Author's POV
Upacara telah dimulai. Sambutan telah disampaikan oleh Ketua Pasukan Perdamaian. Pengucapan janji oleh para Kuda Putih Mudapun telah selesai. Tiba saatnya membuat horsemark di lengan bagian dalam para Kuda Putih Muda.
Para algojo pembuat horsemark memasuki lapangan utama. Mereka mulai membaca beberapa mantra dan..
Splash!
Cairan khusus dari pancuran mulai menggeliat di udara. Dan cairan itu berubah-ubah warnanya layaknya pelangi. Dengan hentakan bersamaan dari para algojo, cairan tersebut melesat dengan cepat ke arah lengan para Kuda Putih Muda.
Dengan mata terpejam, para Kuda Putih Muda agaknya mulai mengernyit menahan pedih di lengannya. Cairan itu berputar-putar di lengan para Kuda Putih Muda dan perlahan meresap ke kulit-kulit mereka meninggalkan rasa pedih sekaligus sensasi terbakar di lengan mereka. Voila! Resmilah mereka menjadi Kuda Putih.
-----
Alunan musik nan merdu bergema sepanjang ruang makan utama, aroma bermacam makanan lezat di meja kayu super besar itu seolah ikut menari karenanya. Para Kuda Putih Muda saling bercengkrama dan menikmati sajian yang telah tersedia di meja makan mereka. Mereka makan begitu lahap, mengisi kembali energi mereka setelah terkuras dengan upacara pagi tadi. Pesta penyambutan Kuda Putih Muda begitu meriah dan mewah
Pesta penyambutan Kuda Putih Muda bertambah meriah karena adanya penampilan-penampilan menghibur dari tiap-tiap individu maupun kelompok. Ada yang memainkan alat musik, menyanyi, melakukan stand up comedy, menari, bahkan ada yang melakukan mini drama. Semua bersorak gembira, bahkan ada beberapa petinggi Kuda Putih yang ikut larut pada pesta tersebut.
"Oh baik! Selanjutnya, ada penampilan misterius dari 2 orang gadis! Ini dia, CR !" Penonton bersorak selepas MC memanggil penampil berikutnya. Dengan kaki mulus nan jenjang, 2 orang perempuan menaiki panggung pentas. Salah seorang memakai mini dress berwarna dusty pink dan salah seorangnya lagi memakai mini dress berwarna hitam. Keduanya dilengkapi dengan topeng bulu angsa yang hampir menutupi sebagian besar wajah mereka.
"OMFG! Mereka super sexy!"
"Mereka membuat mataku segar kembali!"
"Siapa mereka? Ah mereka sungguh sexy"
"Siapa 2 perempuan itu? Dasar jalang!"
"Tidak tahu malu! Padahal ada beberapa petinggi."
Berbagai komentar terlontar di mulut para Kuda Putih Muda. Ada yang terhibur, meskipun kebanyakan para pria, dan ada pula yang tidak suka dengan penampilan 2 gadis berpakaian minim tersebut. Ya, kebanyakan perempuan yang tidak menyukai penampilan tersebut.
Juna hanya melirik sebentar kearah 2 perempuan yang sedang menari di panggung, lalu menarik kembali pandangannya ke arah minuman berwarna merah yang sedang ia pegang.
Sebentar.. Sepertinya aku..
Juna kembali melirik ke arah 2 perempuan yang saat ini sedang menari menggunakan sebuah kain. Pandangan Juna tertuju pada mata kalung berwarna merah cerah yang tergantung pada leher salah satu perempuan itu. Juna mengernyitkan dahinya, ia sedang memutar ulang ingatannya.
Dimana aku pernah melihat kalung itu..
Ah!! Perempuan ikon dari Republic City!! Apa mungkin itu dia?
Sejurus kemudian Lee menepuk pundak Juna. Membuat pria jangkung tersebut hampir menumpahkan minuman yang ada di tangannya.
"Jun!! Sumpah gue mesti tau mereka siapa! Anak-anak ampe pada taruhan disana, gila! Lo ga ikutan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AVATAR : The Soldier Of Peace
Fantasi"Sudah ada 3 laporan orang hilang dari daerah rawa di pinggiran Basingse selama 1 bulan ini, Kolonel!" Ucap Claire sembari mengecek kembali laporan tersebut. "Baiklah, kamu, Ruby dan Juna selidiki kasus ini!" Kolonel Harry beranjak dari kursinya dan...