Satu bulan kemudian
Author pov
Hari ini hari bahagia ana dan bian, ya mereka menikah hari yamg paling sibuk dan paling melelahkan, selain itu hari ini adalah hari paling bahagia hari paling bersejarah karna seorang ana dan bian mereka menyatukan dua keluarga, "ana ganti baju mu" kata amanda kepada anak gadisnya "iya bun" kata ana setelah memakainya ana di make up bundanya sendiri, "bun apa kakak bisa datang?" tanya ana kepada bundanya dan bundanya hanya mengangkat bahu tak tahu.
Ana pov
Aku sedih kakak gak bisa dateng, aku ingin kakak ku datang, ini hari bahagia ku tapi kakak malah sibuk dengan pekerjaannya, " hei sayang jangan sedih nanti kakak mu sedih loh" kata bunda, aku tau bunda sedang menghibur ku, ya bunda benar pasti kakak sedih kalau liat foto pernikahan aku yang manyun, tiba tiba tokk..tokk..tokk
Pintu di ketuk dan tante ku masuk "ada apa mel?" tanya bunda " pengantin prianya sudah siap" kata tante mel dan tersenyum tulus pada ku, "iya ana juga sudah siap kok, ayo an turun" kata ibu dan menuntunku untuk turun saat di tengah tangga di situ ada ayah, ayah sangat tampan dengan memakai jas yang cocok dengan kulit ayah, ayah tersenyum pada ku dan ikut menuntunku bersama bunda saat sampai di pelaminan aku melihat seseorang yang tampan dia tersenyum tulus pada ku, ya dia bian pria tampan yang tak sengaja hampir menabrak ku dan sekarang akan menjadi seorang imam untuk ku dan itu sebentar lagi, tak terasa aku sudaj duduk di sampingnya, ayah menjulurkan tangannya di ikuti bian dan ayah berucap "saya nikahkan dan kawinkan engkau bian pratama bin rizal pratam dengan diana ekabila binti dion agistin dengan seperangkat alat shalat di bayar tunai" kata ayah dan "saya trima nikah dan kawinnya diana binti agustin dengan seperangkat alat shalat di bayar tunai" kata bian lancar tanpa kendala dan penghulu yang di samping ayah langsung bilang "sah, sah, sah" dan semua bilang "sah" dan kita semua berdoa, setelah selesai ijab kobul kita langsung mengadaka resepsi yang mengundang sahabat terdekat dan keluarga besar, saat kita berada di pelaminan untuk bersalaman pada orang orang yang datang tiba tiba ada seorang perempuan dia cantik dan memakai baju belum jadi, itu sangat menjijikkan dan tiba di depan kita baru aku ingat dia siapa, yap dia perempuan yang mau mengambil calon suami ku, apa dia berniat mengambil suami ku " bi, selamat ya aku gak nyangka kamu bakal beneran nikah sama perempuan ini" kata perempuan itu sambil menunujuk ku, "aku mencintai istri ku jadi aku menikahinya" kata bian dan mencium kilas bibir ku, dan aku melihat wajah perempuan itu dia sangat kesal mungkin, dan dia beralih menyalamiku dan tiba tiba dia memeluk ku " aku gak akan pernah ngebiarin kamu yang menjadi istri nya bian dan aku akan melakukan apa pun untuk menyingkirkan kamu, kau menherti" katanya dan itu jujur saja aku takut tapi bian gak boleh sampain tau, setelah tersenyum palsu perempuan itu pergi, "hey, apa dia mengancam mu?" tanya bian dan kujawab dengan gelengan, setelah satu tamu tak di undang datanglah tamu tak di undang lain, ya dia adam cowok gak tau diri itu, "hey selamat ya, kau telah merebut milikku" kata adam tanpa rasa malu aku takut aku takut bian tersulut emosi dan yang akan terjadi malah, ah sudah lah toh bian masih diam, "hey, dia bukan milik mu, karna dia tak pernah mau jadi milik mu" kata bian dingin dan setelah itu adam beralih untuk menyalami ku dan ya tatapannya di buat sendu tak terima atas pernikahan ku dengan bian, dan akhirnya dia cepat turun, setelah kita menyalami semua tamu undangan akhirnya selesai juga resepsi pernikahan yang tergolong setengah mewah ini, dan sekarang saat nya ehem, malam pertama kita, oh iya aku kasih tau ya kita mengadakan acara ini di pratama hotel jadi ya kita alu dan bian akan menginap di kamar vvip yang ada di hotel ini.Hai update lagi, maaf ya kalau banyak typo dan salah kata, atau ada kata kata yang alay atau lebay, jangan lupa vote dan comen ya, terimakasih udah baca cerita abal abal ini, sekali lagi makasih.
Aya hidayah

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu
FanficKamu yang datang tanpa ku meminta Kamu yang bisa membuat ku tersenyum Kamu yang bisa membuat ku lupa akan masalah yang ku hadapi Kamu yang bisa mengalihkan dunia ku Kamu hanya kamu Tapi apakah aku bisa memiliki mu, mencintai mu, dan stay di samping...