Part 8 ( Until When?? )

1.1K 81 11
                                    

"hyuung aku bawa makanan kajja kita makan."

Seru Donghae begitu datang ke rumahnya. Hari ini ia pulang sedikit telat karna harus latihan dance dulu bersama Hyukjae dan Siwon. Karna pulang sudah terlalu senja Donghae memutuskan membeli makanan dulu sebelum pulang.

"hyung.."

Panggilnya lagi. Rumah nampak sangat sepi seperti hari-hari biasanya. Donghae mendesah kecewa. Ia sangat berharap saat dia pulang hyungnya datang menyambutnya tapi memang seperti biasanya itu hanya sebuah angan-angan. Donghae menengok ke kamar Jungsoo memastikan jika ia sudah pulang. Ternyata benar, dia sedang duduk didepan komputernya.

"hyung kajja kita makan." Ajaknya.

Namun Jungsoo tidak merespondnya. Aneh, padahal baru tadi pagi Jungsoo bisa sangat baik tapi kenapa dia berubah lagi?

"Hyung kau sedang sibuk? Kajja kita makan dulu." Donghae menghampiri Jungsoo menepuk pundaknya dengan lembut.

"aku tidak lapar." Ketusnya.

"apa maksudmu tidak lapar? Ayolah hyung kajja kita makan."

"ani."

"Hyung kajja.."

"SHIREOOO.!!"

Akhirnya Jungsoo membentaknya mendengar rengekan Donghae yang terasa panas ditelinganya. Donghae menundukan kepalanya dan tangannya tak lagi menyentuh pundak Jungsoo. Dua-duanya sama-sama terdiam beberapa detik.

"padahal aku merasa kau mulai menyayangiku lagi hyung, ternyata aku salah."

Donghae keluar dari kamar Jungsoo dan pergi ke kamarnya. Jungsoo mengusap wajahnya dengan kasar. Ia bingung sekarang. Hatinya tidak rela melihat Donghae seperti itu tapi emosinya lebih besar untuk membenci Donghae.

"apa yang kau katakan Jungsoo-ah."

Jungsoo menatap pada suara yang tak asing ditelinganya. Ia melihat seseorang yang sudah lama ia rindukan tepat diambang pintu.

"umma kau sudah pulang?"

"kenapa kau membentaknya ?"

Sunhae mendengar bentakan itu saat ia tiba dirumah. Karna pintu rumah yang tidak terkunci dan tidak ada orang didalamnya. Sunhae memutuskan untuk pergi ke kamar masing-masing putranya melihat apa mereka didalam atau tidak dan sampai pada anak tangga terakhir ia mendengar teriakan Jungsoo yang terdengar membentak tak lama kemudian ia melihat Donghae yang berlari dari kamar Jungsoo ke kamarnya.

"apa kau masih membencinya? Bukankah umma sudah katakan jika orang yang ingin kau salahkan itu bukan Donghae tapi umma."

"Umma aku aku tidak membencimu. Aku-"

"Jika kau membencinya sama saja kau membenciku Jungsoo."

Sunhae beranjak dari kamar Jungsoo sama seperti Donghae sebelumnya. Belum sempat ia mengutarakan perasaannya Sunhae sudah lebih dulu pergi. Jungsoo benar-benar muak. Ia benci dengan dirinya sendiri. Ia tak lagi fokus pada pekerjaannya pikirannya sudah kemana-mana dan ia memutuskan untuk tidur.
.
.
.
Sungmin mencari Young Go yang tidak terlihat sejak siang tadi hingga malam. Tumben sekali Young Go pergi tanpa bilang dengannya. Bosan hanya terus menunggu Sungmin mulai bangkit dan mencarinya keluar. Belum sempat memakai sendal Young Go sudah kembali dengan binatang peliharaannya.

"astaga appa kau darimana saja huh?"

"Eoh sungmin-ah. Ehhmm appa appa habis ngajak dia jalan-jalan. Benarkan?"

tunjuknya pada anjing yang sedang ia gendong. Sungmin mendesah kesal. Young Go juga bisa melihat wajah Sungmin yang terlihat kesal.

"appa lain kali bilang. Jadi aku tidak perlu cemas."

Beloved BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang