08

39 1 4
                                    

Ana pov
Aku merasakan ada yang aneh dari siska sang resepsionis, tiba tiba aku merasakan ada seseorang yang memegang pundakku yang membuat aku langsung menoleh dan ya ada tiga perempuan yang memandang garang ke arah ku, "hei jalang, apa yang kau katakan tadi?" kata salah satu perempuan itu, dan kalian tau yang seharusnya di panggil jalang itu mereka, sudah memakai baju kurang bahan, sok cantik lagi, uhgg menyebalkan, " kenapa diam? Kau bisu haa?" kata perempuan yang ada di samping kanan nya orang yang mengatai ku jalang, "tadi aku dengar dari siska, bahwa kau mengaku ngaku sebagai tunangan pak bian, apa itu benar jalang?" kata perempuan yang ada di samping kiri itu, "jawab!!!!" bentak siska yang ikut ikutan.
"Aku memang TUNANGAN nya bian, apakah ada masalah?" tanya ku menantang dan tiba tiba plakkk perempuan yang ku ketahui namanya mhika itu menampar keras pipi ku, dan elis teman mhika, dia menjambak rambut ku dan membuat ku memekik, "aahhkk" jerit ku sambil memegang kepalaku, karna kepala ku berdenyut, "heh, dengar ya jalang, jangan pernah kau mengaku ngaku sebagai tunangannya pak bian lagi, kau mengerti!!!" bentak siska, "karna hanya aku, AKU yang akan menjadi pendamping pak bian, kau mengerti jalang" kata mhika yang dengan sok pd nya berkata seperti itu, itu membuat ku jijik sungguh jijik, dan aku mendengar suara langkah dan tiba tiba, "apa yang kalian lakukan?" bentak suara berat itu dan ya aku melihat bian berdiri tak jauh dari kita, "tidak kok pak, kita hanya mengusir JALANG ini, untuk pergi dari kantor bapak" kata mhika yang di buat manja dan menekan kan kata 'jalang'.
And ana pov

Bian pov
Apa dia bilang? Calon istri ku jalang, bukannya dia yang jalang, pakek ngadu ngadu lagi, dan pakek kata kata manja lagi, itu malah membuat ku jijik, dan aku langsung merebut calon istri ku dari tangan jalang itu, aku yakin dia pasti kesakitan sekarang, ku pandang calon istri ku dengan pandangan lembut, "sayang kamu gak apa apa kan?" kata ku lembut, dan aku bisa melihat mereka para jalang itu terkejut, "sayang jawab, jangan diem aja" kata ku lembut, "tidak apa apa, hanya pusing" kata ana sambil memegang kepalanya, "APA YANG KALIAN LAKUKAN?" bentak ku pada mereka, "kalian saya pecat" kata ku tegas dan tak terbantah kan, "apa pak?" kata mereka kaget, "kita gak mau pak" kata mhika sekertaris ke uangan kantor ini, "lagian apa bapak punya alasan untuk memecat kami?" kata siska resepsionis kantor ini, "punya, yang pertama bukankah pekerjaan kamu, siska menjamu tamu yang datang? Tapi kenapa kamu malah mengundang para jalang ini untuk menyiksa tunangan ku" hardik ku pada siska dengan tatapan dingin, "yang kedua untuk kalian bertiga, kalian selalu membicarakan hal tidak penting, bahkan di dalam jam kerja, dan satu lagi kalian telah membuat calon istri saya kesakitan, jadi apa alasan itu belum cukup?" kata ku dingin dan menusuk, "tapi pak..." kata siska dan langsung ku potong perkataannya, "security" teriak ku "siap pak" kata dua security kantor ini, "bawa mereka pergi dari kantor saya" kata ku tegas yang di angguki oleh security, dan setelah itu aku membawa ana ke ruangan ku dan tak mpedulikan jalang jalang itu yang berteriak tak terima, "kalau kalian semua masih ingin menonton, kalian semua akan saya pecattt" kata ku dingin danembuat mereka pergi dan kembali bekerja.
*ruangan bian*
"Sayang kamu gak apa kan" kata ku sambil menuntun ana duduk di pangkuan ku, kenapa apa kalian mau protes? Heii dia calon istri ku. "kenapa?" tanya ku, karna dia hanya berdiri saja, "kenapa harus di pangkuanmu?" tanya nya, aku terkekeh, "karna ini akan jadi milik kamu, jadi kamu harus mengenal nya dulu" kata ku sambil menepuk paha ku (kalian jangan mikir buruk ya) dan aku melihat ana merona, itu membuat nya lebih cantik, aku langsung menariknya ke dalam pangkuan ku, aku bahagia melihat ana ku, calon istri ku merona karena ku.
And bian pov














































Hai update lagi, maaf ya kalau ada salah kata atau salah penulisan atau kata kata nya yang bikin bingung, untuk ke typoannya author, jangan lupa vote dan comen ya, terima kasih udah baca, terima kasih udah vote, tunggu kelanjutannya ya, terima kasih semua.
Aya hidayah

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang