Chapter 16

529 43 6
                                    

"Louis, ayo," Harry berkata seraya memegang celana milik Louis. ia berlutut di atas lantai menunggu Louis agar segera memakai celananya dan siap untuk pergi.

"Aku tak ingin memakainya, Hawwy!"

"Jangan berteriak, Louis. Aku tahu kau tak ingin memakai celanamu namun kau harus. Sangat tidak pantas untukmu keluar dengan hanya memakai popok dan kemejamu." Louis gusar dan akhirnya mengangguk, mengangkat kakinya dan memasukannya kedalam jeansnya. Ia memandang kearah jendela tak ingin memandang pada kedua kakinya lalu mulai menangis dan mengecewakan Harry jika ia mengatakan apa yang sesungguhnya ia rasakan.

"Dapatkah kau memberitahuku apa yang salah sekarang?" Harry bertanya ketika ia menarik ritsleting celana Louis.

"Aku akan mengatakan apa yang salah. Tidak ada."

"Tapi itu jelas tidak benar, Louis"

"Kau menyebut aku pembohong?"

"Aku tidak mengatakan kau yang paling benar!" itu adalah apa yang Harry ingin katakan. Sebaliknya, ia mengatakan, "Aku hanya mengatakan bahwa kau tak seluruhnya mengatakan kebenarannya."

"Itu tandanya kau menyebutku pembohong, Harry."

"Baik, katakan apapun yang kau inginkan. Apa yang salah?"

"Masalahnya ada padamu"

Dan karena itu Harry melangkah mundur dan tangannya berkeringat. Ia mengangguk dan mengambil napas panjang untuk menahan dirinya agar tak menangis. Ia tak ingin menjadi sumber masalah di kehidupan Louis. Ia berdeham dan menyeka keringat yang berada pada telapak tangannya pada celananya, mengangguk lagi "Baiklah kalau begitu, um, apakah kau ingin aku mengantarmu pulang atau kau ingin aku menyiapkan makan malammu terlebih dahulu?"

Ia merasa malu melihat betapa kerasnya ia berusaha agar suaranya tetap terdengar stabil dan berusaha semaksimal mungkin mencoba agar dirinya tak menangis. Sejujurnya membawa kenangan buruk semasa remajanya.

"Oh berhentilah bertingkah seperti bayi!" Louis setengah berteriak, semakin kesal pada Harry.

"Ku pikir aku memiliki hak untuk marah ketika pacarku, yang sudah membuatku berusaha untuk membantu dan membuatnya tetap merasa senang, memberitahuku bahwa aku adalah sumber masalah dihidupnya, bukankah kau berpikir begitu, Louis?

"Whatever Harry, berhentilah bersikap seperti bayi yang terus merengek. Tidak ada alasan untukmu menangis. Ini sangat menggangguku. Hentikan," Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya tanpa ia memikirkannya terlebih dahulu dan ia tak merasa bersalah dari apa yang baru saja ia ucapkan. Ia tak peduli.

"Aku bertanya padamu lagi, Louis. Kau ingin aku mengantarmu pulang atau kau ingin makan terlebih dahulu?"

"For the love of fucking hell, aku tak peduli! Antar aku pulang dan tinggalkan aku seorang diri! Pada akhirnya kau pun akan pergi!"

"Berhentilah berteriak padaku," Harry berucap setenang yang ia bisa, saat ini ia hanya ingin duduk di atas tempat tidur dan menangis sembari menonton Grey's Anatomy di Netflix.

"Kau tidak memberitahuku apa yang harus dilakukan! Jika aku ingin berteriak, maka aku akan benar-benar berteriak!"

"Keluar dari kamarku," Harry berkata sesaat setelah ia membuka pintu untuk Louis. Louis nampak terkejut pada Harry, namun ia melangkah keluar. Ia tak membiarkan Harry memenangkan ini. Harry membanting pintu dibelakangnya dan membiarkan dirinya melakukan apapun yang ia inginkan. Harry menjatuhkan tubuhnya keatas kasur dan meringkuk, menarik selimut hingga menutupi kepalanya. Ia pasti pada akhirnya akan tertidur tanpa ia sadari. Ketika ia terbangun dan mencoba melepaskan selimutnya dari tubuhnya untuk memudahkannya bernapas, ia tidak bisa. Ia mencoba menyentakan selimutnya sebelum menerima pukulan sebuah tangan kecil di kepalanya dan gumaman 'berhenti bergerak'

Little Louis☁ larry!ageplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang