura kembali menangis di tepi danau mengingat kata-kata yang Sasuke ucapkan rasanya sangat menyakitkan.

Dari kejauhan tampak seseorang mengawasinya sambil menyeringai.

"Tampaknya rencanaku berhasil".

.

.

Keadaan kantin sekolah sangat ramai dan penuh sesak dengan para siswa yang ingin mengisi perutnya.

Masih RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang