Chapter 4

1.1K 86 2
                                    


Ketika mereka telah sampai di kafe tempat Louis bekerja, Harry malah tertawa seolah ia baru saja diracuni obat tertawa.

(Author : "Jangan tanya kenapa ia tertawa soalnya Louis juga gatau, Errr.. tar gua tanyain dulu yak :v" oke baru mulai author nya udah rusuh ngerusak suasana-_- yah maafkan *sungkem*.

"Umm, kenapa kau tertawa?" Tanya Louis malu-malu, dan sedikit gugup. Dia hanya diam berpikir apa yang Harry tertawakan apa karena kafe tempatnya bekerja atau suatu hal yang melintas di dalam kepalanya. Entah bagaimana, Louis memikirkan bahwa Harry baru saja berpikiran hal negatif tentang dirinya sehingga ia tertawa. Entahlah Louis pun tidak tahu.

"Oh... Boss mu adalah teman baik ku. Ia seorang bajingan tapi sulit untuk tidak jatuh cinta pada seseorang yang terlihat seperti model Vogue. Aku bisa membuat kau keluar dari jam kerjamu dalam waktu kurang dari 5 menit, tapi jangan berpikir bahwa aku akan membiarkanmu menghilang dari pandanganku. Aku akan memastikan bahwa kau tidak memuntahkan makananmu dan aku akan memastikan bahwa kau tidak meminum obat pencahar untuk membantu mengeluarkan semua makanan yang baru saja kau makan. Jika kau ingin, aku bisa membawa mu ke gym atau taman namun kita hanya bisa menghabiskan waktu disana satu jam setengah," Harry mengoceh panjang lebar. Louis tahu bahwa Harry benar-benar khawatir.

"Kau bahkan tidak mengenalku, Harry. So, mengapa kau begitu baik padaku?" Tanya Louis hati-hati. Dia masih tak benar-benar mengerti tapi ia berpikir kalau Harry sangat begitu peduli tentang Louis dan kebiasaan makan nya yang buruk, then he must not to be a serial killer or anything.-.

"Aku memang tidak mengenalmu tapi aku memiliki tempat nyaman bagi setiap orang yang menginginkannya. Entah mereka ingin dirawat, atau hanya ingin diberikan peringatan, atau mungkin tentang masalah pada jadwal makannya. Aku hanya ingin membantu mereka dan membuat mereka merasa sedikit lebih baik," Harry mengatakannya dengan senang.

Tanpa berpikir lagi, Harry berjalan ke sisi penumpang mobil. Dia membuka pintu untuk Louis dan membantunya melepaskan sabuk pengaman. Pipi Louis memerah. Setelah ia membantu Louis keluar dari mobil dan menempatkan sandwich Liam pada lengan Louis, ia baru menyadari apa yang baru saja ia lakukan.

"I'm sorry Louis... Aku benar-benar tidak berpikir dahulu apa yang ku lakukan sebelum aku melakukannya," Harry berkata, pipinya bersemu merah dan memandang ke bawah pada sepatunya. Louis tertawa, mengangguk, dan mengaitkan jari-jarinya dengan jari Harry.

"Well, lihatlah dirimu Mr. Tomlinson! Aku tidak salah bukan, kau yang berpikir bahwa aku seorang pembunuh dan ingin tahu mengapa aku peduli padamu, dan sekarang kau menggandeng tanganku dan mengaitkan jari-jari kita bersama. Oh, how the tables turn," Harry tersenyum membuat wajah Louis makin memerah.

"Aku tak suka berjalan di jalan atau pada parkiran tanpa seseorang menggandeng tanganku dan memastikan bahwa aku tidak akan tertabrak oleh para pengemudi gila," Louis tertawa.

"That's okay, Aku sangat tersentuh jika itu untuk bergandengan dan berpelukan," kata Harry. Dia melepaskan tangan Louis ketika mereka sampai di depan pintu. Dia membukakan pintu untuk Louis untuk pergi berlalu dahulu tetapi Louis tidak ingin pergi sendirian. Dia pun meraih tangan Harry yang tidak memegangi pintu dan menarik Harry masuk ke dalam kafe setelahnya.

Louis pun berjalan ke belakang kafe tersebut dan memberikan sandwich milik Liam. "Baiklah, sekarang kita akan berbicara dengan atasan mu. Apakah kau tinggal bersama Liam, Lou?" Louis hanya mengangguk, bingung mengapa Harry ingin tahu mengapa ia tinggal bersama Liam. "Liam, Louis tidak akan pulang ke rumah malam ini jika itu tidak masalah bagimu," kata Harry kepada Liam.

Liam memandang Louis untuk melihat apakah ia setuju dengan ide ini. Louis mengangguk kecil. Liam tampak sedikit khawatir namun mengangguk, "Baiklah, you can keep him tonight. Dia tidak mempunyai pekerjaan besok tapi aku akan menghargai jika setidaknya aku melihatnya besok. Beritahu aku jika kau akan pulang besok ke rumah atau tidak, okay Louis?" Louis mengangguk dan tersenyum pada Liam.

Little Louis☁ larry!ageplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang