#5

89 8 3
                                    

Author's POV

Ruby baru saja mengambil selebaran deskripsi tugasnya di bagian informasi MPPP.

"By!" teriakan seorang pria dari balik punggung Ruby membuatnya menghentikan langkahnya. Ruby menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

"Ka—Uhm Kapten Harry, ada apa?" Ruby membalikkan badannya dan membungkukkan kepalanya. Tingkah adiknya ini membuat Harry gemas. Ia berusaha menahan rasa gelinya.

"Pfft, ehm, tolong panggilkan Juna ya. Suruh dia ke ruanganku."

"Ugh, jangan menertawaiku!" Ruby mendengus kesal kepada kakaknya. "Juna yang mana? Nama panjangnya?"

"Ahahaha iya maaf. Juna Cavero, hmm itu yang di taman." Harry mengarahkan telunjuknya ke jendela yang langsung mengarah ke taman MPPP, tepatnya ke arah Juna yang sedang duduk bersama teman-temannya.

"Yang sebelah mana orangnya Kap—"

"Aku masih ada urusan By, bye~ "

Belum selesai Ruby dengan pertanyaannya, Harry langsung melesat pergi ke ruang rapat dengan tergesa-gesa. Ruby hanya memutar bola matanya sambil menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kencang.

"Ck, dasar orang sibuk." Ruby membalikkan badannya, melirik sebentar ke arah yang kakaknya tadi tunjukkan. Dan kemudian ia mengambil langkah untuk menuju gerombolan yang ada di taman tersebut.

-----

"Hai, disini ada yang namanya Juna?" Ruby menghampiri gerombolan yang ada di taman MPPP sesuai dengan petunjuk kakaknya tadi.

Seorang pria yang tadi memunggunginya menolehkan kepala ke arahnya. Pria itu tepat ada di depan Ruby. Juna nampaknya agak terkejut setelah menolehkan kepalanya ke arah Ruby.

"Juna Cavero, ada yang namanya Juna Cavero?" Ruby kembali bertanya kepada gerombolan tersebut, berharap ada yang menjawabnya kali ini.

"Gue, gue Juna Cavero. Ada apa?" Juna mengernyitkan dahinya keheranan. Begitu pula dengan teman-temannya.

"Oh, lo. Lo disuruh Kapten Harry ke ruangannya sekarang. Tapi orangnya lagi rapat sih kayanya, hehe," Entah mengapa Ruby merasakan suasana aneh disana, canggung.

"Oh gitu, oke." Juna melipat selebaran tugasnya dan berdiri dari tempat duduknya.

"Uhm, lo taukan ruangannya dimana?" tanya Ruby memastikan agar Juna yang tampaknya polos ini tidak kesasar di gedung MPPP yang seperti labirin.

"Gue tau kok." Jawab Juna singkat. Hal ini membuat Ruby semakin canggung. Ia merasakan hawa yang sangat dingin di sana. Padahal saat ini bukan musim dingin.

"Oh oke kalo gitu, gue duluan ya." Ruby melemparkan senyum canggungnya ke arah Juna dan juga kawan-kawannya kemudian meninggalkan gerombolan tersebut. Ruby menghela nafasnya dan melanjutkan langkahnya menuju asramanya untuk menyiapkan barang bawaannya untuk penugasan.

Sementara Juna masih berdiri melihat punggung Ruby yang menjauh. Sedetik kemudian ia menoleh ke teman-temannya.

"Gue ke dalem dulu yak. Nanti tolong kumpulin barang-barang gue yang lo pada pinjem semalem di kamar gue. Gue mau packing soalnya." Lalu Juna berjalan meninggalkan teman-temannya yang masih heran dan kagum karena telah melihat Ruby dari jarak yang begitu dekat.

-----

Ruby menaiki tangga bangunan asrama yang ia inapi semalam sembari membuka lembaran yang baru saja ia ambil dari pusat informasi. Setelah berhasil membaca selembaran itu sekilas, Ruby kembali melipat lembaran tersebut dan mendapati Ken sudah berdiri tepat di depannya.

AVATAR : The Soldier Of PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang