Bentang 1: Prolog

283 8 5
                                    

Aku berharap ada jembatan yang menghubungkan kita.

Pemikiran kita,

Perasaan kita,

Segalanya berbeda,

Jembatan itu bukan untuk sebuah penyatuan,

Ahhh... terlalu tinggi aku berharap itu.

Tahukah kamu,

Inginku sederhana,

Hanya ingin sejalan denganmu, tidak berbenturan. Agar aku bisa merelakan...


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terima kasih kesempatannya mas bro." Windy mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar.

"Sama-sama. Tinggal banyak-banyak berdo'a, kalo rejeki ga kemana." Heri menyambut tangan Windy.

"Iya, semoga aja menang... Kalo ga menang gapapa sie. Pengalamannya lebih berharga."

"Optimis dulu, soal hasil belakangan."

"Hehe sip..."

"Aku pulang dulu."

"Yosh... Hontoni, arigatou gozaimasu, Heri-aniki." Windy membungkuk berterimakasih gaya Jepang.

"Hahaha... Doitashimashite." Heri tertawa. "Yaudah aku permisi."

Heri segera melaju meninggalkan kosan itu.

-------

"Wuiiihhh keren desainnya."

"Asliii...Bagus banget."

"Haha kalah mas bro."

"Yang ajib gini kalah? :O"

"Mungkin ya... Ini cuman perkiraanku saja, kalahnya karena kami keluar konsep.hahaha...Tema lombanya sendiri Rumah sehat, tapi konsep desain kami malah lebih ke arah rumah tropis."

"Gpp lah... Mau nanya, itu bagian lantai dua emang dibikin...bla bla bla," dan komenan terus berlanjut.

Indra menyurukkan mukanya ke bantal. As always, Kamu selalu bersinar. Dia mendesah dan meraih mouse. Log out FB.

"Membaca postinganmu hanya membuatku semakin merasa buruk." Indra bergumam gusar. Menutup laman FBnya, dan segera membuka tab baru.

Download JAV. Search. Indra segera memperbesar volume suara headsetnya. Dia tenggelam lagi dengan dunianya.


-------

Bridge of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang