02

35 3 0
                                    

Ana pov
Akhirnya kuliah pun selesai, aku pulang sendiri karna rena beda arah dengan ku, saat berjalan menuju halte aku baik baik saja bahkan aku sempat menyanyi lagu-lagu favorit ku, tapi tiba tiba
Tinnnnnn....tinnnnn....(anggap klakson mobil)
otomatis aku teriak "aaaaaaaaaaaaaa" teriak ku sekencang kencang nya.
"woiiiiii, bisa jalan di tempat bener gak sih" teriak orang dari dalam mobil mewah itu, karna esmosi sudah di ubun-ubun aku mendekati cowok nauzubillah itu, "haaa? apa lu bilang? APA LU BILANG TADI?" tanya ku makin lama makin teriak "emang lu pikir ni jalan punya nenek moyang lu apa? Ni jalan buatan bapak lu apa? Lu tu seharus nya mikir kalau ada orang yang lewat dan hampir ketabrak kayak tadi, lu itu yang harusnya minta maaf, lu yang harusnya mengalah, bukan lu yang marah2, untung gua yang mo lu tabrak kalo ibu ibu, bapak pabak, kakek kakek, nenek nenek, lu mau di ajak mati ama mereka haaa?" oceh ku panjang lebar dan harus riders tau tu cowok mlongo atas semua perkataan ku, "hahahahahahaha, mampus lu hahahahah" batin ku sambil menahan tawa.
"ehkem" dia ber dehem "apa yang lu bilang? Bisa di ulang" katanya yang membuat ku geram
"Sorry ya gua bukan radio, MENGERTI" kata ku menekankan kata 'mengerti' dan pergi meninggalkan cowok nauzubillah itu, aku berjalan pulang dengan tetap manahan tawa, bahkan sampai terkikik mengingat cowok nauzubillah itu.
and ana pov

Bian pov
Apa yang di bilang tu cewek ha putar sekali lagi di otak gua, jujur belum pernah ada cewek yang berani nantang gua kecuali mommy, kalau mommy pasti gua kalah, tapi sama cewek itu kenap? Kenapa gua diem aja?
Gua penasaran sama tu cewek, jujur dia itu cantik, badannya sih gak terlalu gemuk, gak terlalu kurus, sedang sedang lah, mata coklat, bibir menggoda dan....
"apa yang gua pikirin kenapa gua mikirin bibir tu cewek yang menggoda, padahal tu bibir yang udah ngatain gua, apa yang gua pikirin" batin ku sambil mengacak rambut frustasi, dan akhirnya ku jalankan lagi mobil ku ke apartemen yang ku beli, jujur gua sangat penasaran sama tu cewek, kalau gua di pertemukan lagi gua akan jadiin dia istri (janji bian)


Hai semua maaf ya typo dan gak jelas gak terlalu cemerlang ide nya, jangan lupa voye ya, terima kasih.
Ayahidayah

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang