Chapter 16

7.1K 224 37
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

8 Tahun kemudian ...

"Waaah dia mirip sekali denganmu Hinata" Ucap Sakura sambil menggendong seorang bayi laki-laki yang baru di lahirkan Hinata, semua orang menatapnya heran jelas-jelas bayi itu berambut pirang dan bermata biru lebih mirip dengan ayahnya Naruto.

Hinata menatapnya dengan tersenyum "terimakasih Sakura-Chan" Sasuke hanya diam memperhatikan istrinya yang sedang menggendong anak Hinata dan Naruto.

"Anakku sangat tampan sepertiku kan??" Tanya Naruto dengan senyum lima jarinya.

Sasuke mendengus "aku kasihan kalo sampai dia mirip denganmu dobe"

"Heh teme, walau bagaimanapun aku tetaplah ayahnya" jawab Naruto bangga, dan Sasuke hanya mendengus.

Ceklek ...

Suara pintu terbuka, membuat yang lainnya menoleh kearah pintu, terlihat seorang wanita dengan perut yang membuncit di dampingi dengan seorang pria tampan berambut panjang.
"Hinata!!" Ucapnya menghambur memeluknya, sedangkan sang pria bergabung dengan para suami tak lupa mengucapkan selamat pada Naruto.

"Waah selamat ya Hinata" lanjutnya, ia menoleh pada Sakura yang sedang menggendong bayinya.

"Waaah lucunya~~~, siapa namanya??"

Sakura sedikit terkejut, dia sendiri belum bertanya "Oh?? Aku sendiri juga tidak tau" Ucap Sakura.

Tanpa di beri aba-aba keduanya langsung menoleh pada Hinata "Uzumaki Boruto" jawabnya dengan tersenyum.

Kini Sakura menatap wanita di depannya "oh ya Tenten kapan kau akan melakukan persalinan??"

Tenten menatap Sakura lalu mengelus perut buncitnya "sekitar satu bulan lagi kurasa, hey Hinata apa melahirkan rasanya sakit??" Tanya Tenten sedikit khawatir.

"Hum, nanti kau juga akan merasakannya" jawab Hinata dengan tersenyum.

Raut wajah Sakura sedikit berubah menjadi murung dan itu di sadari oleh kedua sahabatnya.

"Ada apa Sakura??" Tanya Tenten khawatir.

"Hufhh aku iri pada kalian ..."
Katanya sambil memberikan boruto ke pangkuan Hinata.

Seakan tau apa yang di maksudkan sahabatnya, Tenten segera mendekati Sakura, lalu mengusap punggungnya "semua pasti ada waktunya, yang kalian butuhkan hanya menunggu" Sakura menatap Tenten penuh arti.

Sasuke menghampiri mereka lalu menepuk pundak istrinya. "Sebaiknya kita pulang" Sakura mengangguk dan berpamitan pada yang lain, lalu dia mengikuti Sasuke yang sudah lebih dulu keluar dari ruangan Hinata.

.

.

Selama 10 menit di perjalanan Sakura hanya diam saja, tidak biasanya Sakura yang cerewet mendadak jadi pendiam seperti ini.

"Sakura?" Akhirnya Sasuke yang mulai mengeluarkan suara, karena dia penasaran apa yang di pikirkan istrinya ini.

Merasa namanya di panggil, Sakura menoleh pada Sasuke "hm??"

"Apa yang kau pikirkan??" Tanya Sasuke penasaran.

"Tidak ada" jawab Sakura datar.
Tidak ada lagi percakapan hingga mereka sampai di rumah mereka, Sakura keluar dari mobilnya dan hendak membuka pintu rumah, namun tangan Sasuke menghentikannya.

" ada apa denganmu Sakura??" Tanya Sasuke menatap Sakura.

Sakura menghembuskan nafasnya "aku hanya iri ...." jawab Sakura.

Masih RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang