14

5 1 0
                                    

Author pov
Di sebuah apartemen, lebih tepatnya di balkon apartemennya, seorang laki laki tampan, tinggi, dan kaya ini sedang gelisah, karna harapannya sudah tidak ada lagi, yap laki-laki itu randy mantan kekasih ana, "aahhkk, gua gak mau ana jadi milik orang lain" kata randy sambil menjambak rambutnya frustasi, "gua harus merebut ana dari pria brengsek itu" katanya geram, dan tiba-tiba lelaki tampan itu menyeringai licik, itu tanda bahwa dia punya rencana sangat jahat, dan setelah itu randy mengambil smartphone nya dan menghubungi seseorang,
"Hallo, apa kabar?"
"........"
"Ya kau benar, aku menginginkan sesuatu
"......"
"Kau kenal bian pratama kan?"
"........."
"Ada pekerjaan untuk mu"
"........."
"Apa kau sanggup?, akan ku bayar, berapapun yang kau mau"
"......."
"Hancurkan hubungan mereka, akan ku kirim e-mail nya"
"...."
Tut....tut....tut....
"Tenang saja ana aku akan datang menjemput mu, membebaskan mu dari pria brengsek itu" kata randy dengan seringaian licik.
****di tempat lain****
Di sebuah rumah mewah bercat merah mencolok itu, terdapat dua insan sedang menonton tv, tiba-tiba sang wanita tak sengaja menyenggol gelas di atas meja tepat di depannya, prrangg dan lelaki tampat nan gagah bernama bian tampak khawatir dengan keadaan istri nya yaitu ana, "sayang kamu gak apa apa kan?" tanya bian dengan raut wajah panik ralat sangat panik, dan ana hanya menggeleng, "hahh syukurlah, apa yang kamu fikirkan sayang?" tanya bian menatap lekat ana nya.
And author pov
Ana pov
"Hahhh syukurlah, apa yang kamu fikirkan sayang?" tanya bian menatap ku lekat, dan aku hanya menggeleng, "hufff, kamu gak bisa bohong sayang", kata bian dan skak mat, yap bian bener aku gak bisa bohong, apa aku harus jujur, ya aku harus jujur, mungkin itu bisa menenangkan ku, " huffff" helaan nafas ku, ku atur tempat duduk yang nyaman, "hhmmm, perasaan ku tak enak" kata ku memulai curhat, dan aku melihat kearah bian dia hanya memberi ku tatapan seolah berkata "mengapa?" "aku kepikiran randy..." kata ku terpotong oleh bian, "apa??? Kamu lebih nemikirkan dia dari pada aku???" uuhhkk nada bian naik satu oktaf, "huffff" ku hela nafas ku dan melanjutkan curahan hati ku "bukan seperti itu, aku hanya takut dia merencanakan sesuatu yang jahat, apalagi jahat kepada mu, aku takut kamu pergi dari sisi ku" kata ku jujur, jujut itu yang aku takut kan, "oh, ternyata istri ku sangat cinta terhadap suami nya" goda bian dan sukses membuat ku merona bak kepiting rebus dasar biannn nyebelin"sayang kau merona?" tanya bian uuhhkk nyebelin, "hahahahahaha kau tambah cantik sayang, aku jadi pengen" kata bian yang malah membuatku menyerngit heran, "ingin apa?" tanya ku polos, hey aku benar benar masih polos, "ingin membuat bian junior" bisik bian tepat di telinga ku, blusss aku merona lagi, dan bian malah tertawa terbahak-bahak, dasar bian nyebelin, "bian mesummmmmm" teriak ku karna bian sudah berlari ke kamar kita, bian nyebelin, bian mesum, tapi aku mencintai nya, terima kasih tuhan telah memberikan seseorang yang bisa membuat hidup ku berubah seratus delapan puluh persen, ya dia yang kau kirimkan mampu membuat ku tersenyum dan menikmati hidup ini, hidup yang lebih baik, hidup yang lebih sempurna dengan pria ku, suami ku, terimakasih tuhan.
And ana pov





























Hai, baru update lagi, maaf ya klo ada typo, atau ada yang gak jelas atau ada yang au ah gelap "ay klo gelap lampunya nyalain kali. #gua lempar lu.
Jangan lupa vote ya, makasih udah baca dan vote.
Aya hidayah

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang